Dark
Light

14 Kolaborasi antara Brand Apparel dan Esports di Indonesia ataupun Dunia

4 mins read
February 12, 2021
Fnatic juga diundang oleh Gucci ke Milan Fashion Week.

Popularitas esports membuat banyak merek non-endemik tertarik untuk menjajaki dunia competitive gaming, mulai dari merek snack, perbankan, sampai otomotif. Merek pakaian, baik lokal maupun internasional, juga mulai aktif di dunia esports. Berikut beberapa merek pakaian dan sepatu lokal yang pernah bekerja sama dengan organisasi esports di Indonesia.

Thanksinsomnia

EVOS Esports menggandeng Thanksinsomnia pada Juli 2019. Ketika itu, EVOS mengungkap, alasan mereka bekerja sama dengan merek streetwear tersebut adalah karena mereka ingin dikenal tidak hanya sebagai tim esports, tapi juga brand lifestyle. Kaos menjadi salah satu produk hasil kolaborasi keduanya. Mereka juga membuat jaket hoodie. Mohan Hazian, pendiri Thanksinsomnia mengaku, mereka bersedia bekerja sama dengan EVOS karena mereka memang ingin merilis produk bertema esports.

Jaket hoodie hasil kolaborasi EVOS dengan Thanksinsomnia.
Jaket hoodie hasil kolaborasi EVOS dengan Thanksinsomnia.

W. Essentiels

Thanksinsomnia bukan satu-satunya merek streetwear yang digandeng oleh EVOS. W. Essentiels jadi merek streetwear lain yang juga digandeng oleh EVOS untuk membuat merchandise bersama. Bersama, EVOS dan W.Essentiels membuat dua kaos dan juga dua jaket hoodie. W. Essentiels sendiri merupakan merek asal Bandung yang didirikan pada 2010.

Urbain Inc

Tentu saja, EVOS bukan satu-satunya organisasi esports Tanah Air yang digandeng oleh merek apparel lokal. RRQ mengumumkan kerja samanya dengan Urbain Inc pada Oktober 2019. Kolaborasi yang bertema Vs Everybody ini ditujukan untuk “merangkul komunitas” di Indonesia. Salah satu hasil kerja sama antara Urbain Inc. dan RRQ adalah kaos. Selain itu, mereka juga membuat jaket hoodie.

Never Too Lavish (NTL)

Merek Never Too Lavish sempat ramai dibicarakan karena jaket denim buatan mereka digunakan oleh Presiden Joko Widodo. Pada 2020, mereka bekerja sama dengan Team Elvo. Kolaborasi tersebut diprakarsai oleh Andrew Tobias, pendiri Team Elvo. Dia mengungkap, alasannya menggandeng NTL adalah karena dia ingin para pemain Team Elvo tampil keren. Sementara Never Too Lavish tertarik untuk bekerja sama dengan Team Elvo karena misi dari organisasi esports tersebut.

“Mereka membawa konsep pemain harus tampil keren, harus benar baik dari sisi penampilan maupun disiplin,” kata pendiri Never Too Lavish, Bernhard “Hardthirteen” Suryaningrat, lapor Kompas. “Kami siap untuk menjadi pionir dari reformasi itu untuk scene gaming Indonesia.”

Selain itu, Never Too Lavish juga pernah bekerja sama dengan RVL Goods untuk melakukan lelang sepatu. Hasil dari pelelangan itu kemudian disumbangkan melalui Yayasan Sahabat Veteran Indonesia untuk membantu para veteran perang. Kolaborasi tersebut diadakan dalam rangka menyambut Hari Pahlawan pada 2019.

NAH Project

NAH Project menjadi salah satu merek sneakers lokal yang ikut aktif di scene esports. Bersama EVOS Esports, mereka membuat dua sneakers yang dinamai Legendary dan Coraggio. Dan meskipun NAH Project dikenal sebagai merek sneakers, mereka juga membuat produk-produk lain sebagai bagian dari kerja sama dengan EVOS, seperti kaos dan jaket.

KITC

KITC mengumumkan kerja samanya dengan ONIC Esports pada Agustus 2020. Hasil kolaborasi antara kedua merek ini beragam, mulai dari patch, masker, dan gantungan kunci sampai kaos, slingbag, dan jaket. Menariknya, KITC tidak  secara gamblang menampilkan nama atau ikon ONIC dalam produk-produk mereka. Sebagai gantinya, produk-produk tersebut menampilkan slogan khas PUBG Mobile, seperti “Winner Winner Chicken Dinner”.

Brodo

Selain NAH Project, Brodo menjadi merek sepatu lokal lain yang pernah menggandeng organisasi esports. Pada Desember 2020, mereka memamerkan sepatu edisi terbatas hasil kerja sama dengan ONIC Esports. Mereka mengklaim, sepatu ONIC x BRODO itu telah dirancang secara khusus untuk para penggemar esports dan fashion.

Esports tak hanya game atau olahraga, tapi sudah menjadi budaya dan gaya hidup untuk Gen-Z,” kata CEO ONIC Esports, Shawn Liem, dikutip dari HAI. “Karya kolaborasi kami dengan Brodo kami persembahkan sebagai bentuk apresiasi dan inspirasi agar para SONIC selalu berani melangkah dan terus maju ke depan bersama kami.”

Sepatu BRODO x ONIC.
Sepatu BRODO x ONIC.

