Olympic Esports Week Bakal Adu 9 Game Simulasi Olahraga

Jika dibandingkan dengan game esports seperti Mobile Legends, skena esports dari game simulasi olahraga memang kalah populer

Olympic Esports Week akan digelar untuk pertama kalinya di Singapura pada 22-25 Juni 2023 mendatang. Ada sembilan game yang akan diadu dalam kompetisi tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Yahoo. Dan sembilan game tersebut merupakan game simulasi olahraga, Berikut daftar game yang akan tampil di Olympic Esports Week:

Tic Tac Bow - panahan WBSC eBASEBALLTM: POWER PROS - baseball Chess.com - catur Zwift - balap sepeda JustDance - dance sport Gran Turismo - balapan virtual Virtual Regatta - sailing Tennis Clash - Tennis Virtual Taekwondo - taekwondo

Fans esports pasti sadar, game esports yang populer biasanya punya genre MOBA (Mobile Legends, Dota 2), FPS (Counter-Strike: Global Offensive, VALORANT), atau battle royale (PUBG, Free Fire).

Walau wacana untuk memasukkan esports ke dalam Olimpiade sudah ada sejak beberapa tahun lalu, tidak sembarangan gameesports bisa tampil dalam ajang olahraga bergengsi tersebut. Alasannya, cabang olahraga yang tampil di Olimpiade harus mencerminkan nilai-nilai yang diusung oleh kompetisi akbar itu. Sementara kebanyakan game esports dianggap menonjolkan sisi kekerasan.

Kabar baiknya, walau skena esports dari game simulasi olahraga tidak sepopuler Mobile Legends atau PUBG, ekosistem esports dari game-game tersebut masih tetap ada. Berikut penjelasan tentang skena esports dari beberapa game simulasi olahraga.

Sim Racing

Pada 2020, ekosistem sim racingberkembang pesat selama pandemi COVID-19. Di tahun berikutnya, momentum yang muncul berkat pandemi terus berlanjut. Saat ini, ada beberapa kompetisi sim racing populer, seperti eF1, Le Mans Virtual, eNASCAR, dan ESL R1. F1 Dan kompetisi F1 Esports Series diikuti oleh tim-tim dari perusahaan otomotif ternama, seperti Alfa Romeo, Aston Martin, Ferrari, McLaren, dan Mercedes-AMG.

Le Mans Virtual Series juga diikuti beberapa tokoh populer, baik dari industri esports maupun dunia balap. Pada musim 2023, salah satu pembalap yang ikut serta adalah juara dunia F1, Max Verstappen. Dan tim yang menjuarai Le Mans Virtual dipimpin oleh pembalap profesional, Felipe Drugovich.

Le Mans Virtual diikuti oleh pembalap ternama. | Sumber: Motorsport

Sementara itu, NASCAR bekerja sama dengan iRacing untuk menggelar eNASCAR Coca-Cola iRacing Series. Selain itu, iRacing juga bertanggung jawab atas kompetisi balap virtual Porsche TAG Heuer Esports Supercup dan iRacing Rallycross Championship.

Di sisi lain, musim pertama dari ESL R1, yang diadakan di 2023, menawarkan hadiah sebesar EUR500 ribu (sekitar Rp8,1 miliar). Kompetisi itu diikuti oleh beberapa organisasi esports besar, seperti G2 Esports, Furia, dan FaZe Clan. Selain itu, adu balap virtual tersebut juga diikuti oleh tim-tim dari perusahaan otomotif, termasuk Williams, Porsche Coanda, BMW M, dan Mercedes-AMG.

Sepak Bola

FIFAe World Cup mengadu 24 pemain FIFA dengan ranking paling tinggi untuk memperebutkan gelar "pemain FIFA terbaik". Kompetisi sepak bola virtual itu juga cukup populer di kalangan fans esports. Pada puncaknya, FIFAe World Cup 2022 ditonton oleh 149.465 orang di YouTube, Facebook, Twitch, dan Trovo.

Sayangnya, per 2024, FIFA dan Electronic Arts tak lagi bekerja sama. EA pun memutuskan untuk mengganti nama dari game sepak bola mereka menjadi EA Sports FC.

FIFAe World Cup mengadu 24 pemain FIFA dengan ranking tertinggi. | Sumber: FIFA.gg

Selama ini, seri FIFA memang dianggap sebagai game simulasi sepak bola terbaik. Meskipun begitu, Konami juga punya game sepak bola, yaitu eFootball, yang sempat dikenal dengan nama Pro Evolution Soccer alias Winning Eleven.

