Layanan link in bio Linktree mengumumkan pendanaan sebesar USD 110 juta. Bersamaan dengan pengumuman ini, Linktree juga menunjuk Michael Wijaya sebagai Country Manager untuk Indonesia.
Pendanaan kali ini dipimpin oleh Index ventures dan Coatue. Hasil pendanaan menempatkan Linktree menjadi unicorn dengan valuasi sebesar USD 1.3 miliar. Investor sebelumnya ikut serta dalam pendanaan ini seperti AirTree Ventures dan Insight Partners bersama investor baru dari Greenoaks Capital.
Jika Anda pengguna media sosial, bisa jadi Anda pernah berinteraksi dengan layana Linktree. Layanan mereka sering digunakan oleh para konten kreator, penjual online atau brand untuk memudahkan merangkum berbagai tautan ke berbagai alamat web dalam satu link saja. Link dari Linktree ini kemudian disematkan dalam profil masing-masing akun media sosial.
Linktree menyediakan langganan layanan tetapi Anda bisa juga menikmati layanan secara gratis. Pengguna juga bisa memilih berbagagau template agar tampilannya semakin menarik.
Kalau di situsnya, ada tiga jenis kategori template yang disediakan dan ini merujuk pada segmen pasar yang ingin Linktree sasar. Penjual produk, kreator konten dan brand.
Dalam rilis yang diterima redaksi, Linktree menyebutkan bahwa pendanaan terbaru ini akan digunakan untuk memperluas pasar, membangun tim, sebagai sumber pendapaat dan pengembangan fitur serta memperluas kemitraan.
Selain itu, untuk pangsa pasar, Linktree juga memperluas wilayah cakupan layanan mereka yang akan jadi fokus, termasuk Indonesia. Itu kenapa kini mereka punya country manager untuk memperkuat kehadiran di pasar lokal. Mereka juga menunjuk mantan petinggi Twitch, LinkedIn, dan Microsoft, untuk menjabat sebagai Presiden global, ia adalah Michael Olson.
Dikutip dari rilis, Country Manager Linktree, Michael Wijaya berkomentar, “Indonesia telah melihat pertumbuhan pengguna layanan digital yang pesat. Dengan masyarakatnya yang aktif membagikan hal-hal yang mereka lakukan dan sukai di platform digital, Linktree siap memperkuat layanannya di Indonesia dan memenuhi kebutuhan para kreator, pelaku bisnis, dan pengguna layanan digital. Bersama masyarakat Indonesia, Linktree akan menghubungkan audiens, memfasilitasi dan memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.”
Linktree sendiri hadir sejak tahun 2016. Pengguna mereka terdiri dari 250 vertikal di seluruh dunia. Mengalami pertumbuhan 300% dalam medio antara tahun 2020-2021 untuk masing-masing vertikal kreator, pemusik dan pelaku bisnis kecil.
Pada tahun lalu, Linktree mencatat lebih dari 1,2 miliar klik ke situs yang berhubungan dengan bisnis dan penjualan. Linktree saat ini memiliki lebih dari 24 juta pengguna. Untuk di Indonesia sendiri, berbagai brand sudah menggunakan layanan mereka seperti Shoppe Indonesia, Indomie, Scarlett. Artis dan musisi juga menggunakan layanan mereka seperti diantaranya Maudy Ayunda dan Boy William.
Di segmen link in bio, Linktree memang tidak sendirian. Ada beberapa layanan serupa, bahkan layanan link in bio lokal juga ada seperti Lynk.id. Sedangkan di luar ada beberapa seperti Campsite atau yang kini sedang tren di era NFT adalah Lynkfyre.com.
Dengan hadirnya pemimpin untuk pasar lokal di Indonesia, tentunya bisa dipastikan akan ada strategi khusus untuk melayani pengguna di sini. Menjadi menarik untuk melihat strategi lokal seperti apa yang akan diterapkan Linktree, yang sebenarnya sudah cukup populer di Indonesia.