G2 Esports mendapatkan investasi senilai US$10 juta (sekitar Rp140 miliar) dari Joe Tsai, Co-founder Alibaba Group, melalui J Tsai Sports. Organisasi esports asal Jerman ini berharap, dengan kucuran dana ini, mereka akan dapat melakukan ekspansi ke Asia, khususnya Tiongkok, yang pasar esports-nya tengah berkembang pesat, baik dari segi penonton maupun pemain. League of Legends Pro League di Tiongkok merupakan liga League of Legends terbesar di dunia. Selain itu, tim Tiongkok berhasil memenangkan League of Legends World Championship pada tahun ini dan tahun lalu.
“Tantangan terbesar bagi tim asal Barat adalah untuk memahami budaya Tiongkok dan mengerti cara berpikir dari penonton Tiongkok,” kata Jens Hilgers, Co-founder dan Chairman dari G2 Esports, lapor Bloomberg. “Kami sudah memerhatikan hal itu, tapi jika kami memiliki pemilik asal Tiongkok, kami harap kami akan terbantu.” Joe Tsai terlahir di Taiwan. Dia pindah ke Amerika Serikat saat dia remaja dan sekarang dia juga memiliki kewarganegaraan Kanada.
G2 Esports memang ingin melakukan ekspansi ke Tiongkok, tapi mereka tak berencana untuk membuat tim sendiri di negara tirai bambu tersebut. Mereka hanya ingin membangun fanbase dengan membuat video dan media sosial untuk audiens esports di Tiongkok. Mereka berencana untuk mempekerjakan penulis, videografer, dan penerjemah bahasa Mandarin agar mereka bisa memahami perbedaan budaya antara Barat dan Tiongkok.
“Dari segi pemain, kami ingin menjadi tim Barat,” kata Hilgers. “Tapi kami ingin memiliki fans di Tiongkok sehingga ketika mereka menonton kompetisi internasional, mereka bisa mengenali G2 Esports, dan berkata, ‘Saya tahu tentang tim ini, saya mengikuti mereka di media sosial, dan mereka adalah tim favorit saya ketika saya tidak melihat tim asal negara saya sendiri.'”
Selain ekspansi ke Tiongkok, G2 juga berencana untuk membangun kantor baru di New York pada 2020. Menurut Hilgers, tidak banyak tim yang merepresentasikan New York di esports saat ini. Padahal, dia berkata, New York merupakan salah satu kota besar dengan budaya yang kaya di Amerika Serikat. “Ini adalah kesempatan bagi G2 untuk mengembangkan pasar di Pesisir Timur,” katanya, seperti dilaporkan oleh ESPN.
Sebelum ini, G2 Esports telah mendapatkan investasi sebesar US$17,3 juta (sekitar Rp242,5 miliar). Juru bicara tim esports itu dan J Tsai Sports menolak untuk berkomentar tentang valuasi dari G2. Namun, dua narasumber Bloomberg memperkirakan, valuasi G2 Esports kini mencapai sekitar US$100 juta (sekitar Rp1,4 triliun).
Sumber header: Esports Insider