Selama beberapa tahun belakangan, esports telah berkembang menjadi industri yang besar. Para pengusaha dan atlet olahraga ternama ikut terjun dalam industri esports. Beberapa klub sepak bola pun membuat tim esports sendiri. Belakangan, esports semakin diminati. Alasannya, karena pertandingan esports dianggap bisa menggantikan berbagai kegiatan olahraga yang dibatalkan akibat pandemi virus corona.
Memang, berbeda dengan kegiatan olahraga tradisional, pertandingan esports bisa diadakan secara online. Jadi, keputusan pemerintah untuk melakukan lockdown tidak membuat pertandingan esports terhenti sepenuhnya. Meskipun begitu, para pelaku industri esports tetap percaya, industri ini akan terkena dampak buruk dari pandemi virus corona.
CEO dan co-founder Team Vitality, Nicolas Maurer mengatakan, walau industri esports akan dapat melalui krisis akibat virus corona, sejumlah para pelakunya akan tetap mengalami masalah. Sebelum ini, tim asal Kanada mengumumkan bahwa mereka harus merumahkan semua karyawannya demi bisa bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi virus corona.
“Salah satu kesalahpahaman tentang esports, masyarakat berpikir semua pertandingan esports diadakan secara online,” kata Maurer pada Press Association, seperti yang dikutip dari Evening Standard. “Tidak semua pertandingan esports diadakan secara online. Ada banyak turnamen offline yang diadakan setiap akhir pekan. Para pemain esports profesional bisa aktif bermain sekitar 30-36 minggu dalam setahun. Namun, salah satu kelebihan esports memang pertandingan bisa diadakan secara online.”
Maurer juga percaya, merek-merek besar yang telah memutuskan untuk menjadi sponsor masih akan bertahan. Meskipun begitu, dia mengaku, para pelaku esports mungkin akan kesulitan untuk mendapatkan sponsor baru. “Sebagian besar pendapatan kami datang dari sponsorship — tapi Anda harus membedakan sponsor lama dan sponsor baru… Akan sulit bagi kami untuk mendapatkan kontrak sponsorship baru. Namun, sponosr lama kami — adidas, Renault, Red Bull — kami punya hubungan dekat dengan mereka dan terus menjalin komunikasi dengan mereka,” ujarnya. “Mereka melihat potensi industri esports dan tidak keberatan dengan masalah yang muncul sekarang. Lain halnya dengan sponsor baru — dan ini akan memberikan dampak besar ke industri esports.”
Sementara itu, CEO Excel Eports Wouter Sleijffers mengatakan bahwa virus corona akan menyebabkan dampak buruk dalam jangka pendek untuk industri esports. Dia menjelaskan, “Kami akan kembali mengadakan pertandingan secara online, yang merupakan hal yang baik. Namun, akan ada sejumlah tantangan yang harus kami hadapi, seperti memastikan jaringan internet stabil.” Selain itu, masalah lain yang mungkin muncul ketika pertandingan esports diadakan secara online adalah kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pemain. Meskipun begitu, Sleijffers percaya, para pelaku industri esports akan bisa beradaptasi dengan itu.
Sumber header: Facebook