Tren kerja sama antara merek pakaian atau sepatu dengan organisasi espots tak hanya terjadi di Indonesia. Di tingkat global pun, ada banyak merek sportswear dan luxury fashion yang menjadi sponsor atau rekan dari para pelaku dunia esports. Berikut beberapa merek pakaian dan sepatu ternama yang telah masuk ke dunia esports.

Adidas

Perusahaan asal Jerman ini telah aktif di dunia esports sejak 2018. Ketika itu, mereka menggandeng North, organisasi esports asal Nordik. Melalui kerja sama ini, Adidas menyediakan pakaian untuk para pemain North, yang akan dikenakan saat para pemain bertanding dan melakukan streaming, menurut laporan Esports Insider.

Selain itu, Adidas juga pernah bekerja sama dengan organisasi esports Prancis, Team Vitality untuk membuat sneakers edisi terbatas. Pada 2019, Adidas dan Team Vitality merilis sneakers yang dinamai VIT.01. Pada Desember 2020, mereka memperkenalkan sneakers edisi terbatas baru, yaitu VIT.02. Selain itu, mereka juga meluncurkan sepatu bertema Dragon Ball Z, X9000L3.

Nike

Sama seperti Adidas, Nike mulai aktif di dunia esports pada 2018. Mereka memasuki dunia esports ketika mereka membuat kontrak endorsement dengan Jian “Uzi” Zihao, salah satu pemain League of Legends di tim Tiongkok, Royal Never Give Up. Selain itu, Nike Tiongkok juga menjadi rekan resmi dari Laegue of Legends Pro League di Negeri Tirai Bambu tersebut. Di luar Tiongkok, mereka menjalin kerja sama dengan FURIA, organisasi esports asal Brasil, dan Vodafone Giants, yang berasal dari Spanyol. Tak hanya itu, mereka juga menjadi sponsor pakaian untuk SK Gaming asal Jerman serta T1 dari Korea Selatan.

Jian "Uzi" Zihao. | Sumber: Esports Observer
Jian “Uzi” Zihao. | Sumber: Esports Observer

Puma

Puma mulai tertarik untuk masuk ke dunia esports pada 2019. Sejauh ini, mereka sudah menggaet beberapa organisasi esports ternama, seperti Cloud9 dan Gen.G Esports. Pada awalnya, kerja sama Puma dengan Cloud9 hanya mencakup tim League of Legends mereka. Kemudian, Puma bersedia untuk membuat pakaian dari semua pemain Cloud9. Bersama Cloud9, Puma juga membuat koleksi pakaian khusus yang bisa dibeli oleh masyarakat luas. Sementara itu, salah satu bentuk kerja sama Puma dan Gen.G adalah membuat merchandise bersama.

Louis Vuitton

Kerja sama Louis Vuitton dengan Riot Games pada 2019 menjadi kali pertama merek luxury fashion itu masuk ke dunia esports. Melalui kerja sama itu, Louis Vuitton setuju untuk membuat trophy case dari Summoner’s Cup, trofi yang didapatkan oleh pemenang League of Legends World Championship. Selain itu, Louis Vuitton juga membuat koleksi pakaian bertema League of Legends.

Gucci

Mengikuti jejak Louis Vuitton, Gucci mulai masuk dunia esports pada 2020. Merek luxury fashion asal Italia itu menggandeng Fnatic, organisasi esports asal Inggris. Hasil kolaborasi mereka berupa jam tangan yang “terinspirasi dari Fnatic”. Walau dihargai £1,150 (sekitar Rp22 juta), jam tangan itu terjual habis.

Jam tangan Gucci yang terinspirasi oleh Fnatic.
Jam tangan Gucci yang terinspirasi oleh Fnatic.

Under Armour

Under Armour menandatangani kerja sama dengan organisasi esports asal Singapura, Team SMG, pada September 2020. Melalui kerja sama ini, para pemain Team SMG akan mengenakan pakaian bermerek Under Armour. Saat ini, Team SMG punya roster yang berlaga di Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, dan Valorant.

Kappa

Kappa pertama kali masuk ke dunia esports pada 2019 dengan menggandeng organisasi esports asal Inggris, Vexed Gaming. Melalui kerja sama itu, Kappa menyediakan pakaian untuk para pemain Vexed Gaming, yang digunakan baik ketika mereka bertanding atau dalam keseharian mereka. Selain itu, keduanya juga membuat koleksi pakaian yang bisa dibeli oleh para fans.

Pada 2020, Kappa lalu bekerja sama dengan tim Dota 2 Tiongkok, Royal Never Give Up. Sejak saat itu, mereka juga aktif mendukung berbagai pelaku esports lain, mulai dari MAD Lions, London Esports, Audacity Esports, sampai ESL Premiership.

Sumber header: Daily Esports

Founder Akseleran
Previous Story

Akseleran Kembangkan Produk Pinjaman Baru; Diversifikasi Dana Lewat Lender Institusi

Smart-ISO-Pro
Next Story

Samsung Jelaskan Cara Kerja Teknologi HDR Baru Smart-ISO Pro Pada Sensor Gambar ISOCELL

Latest from Blog

Don't Miss

Review Poco X6 5G Hybrid

Review Poco X6 5G, Performa Ekstrem dan Sudah Dapat Pembaruan HyperOS

Poco X6 membawa layar AMOLED 120Hz dengan Dolby Vision lalu

Review Realme 12 Pro+ 5G, Smartphone Mainstream dengan Zoom Periscope Paling Terjangkau

Realme 12 Pro+ 5G merupakan smartphone paling baru dari realme di