Daya Tarik Model Bisnis Iklan Bagi Platform Streaming Video

Sekarang, platform video-on-demand pun mulai menawarkan paket berlangganan dengan iklan

Dalam 10 tahun terakhir, industri film mengalami disrupsi. Keberadaan platform streaming video, seperti Netflix dan Disney+, mengubah kebiasaan orang-orang dalam mengonsumsi konten.

Namun, seiring dengan semakin banyaknya platform streaming video yang muncul, semakin ketat pula persaingan di industri tersebut. Alhasil, pertumbuhan bisnis platform streaming video mulai tersendat.

Miliaran dollar yang platform streaming video habiskan untuk membuat konten orisinal tidak melulu memberikan untung yang setimpal. Para investor pun mulai meragukan kemampuan platform streaming video untuk meraih untung. Hal ini mendorong berbagai platform untuk mencari sumber pemasukan baru, selain dari biaya langganan para pengguna.

Iklan jadi jawaban bagi sebagian platform streaming video, seperti Netflix dan Disney+. Keduanya kini menawarkan paket langganan baru, yang menampilkan iklan. Sebagai gantinya, biaya langganan yang harus pengguna bayar menjadi lebih murah.

Tak hanya itu, sebagian platform streaming bahkan sepenuhnya menggantungkan diri pada iklan sebagai sumber pemasukan. Dengan begitu, mereka dapat menjadi platform streaming gratis. Di masa depan, iklan akan jadi bagian dari model bisnis platform streaming video di masa depan.

Model Bisnis Iklan untuk Platform Streaming Video

Secara garis besar, platform streaming video punya dua cara untuk mengintegrasikan iklan dalam model bisnis mereka. Pertama, tipe Free Ad-Supported Streaming Television alias FAST. Platform dengan model bisnis ini akan menayangkan konten sepanjang hari, tapi diselingi dengan iklan. Pada dasarnya, cara kerja platform FAST sama seperti TV, yang juga menyiarkan konten tanpa henti dan memiliki iklan.

Semakin banyak platform streaming video yang bisa diakses secara gratis. | Sumber: OTT Verse

Tipe kedua dinamai Advertising-Based Video On Demand atau AVOD. Pada saat diluncurkan, Netflix dan Disney+ merupakan Subscription Video On Demand (SVOD). Namun, sekarang, keduanya juga mulai menerapkan model bisnis AVOD. Platform dengan model bisnis AVOD menawarkan konten on-demand, sama seperti Netflix atau SVOD lainnya. Hanya saja, pengguna platform AVOD tidak perlu membayar biaya langganan. Sebagai gantinya, mereka harus rela untuk menonton iklan.

Segala sesuatu yang gratis tentu menarik perhatian banyak orang. Tidak terkecuali platform streaming video gratis. Keberadaan platform streaming gratis pun menjadi semakin diminati karena konsumen semakin berhati-hati dalam memilih platform streaming berbayar.

Berdasarkan survei Deloitte di tahun lalu, 44% konsumen telah menghentikan langganan dari setidaknya satu platform SVOD dalam periode 6 bulan terakhir. Survei itu juga menunjukkan, 59% responden mengaku tidak keberatan untuk menonton beberapa iklan jika hal itu berarti mereka bisa mengakses menonton film dengan biaya langganan yang lebih murah atau malah gratis.

Strategi Platform Streaming Gratis

Platform streaming gratis punya strategi yang berbeda dari platform streaming yang hanya menggunakan model bisnis langganan. Salah satu keuntungan yang didapat platform streaming yang bisa diakses tanpa berbayar adalah mereka tidak perlu pusing tentang cara untuk mendapatkan pelanggan baru atau mempertahankan pelanggan lama.

Dengan begitu, platform streaming gratis biasanya fokus pada hal lain, yaitu mendorong para pengguna untuk mengonsumsi konten sebanyak-banyaknya. Karena, semakin banyak konten yang pengguna tonton, biasanya, semakin besar pula pemasukan yang platform dapatkan.

