Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Populernya mobile esports di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, punya peran penting dalam mengembangkan industri esports global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun, jumlah kompetisi esports yang digelar terus bertambah. Tidak hanya itu, esports juga mencakup berbagai game, mulai dari game PC sampai game mobile. Total hadiah yang ditawarkan oleh kompetisi esports pun kini mencapai ratusan ribu dollar atau bahkan jutaan dollar. Tentu saja, jumlah penonton esports juga terus bertambah.

Menariknya, pertumbuhan jumlah penonton esports sangat dinamis. Biasanya, kenaikan jumlah penonton esports tidak hanya didorong oleh satu game. Karena, setiap negara atau kawasan menyukai game esports yang berbeda-beda. Sebagai contoh, di Amerika Utara atau Eropa, game esports PC -- seperti Dota 2, League of Legends, atau Counter-Strike: Global Offensive -- lebih digemari. Sementara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, skena esports yang justru merupakan esports mobile.

Selain selera fans, jumlah penonton esports juga dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal. Pandemi COVID-19 menjadi contoh paling nyata. Selama pandemi, viewership dari berbagai kompetisi esports naik drastis. Teknologi, khususnya smartphone, jadi faktor lain yang mendorong pertumbuhan jumlah penonton esports. Sekarang, harga smartphone semakin terjangkau. Alhasil, game mobile pun menjadi semakin populer. Banyaknya mobile gamers mendorong terciptanya skena esports untuk game mobile.

Pertumbuhan Industri Esportsย 

Viewership dari esports bisa diukur dengan beberapa metrik. Salah satu metrik yang paling umum digunakan adalah hours watched. Berdasarkan data dari Esports Charts, total hours watched dari industri esports di 2017 mencapai 966 juta jam. Pada 2022, angka itu naik hingga lebih dari 3 kali lipat, menjadi 2,8 miliar jam. Satu hal yang harus diingat, Esports Charts tidak menghitung data viewership dari Tiongkok, karena Tiongkok menggunakan metrik yang berbeda.

Kontribusi mobile esports ke viewership secara global. | Sumber; Esports Charts

Di tahun 2017, kontribusi mobile esports pada total hours watched industri esports global sangat kecil, hanya sekitar 0,5%. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, mobile esports menjadi semakin populer. Di 2021, mobile esports memberikan kontribusi sebesar 28,3% pada total hours watched dari industri esports. Mobile esports menjadi populer berkat beberapa game mobile, seperti Arena of Valor, Free Fire, Mobile Legends, dan PUBG Mobile.

Total hours watched industri esports global mencapai titik tertinggi pada 2021, yaitu 3 miliar jam. Di 2022, total hours watched global mengalami sedikit penurunan, sebesar 6%, menjadi 2,8 miliar jam. Keputusan yang diambil oleh pemerintah India menjadi salah satu alasan di balik penurunan viewershipesports di 2022. Di 2022, pemerintah India memutuskan untuk memblokir sejumlah game mobile populer, termasuk PUBG Mobile. Alhasil, skena esports di negara itu pun sulit untuk berkembang.

Tren Viewership Esports di Amerika Utara dan Eropa

Penonton di setiap negara atau kawasan punya game esports favorit masing-masing. Fans di Amerika Utara atau Eropa biasanya suka dengan kompetisi dari game PC, seperti CS:GO, League of Legends, dan Dota 2. Tidak bisa dipungkiri, baik Amerika Utara maupun Eropa punya peran dalam membangun pondasi untuk industri esports global. Meskipun begitu, dari 2017 sampai 2023, viewership esports di dua kawasan itu tidak mengalami perubahan yang signfikan.

Untuk mengetahui tren viewership esports di Amerika Utara dan Eropa para periode 2017-2023, Esports Charts menggunakan data total hours watched di kuartal pertama. Alasan Esports Charts membandingkan viewership di kuartal adalah karena setiap tahun, ada banyak turnamen yang dimulai di kuartal pertama, baik liga regional maupun turnamen musiman. Selain itu, sejumlah kompetisi esports major juga digelar di kuartal pertama.

Viewership CS:GO, Dota 2, dan LOL di Amerika Utara dan Eropa pada 2017-2023. | Sumber: Esports Charts

Seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di atas, total hours watched dari tiga game esports terpopuler di Amerika Utara dan Eropa tidak mengalami kenaikan atau penurunan yang terlalu besar dari tahun ke tahun. Di 2017, total hours watched di dua kawasan itu mencapai 121 juta jam. Angka ini naik menjadi 139 juta jam pada 2023. Karena itulah, Esports Charts menyimpulkan, walau game PC punya sejarah esports yang lebih panjang, game PC bukan faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri esports global.

Popularitas Mobile Esports di Asia Tenggara

Mobile esports memang tidak populer di Amerika Utara dan Eropa. Meskipun begitu, di negara-negara Asia Tenggara, mobile esports sangat disukai. Sebagai contoh, di Indonesia, viewership dari mobile esports mengalami kenaikan sebesar 5 sampai 6 kali lipat dalam 3 tahun terakhir. Mobile Legends: Bang Bang punya peran besar dalam hal ini. Game MOBA mobile itu sangat populer di Indonesia. Selain itu, tim esports asal Indonesia juga cukup sukses di turnamen esports Mobile Legends di skala internasional.

Tren viewership di Indonesia dan Filipina. | Sumber: Esports Charts

Sama seperti di Indonesia, mobile esports juga sangat populer di Filipina. Sampai 2020, audiens esports di Filipina masih suka dengan game esports klasik di PC. Namun, sejak 2021, perhatian para penonton beralih ke mobile esports. Sekarang, tota hours watched mobile esports di Filipina mencapai 5 sampai 6 kali lipat daripada kompetisi esports PC.

Namun, tren di Thailand justru berkebalikan dengan Indonesia dan Filipina. Sejak awal, mobile esports di Thailand memang sudah populer. Namun, sejak 2021, skena esports dari game esports klasik justru semakin berkembang. Hal ini terjadi berkat PUBG: Battlegrounds dan VALORANT.

Di Vietnam, perlahan tapi pasti, mobile esports menjadi semakin populer dalam beberapa tahun belakangan. Pada saat yang sama, game esports di PC juga masih mendapatkan total hours watched yang signifikan. Saat ini, dari segi total hours watched, game esports di PC sama populer dengan mobile esports. Walau, tidak tertutup kemungkinan, tren ini akan berubah di masa depan.

Sumber header: Esports Insider