Keterbatasan kemampuan smartphone Android untuk menjalankan beberapa tugas berat memang terkadang memusingkan. Untungnya, beberapa developer kini telah mengembangkan emulator Android, seperti BlueStacks, yang dapat mensimulasikan smartphone tersebut di desktop atau laptop untuk menjalankan game ataupun aplikasi tersebut.
Kehadiran emulator Android memang menjadi penyelamat bagi sebagian orang yang merasa terbantu dengan kehadirannya, namun juga terkadang mempertanyakan keberadaannya yang rentan untuk dijadikan ajang eksploitasi terhadap aplikasi-aplikasi Android.
Bagaimanapun juga emulator Android memang memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, dan dalam artikel ini saya akan membahas 5 kelebihan dan juga 5 kekurangan bermain menggunakan emulator Android di desktop atau laptop.
Kelebihan:
1. Aplikasi emulator dapat diunduh gratis
Mayoritas emulator Android yang tersedia saat ini, termasuk yang paling populer dapat diunduh secara cuma-cuma. Hal ini membuat Anda tidak perlu khawatir masalah biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan aplikasi emulator tersebut di komputer Anda.
Satu-satunya resiko yang harus dihadapi pada versi gratis ini adalah munculnya iklan pada aplikasi tersebut yang sebenarnya tidak terlalu mengganggu fungsi utama aplikasinya. Dan tentunya Anda selalu punya opsi untuk membayar lebih untuk menghilangkan iklan tersebut sekaligus mendukung developer-nya.
2. Dapat memainkan game-game mobile dengan maksimal
Salah satu kelebihan utama yang dimiliki oleh emulator adalah aplikasinya atau game yang dimainkan berjalan pada sistem yang lebih kuat daripada smartphone. Dengan catatan, komputer yang Anda miliki memiliki spesifikasi yang berada di atas spesifikasi yang direkomendasikan.
Hal ini membuat Anda dapat memainkan game mobile smartphone tersebut di kualitas terbaiknya. Dan, mungkin dapat lebih, bila Anda memiliki kemampuan untuk mengutak-atik game ataupun emulator-nya.
3. Punya kebebasan menggunakan kontrol apapun (mouse+keyboard, gamepad, dll)
Bermain game menggunakan layar sentuh di ponsel memang bukan pengalaman bermain yang terbaik. Untungnya para developer emulator Android memahami hal tersebut dan memberikan berbagai kebebasan untuk menggunakan berbagai macam kontroler.
Bahkan beberapa emulator dapat digunakan untuk menambahkan tombol kontrol gesture yang tentunya cukup memudahkan beberapa game yang membutuhkan gesture khusus. Bahkan beberapa emulator juga memungkinkan pemainnya untuk membuat kombinasi makro.
4. Praktis, karena dapat menjalankan aplikasi lainnya
Karena fungsi utama emulator Android adalah menjalankan sebuah perangkat virtual (virtual device), maka fungsi-fungsi lain dari sebuah Android juga dapat dijalankan pada emulator Android. Hal ini memberikan kemampuan untuk menjalankan aplikasi Android lain.
Instagram, misalnya, di browser di komputer memiliki banyak sekali keterbatasan fungsi. Dengan emulator, Anda tetap dapat membuka aplikasi Instagram dengan fitur lengkap di desktop ataupun laptop.
Beberapa emulator Android bahkan memiliki pendekatan yang lebih profesional dengan menyediakan berbagai peralatan pendukung bagi para developer untuk menguji coba aplikasi yang mereka kembangkan tanpa perlu memasukkannya ke dalam smartphone terlebih dahulu.
5. Bisa di-root tanpa membahayakan smartphone
Salah satu kelebihan yang jarang diperbincangkan dari emulator Android adalah kemampan emulator untuk dapat di-root layaknya smartphone. Ada banyak kegunaan dari rooted device yang bisa Anda pakai untuk bermain-main. Anda bisa mencarinya sendiri apa saja kegunaan perangkat Android yang sudah di-root.
