17 July 2022

by Galih

Resident Evil Netflix: Bagus Tapi Tetap Bukan yang Fans Inginkan

Film adaptasi game kembali jatuh ke dalam jurang yang sama.

Resident Evil di Netflix mungkin memang mendapatkan pujian dari sejumlah kritikus. Namun film ini bukan yang diinginkan fans. Kenapa?

Resident Evil memang menjadi salah satu judul game yang sudah berkali-kali diadaptasi ke film live-action. Tapi sayangnya penggunaan source material dari game-nya terkadang diterjemahkan berbeda oleh para filmmaker.

Netflix pun ikut menjadi salah satu yang ingin mencoba memberikan sebuah live-action seakurat mungkin dengan game-nya. Melalui 8 episode, Netflix mencoba membawa Resident Evil ke sebuah sudut pandang baru yaitu dua anak dari sang antagonis, Albert Whesker.

Film seri ini mencoba membawa sesuatu yang fresh untuk Resident Evil, namun juga tetap berusaha menjaga kontinuitas dengan seri utama game-nya. Yang sebenarnya berhasil diberikan dalam serial Netflix ini.

Penonton akan melihat kota New Racoon di tahun 2022 yang tampak sangat sempurna. Namun para penonton awam pun juga akan merasa bahwa kota utopia tersebut memiliki rahasia besar yang disembunyikan.

https://www.youtube.com/watch?v=uIdjcDTc9Vk

Apalagi untuk para fans yang langsung mengetahui sejarah suram dari kota Racoon dan apa yang akan Umbrella Corp. kembali lakukan di sana. Hal ini menjadi pondasi cerita yang bagus untuk porsi film berlatar post-apocalypse di masa depannya.

Netflix juga berusaha memasukkan berbagai aspek dari game-nya yang akan dicintai oleh para fans. Termasuk karakter seperti Licker dan juga Zombie dog. Yang tentunya memberikan fan-service kepada para fans yang telah mengenal karakter-karakter tersebut.

Namun sayangnya, dibalik itu semua sisi positif tersebut serial Netflix Resident Evil ini tetap jatuh ke dalam kategori "film-adaptasi-yang-bukan-fans-inginkan". Dan ini langsung terlihat dari reaksi para fans di situs-situs review film yang ada di internet.

Saat berita ini diangkat, film seri Resident Evil ini mendapatkan skor 3,4/10 di IMDB, 22% di Rotten Tomatoes, dan bahkan 1,9 di Metacritic. Yang tentunya bukan pertanda bagus karena nilai tersebut juga datang dengan cercaan dari para fans yang tidak puas.

Banyak fans yang tetap merasa bahwa serial ini terlalu jauh dari sebuah serial adaptasi dari Resident Evil. Karena pada akhirnya para fans merasa untuk apa membawa nama Resident Evil bila hanya membawa Albert Whesker dan tidak membawa karakter-karakter ikonik lain yang lebih dicintai oleh para fans.

Pada akhirnya, filmaker dan para fans Resident Evil masih belum dapat menemukan titik temu yang dapat memuaskan keduanya. Meskipun usaha Netflix untuk membuat alur sendiri di semesta yang sama dengan game-nya juga harus diapresiasi.

https://www.youtube.com/watch?v=b8IeoBDw0qo