Tubi merupakan salah satu platform streaming video gratis. | Sumber: PC Mag

Salah satu contoh platform streaming video yang sepenuhnya menggantungkan diri pada iklan sebagai pemasukan adalah Tubi. Adam Lewinson, Chief Content Officer, Tubi, mengatakan bahwa engagement adalah fokus utama Tubi sebagai platform.

"Karena kami menggunakan model bisnis iklan, kami tidak punya sumber pemasukan lain," kata Lewinson pada The Verge. "Kami tidak menerima pembayaran dalam bentuk kartu kredit dan kami tidak akan pernah mengubah prinsip ini. Kami mendapatkan uang ketika pengguna mengonsumsi konten kami."

Senada dengan Lewinson, Scott Reich, SVP of Content di Pluto TV, juga mengatakan bahwa fokus mereka adalah menyediakan konten yang membuat para pengguna ingin terus menggunakan platform mereka. "Karena pengguna tidak harus membayar, jika mereka tidak suka dengan konten yang ada, mereka bisa pergi begitu saja," ujarnya. "Tugas kami sebagai platform adalah untuk menyajikan konten yang membuat pengguna ingin terus kembali menonton."

Pluto TV. | Suimber; PC Mag

Jika dibandingkan dengan SVOD, salah satu keunggulan platform streaming gratis adalah antarmuka yang sederhana. Platform streaming gratis cenderung punya antarmuka minimalis karena mereka ingin mendorong pengguna untuk menghabiskan sebanyak mungkin waktu mereka untuk menonton konten. Jadi, platform akan memudahkan pengguna untuk menonton konten.

Pengguna bahkan bisa menonton konten di platform tanpa harus membuat atau masuk dalam akun di platform tersebut. Tak hanya itu, terkadang, platform streaming gratis juga tidak menampilkan banner dari film atau seri TV yang sedang populer. Sebagai contoh, saat pengguna mengakse Pluto, dia akan langsung dihadapkan pada channel terakhir yang dia tonton.

Untuk memudahkan orang-orang menemukan konten mereka, platform streaming gratis juga biasanya memastikan bahwa platform mereka bisa ditemukan dengan mudah via search engine atau situs agregator. Dengan begitu, ketika seseorang mencari cara untuk menonton film atau seri TV tertentu di Google, dia akan dapat langsung menemukan platform streaming gratis yang menawarkan konten tersebut.

Lewinson menjelaskan, bagi platform streaming gratis, fitur personalization juga cukup penting. "Menggunakan algoritma, kami harus bisa menampilkan konten yang tepat di hadapan penonton yang tepat. Untuk itu, kami harus mencari tahu minat para penonton. Kemudian, kami akan menyajikan konten yang sesuai dengan minat itu," katanya.

Dengan kata lain, platform streaming gratis cenderung lebih fokus untuk mendorong seorang pengguna menghabiskan waktu lebih banyak di platform mereka daripada meningkatkan jumlah penonton.

Masalah Bagi Platform Streaming dengan Model Bisnis Iklan

Tentu saja, model bisnis iklan menawarkan masalah tersendiri untuk platform streaming video. Salah satunya, rendahnya tingkat kesetiaan para pengguna. Platform streaming seperti Netflix atau HBO bisa menghabiskan banyak uang untuk membuat konten orisinal. Namun, platform streaming gratis biasanya tidak melakukan hal tersebut. Hal ini mempersulit platform streaming video gratis untuk membangun brands, yang berujung pada rendahnya tingkat loyalitas pengguna.

Kabar baiknya, walau memiliki konten orisinal atau konten populer memang bisa membantu platform streaming untuk sukses, platform streaming gratis punya daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Pasalnya, semakin banyak orang yang ingin menonton banyak konten, tapi enggan untuk menghabiskan uang demi membayar biaya langganan platform streaming berbayar.

Bagi orang-orang tersebut, platform streaming video gratis -- yang mengandalkan iklan sebagai sumber pemasukan -- merupakan jawaban atas masalah mereka.

Sumber header: Pexels