Namun melakukan root ke smartphone tentunya akan memberikan resiko hangusnya garansi. Ponsel Android zaman sekarang juga sudah lebih merepotkan untuk di-root ketimbang beberapa generasi sebelumnya. Di sinilah emulator hadir untuk memberikan semua keleluasaan untuk mengutak-atik lewat root tanpa perlu khawatir mempengaruhi smartphone yang Anda gunakan.
Kekurangan:
1. Membutuhkan spesifikasi desktop atau laptop yang lumayan tinggi
Karena emulator pada dasarnya adalah menjalankan sebuah sistem tersendiri di dalam desktop atau laptop maka kebutuhan spesifikasi yang dibutuhkan juga cukup tinggi. Terlebih bila Anda menggunakan emulator untuk menjalankan game atau aplikasi yang berat.
Hal ini membuat beberapa pemilik desktop atau laptop dengan spesifikasi pas-pasan mungkin harus sedikit kecewa karena emulator Android yang mereka jalankan tidak lancar. Namun untungnya, beberapa emulator kini mulai mengembangkan aplikasi mereka dengan kebutuhan spesifikasi yang lebih ringan.
2. Membuat baterai laptop menjadi boros
Dengan kebutuhan spesifikasi yang cukup tinggi, emulator Android pada akhirnya juga membutuhkan daya yang besar. Hal ini mungkin tidak terlalu terasa pada pengguna desktop, namun konsumsi daya lebih banyak ini akan sangat terasa pada para pengguna laptop.
Penggunaan emulator Android pada laptop memang terhitung banyak menguras baterai. Sehingga hal ini perlu diperhatikan terutama bagi mereka yang sering berpindah-pindah tempat karena tidak bisa selalu menyambungkan laptopnya ke colokan listrik.
3. Tidak bisa menggunakan multi-touch seperti pada smartphone
Meskipun kontrol touchscreen pada smartphone terkadang menyebalkan, namun beberapa gerakan kontrol memang hanya dapat dilakukan di menggunakan layar sentuh. Salah satunya adalah kontrol multi-touch.
Hal ini memang membuat beberapa imersi yang dimiliki pada kontrol smartphone tidak dapat dibawa ke emulator yang menggunakan kontroler lebih konvensional seperti keyboard–mouse ataupun gamepad.
4. Tidak semua game/aplikasi dapat berjalan di emulator
Para developer emulator Android memang terus memberikan update agar berbagai aplikasi dan game terbaru bisa dijalankan dengan lancar. Namun hal tersebut tetap tidak dapat menjamin bahwa semua aplikasi dapat berjalan di emulator.
Dan terkadang butuh waktu yang cukup lama bagi para developer ini untuk membuat emulator mereka dapat menjalankan game atau aplikasi yang awalnya tidak didukung. Atau bahkan bila game atau aplikasi tersebut tidak cukup populer maka mungkin developer emulator tidak akan berusaha untuk membuatnya mampu dijalankan di emulator-nya.
5. Memperbesar resiko terjadinya crash/hang pada desktop atau laptop
Karena pada dasarnya emulator Android merupakan sebuah perangkat virtual (virtual device) maka terkadang dapat terjadi ketidakcocokkan dengan sistem yang berjalan sehingga dapat menyebabkan crash atau bahkan BSOD (Blue Screen of Death) pada desktop atau laptop dengan sistem operasi Windows.
Resiko crash atau hang ini sebenarnya bisa diminimalisir bila pengguna mau mempelajari apa penyebab terjadinya hal tersebut dan memperbaiki atau menyesuaikan pengaturan pada emulator Android ataupun pada komputer mereka. Namun tentunya hal ini bisa sangat merepotkan dan menghabiskan banyak waktu bagi sebagian orang.
Penutup
Itulah tadi 5 kelebihan dan 5 kekurangan yang bisa didapat dari menggunakan emulator Android di komputer. Pada akhirnya, semua kembali lagi ke kebutuhan dan keinginan Anda pada emulator Android tersebut.
Bagi Anda yang kebingungan untuk mencari emulator Android sesuai dengan kebutuhan maka Anda bisa membaca daftar “7 Emulator Android Terbaik Di 2022 Yang Bisa Anda Coba”.