21 January 2022

by Glenn Kaonang

[Tekno] Pengguna Twitter Kini Dapat Memajang NFT yang Sah Sebagai Foto Profil

Khusus para pelanggan layanan Twitter Blue, mereka kini bisa menggunakan NFT sebagai foto profil, yang akan ditampilkan dalam bingkai heksagonal

Sesudah membeli NFT keren karya seorang kreator ternama, baiknya diapakan aset digital tersebut? Yang paling gampang tentu adalah dijadikan foto profil Twitter, terutama jika karya yang dibeli mengadopsi teknik generative art. Pertanyaannya, bagaimana orang-orang bisa tahu kalau itu merupakan NFT asli yang benar-benar kita beli di marketplace, dan bukan hasil klik kanan lalu "save image as"?

Well, sekarang sudah ada caranya, dengan catatan Anda bisa dan bersedia berlangganan layanan Twitter Blue. Salah satu fitur yang diunggulkan layanan tersebut adalah Labs, yang memungkinkan para pelanggan untuk mengakses lebih awal fitur-fitur eksperimental yang tengah Twitter kerjakan. Yang terbaru, Twitter sedang bereksperimen dengan kustomisasi profil foto menggunakan NFT.

Cara kerjanya terkesan cukup simpel, yakni dengan menghubungkan crypto wallet ke akun Twitter masing-masing, lalu tinggal pilih NFT yang hendak dijadikan foto profil. Berbeda dari foto profil biasa, foto profil NFT ini akan ditampilkan dalam bingkai berbentuk heksagonal, dan saat diklik, kita juga dapat melihat detail dari masing-masing NFT, termasuk tautan menuju listing-nya di OpenSea.

Untuk sekarang, pengguna hanya bisa memasang foto profil NFT via aplikasi Twitter di perangkat iOS, namun setidaknya bingkai heksagonalnya bakal kelihatan di semua platform. Lebih lanjut, sejauh pengamatan saya, pengguna juga baru bisa menggunakan NFT yang dibeli dari OpenSea saja. Marketplace NFT lain seperti Rarible atau Hic et Nunc (HEN) tampaknya masih belum didukung.

Namun tentu batasan terbesarnya adalah layanan Twitter Blue itu tadi. Selain berbayar, layanan ini juga baru tersedia di beberapa negara saja. Twitter sejauh ini juga belum bisa memastikan kapan fitur ini bakal tersedia buat publik secara luas. Sederhananya, ada tiga kemungkinan yang bakal terjadi terhadap fitur-fitur yang muncul di Twitter Blue Labs: 1) dirilis untuk pengguna secara luas, 2) dirilis hanya untuk para pelanggan saja, atau 3) dihapus sepenuhnya.

Sumber: Engadget.