Dark
Light

VietJet Jadi Sponsor Team Flash

1 min read
November 6, 2019

VietJet, maskapai penerbangan asal Vietnam, mengumumkan kerja samanya dengan The Flash, organisasi esports asal Singapura. Meskipun bermarkas di Singapura, sejak Februari 2018, The Flash cukup aktif di Vietnam. The Flash memiliki tim Arena of Valor (AOV) yang keseluruhan anggotanya berisi pemain Vietnam. Selain tim AOV, The Flash juga memiliki tim League of Legends, FIFA Online, dan Player Unknown’s Battleground (PUBG) Mobile. VietJet dan The Flash berharap, kerja sama ini akan mendorong pertumbuhan ekosistem esports di Vietnam.

“Generasi muda Vietnam mungkin tidak membaca koran atau menonton televisi, tapi mereka menonton pertandingan esports, baik secara langsung di stadion atau di YouTube. Mereka mungkin tidak punya PC gaming, tapi mereka punya smartphone,” kata CEO Team Flash, Terence Young, seperti dikutip dari The Drum. “Ada banyak cara bagi sebuah merek untuk ikut serta dalam esports, baik dengan bekerja sama dengan sebuah tim atau liga. Tak bisa dipungkiri, esports memang dapat menjangkau audiens penting yang ada di rentang umur 14 sampai 28 tahun.”

Memang, esports terbukti bisa menjadi alat untuk menjangkau generasi milenial dan gen Z, yang tak hanya jarang menonton televisi, tapi juga menggunakan ad blocker ketika menjelajah internet. Karena itulah, semakin banyak merek non-endemik yang tertarik untuk mendukung esports. Banyak perusahaan otomotif yang mendukung esports, seperti Honda yang menjadi sponsor dari League of Legends Championship Series (LCS) atau Audi yang menjadi sponsor dari Future FC, tim FIFA di bawah naungan Astralis Group. Di Indonesia, Renault mendukung esports dengan menggelar First Warrior.

Sumber: Situs resmi The Flash
Sumber: Situs resmi The Flash

Pada awalnya game esports hanya diadu di PC. Namun, sekarang, juga ada game yang dipertandingkan melalui konsol dan perangkat mobile. Masing-masing negara biasanya memiliki game esports favoritnya sendiri. Misalnya, di Indonesia, dua game esports terpopuler adalah Mobile Legends dan PUBG Mobile. Sementara di Vietnam, game esports paling populer adalah Arena of Valor. AOV World Cup (AWC) 2019 juga baru saja diadakan di Vietnam. Dalam kompetisi itu, tim AOV The Flash berhasil merebut gelar juara dan mendapatkan hadiah US$200 ribu. Ini merupakan gelar internasional pertama yang didapatkan oleh tim Vietnam. Tim AOV The Flash ini juga pernah mewakili Vietnam dalam pertandingan eksibisi esports di Asian Games 2018 yang diadakan di Jakarta.

“Kami senang bisa bekerja sama dengan startup berpotensi tinggi seperti Team Flash dan kami ingin mendukung para pemainnya agar mereka bisa menunjukkan talenta genreasi muda Asia di pertandingan tingkat internasional,” kata Jay L Lingeswara, Deputy Commercial Director, VietJet. Semakin banyaknya merek non-endemik dan investor yang tertarik untuk mendukung esports menunjukkan bahwa industri ini masih akan terus tumbuh. Di Indonesia, pemerintah juga mengakui potensi industri game dan esports. Faktanya, industri game dan esports adalah salah satu industri yang ingin pemerintah kembangkan.

Sumber header: One Esports

Previous Story

[Panduan Pemula] Cara Posting Foto Kolase di Instagram

Next Story

PhoneBook Bisa Ubah Segala Macam Smartphone Jadi Laptop

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,