Dark
Light

Industri Esports Juga Bakal Dirugikan oleh Virus Corona

1 min read
April 6, 2020
dampak corona esports
Team Vitality berasal dari Prancis.

Selama beberapa tahun belakangan, esports telah berkembang menjadi industri yang besar. Para pengusaha dan atlet olahraga ternama ikut terjun dalam industri esports. Beberapa klub sepak bola pun membuat tim esports sendiri. Belakangan, esports semakin diminati. Alasannya, karena pertandingan esports dianggap bisa menggantikan berbagai kegiatan olahraga yang dibatalkan akibat pandemi virus corona.

Memang, berbeda dengan kegiatan olahraga tradisional, pertandingan esports bisa diadakan secara online. Jadi, keputusan pemerintah untuk melakukan lockdown tidak membuat pertandingan esports terhenti sepenuhnya. Meskipun begitu, para pelaku industri esports tetap percaya, industri ini akan terkena dampak buruk dari pandemi virus corona.

CEO dan co-founder Team Vitality, Nicolas Maurer mengatakan, walau industri esports akan dapat melalui krisis akibat virus corona, sejumlah para pelakunya akan tetap mengalami masalah. Sebelum ini, tim asal Kanada mengumumkan bahwa mereka harus merumahkan semua karyawannya demi bisa bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi virus corona.

CEO Vitality, Nicolas Maurer. | Sumber: Yahoo Sports UK
CEO Vitality, Nicolas Maurer. | Sumber: Yahoo Sports UK

“Salah satu kesalahpahaman tentang esports, masyarakat berpikir semua pertandingan esports diadakan secara online,” kata Maurer pada Press Association, seperti yang dikutip dari Evening Standard. “Tidak semua pertandingan esports diadakan secara online. Ada banyak turnamen offline yang diadakan setiap akhir pekan. Para pemain esports profesional bisa aktif bermain sekitar 30-36 minggu dalam setahun. Namun, salah satu kelebihan esports memang pertandingan bisa diadakan secara online.”

Maurer juga percaya, merek-merek besar yang telah memutuskan untuk menjadi sponsor masih akan bertahan. Meskipun begitu, dia mengaku, para pelaku esports mungkin akan kesulitan untuk mendapatkan sponsor baru. “Sebagian besar pendapatan kami datang dari sponsorship — tapi Anda harus membedakan sponsor lama dan sponsor baru… Akan sulit bagi kami untuk mendapatkan kontrak sponsorship baru. Namun, sponosr lama kami — adidas, Renault, Red Bull — kami punya hubungan dekat dengan mereka dan terus menjalin komunikasi dengan mereka,” ujarnya. “Mereka melihat potensi industri esports dan tidak keberatan dengan masalah yang muncul sekarang. Lain halnya dengan sponsor baru — dan ini akan memberikan dampak besar ke industri esports.”

Sementara itu, CEO Excel Eports Wouter Sleijffers mengatakan bahwa virus corona akan menyebabkan dampak buruk dalam jangka pendek untuk industri esports. Dia menjelaskan, “Kami akan kembali mengadakan pertandingan secara online, yang merupakan hal yang baik. Namun, akan ada sejumlah tantangan yang harus kami hadapi, seperti memastikan jaringan internet stabil.” Selain itu, masalah lain yang mungkin muncul ketika pertandingan esports diadakan secara online adalah kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pemain. Meskipun begitu, Sleijffers percaya, para pelaku industri esports akan bisa beradaptasi dengan itu.

Sumber header: Facebook

Previous Story

Razer Blade 15 Versi Anyar Andalkan Prosesor 8-Core Terbaru Intel dan GPU RTX 2080 Super

Next Story

Astro Slide Ialah Perpaduan Smartphone 5G Dengan Komputer Saku

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,