Sama seperti EA, perusahaan Jepang itu juga mencoba untuk mengembangkan ekosistem esports dari game mereka. Ialah eFootball Championship Pro, turnamen sepak bola virtual yang diikuti oleh beberapa tim sepak bola ternama, seperti Arsenal, Barcelona, Bayern Munich, dan Manchester United.

Selain eFootball Championship Pro, Konami juga menggelar eFootball Championship Open. Sesuai namanya, kompetisi ini bersifat terbuka dan bisa diikuti oleh semua orang. Di tahun ini, eFootball akan menggelar kompetisi World Finals pertama secara offline di Jepang.

Bola Basket

Selama bertahun-tahun, game simulasi bola basket selalu identik dengan NBA 2K. Game simulasi basket itu juga punya skena esports sendiri, yaitu NBA 2K League. Sepanjang 2023, liga tersebut menawarkan total hadiah sebesar US$2,5 juta. Kebanyakan tim dan pemain yang ikut serta dalam liga tersebut mendapat dukungan dari tim NBA.

NBA 2K League. | Sumber: ESPN

Menariknya, sistem rekrutmen atlet esports dari kompetisi NBA 2K League mirip dengan sistem yang diterapkan dalam olahraga basket. Sebelum mengajukan diri untuk bertanding mewakili tim, pemain harus sudah punya rekam jejak yang baik. Gaji pemain ditentukan berdasarkan di ronde berapa dia bertanding.

Balap Sepeda

Balap sepeda virtual akan menjadi bagian dari Olympic Esports Week tahun ini. Kompetisi balap sepeda virtual sendiri mulai populer karena pandemi. Pada akhir 2020, The Union Cycliste Internationale (UCI) mengadakan Cycling Esports World Championships. Sejak saat itu, UCI bekerja sama dengan ZWIFT untuk menggelar kompetisi balap sepeda virtual tersebut.

UCI Cycling Esports World Championship. | Sumber: Cycling News

Sekarang, Cycling Esports World Championship memiliki tiga kategori: The Punch, The Climb, dan The Podium. Berbeda dengan kebanyakan kompetisi esports, yang tidak mengutamakan fisik, balap sepeda virtual mengharuskan para peserta untuk punya kemampuan fisik yang mumpuni.

Alhasil, Cycling Esports World Championship terkadang dimenangkan oleh atlet dari cabang olahraga lain. Contohnya, pendayung Jason Osborne berhasil menjadi salah satu pemenang dari World Championship 2020. Kini, Osborne banting setir untuk menjadi atlet balap sepeda.

Tennis

Saat ini, ada beberapa game simulasi tennis yang cukup populer, seperti Full Ace Tennis Simulator, Tennis World Tour, dan AO Tennis. Sementara skena esports untuk game simulasi tennis sendiri mulai berkembang setelah Virtual Reality (VR) dan metaverse mulai populer.

Tennis Esports menggunakan headset Oculus Quest 2. | Sumber: Tennis Esports

Sama seperti balap sepeda virtual, kompetisi esports dari game simulasi tennis juga mengharuskan pemainnya untuk memiliki fisik yang kuat. Pasalnya, untuk bertanding di Tennis Esports, peserta harus menggunakan headset VR buatan Meta, Oculus Quest 2.

Catur

Catur punya beberapa kesamaan dengan game esports. Saat bermain catur, Anda membutuhkan strategi, sama seperti ketika Anda bermain Mobile Legends, Free Fire, atau bahkan VALORANT. Selain itu, pada 2021, catur juga mulai populer di kalangan streamer. Apalagi, setelah seri TV Queen's Gambit tayang di Netflix. Faktanya, pada 2021, beberapa organisasi esports bahkan menandatangani kontrak dengan pemain catur.

Grandmaster Hikaru Nakamura bergabung dengan Team Solomid. | Sumber: The Esports Observer

Kebanyakan kompetisi esports catur diselenggarakan melalui Chess.com atau checkmate.live. Pertandingan yang diadakan melalui kedua platform itu juga bisa langsung ditayangkan ke Twitch atau platform streaming lainnya.

Turnnamen esports catur resmi biasanya menggunakan format "Swiss Style", yang juga digunakan dalam kompetisi catur tradisional. Sekarang, setelah catur menjadi bagian dari Olympic Esports Week, popularitas dari skena esports catur akan semakin naik.

Bela Diri

Fighting Game Community alias FGC punya peran besar dalam industri esports. Sebagai game arcade, game fighting seperti Street Fighter berkontribusi dalam lahirnya skena esports. Sayangnya, popularitas game simulasi bela diri tidak bisa dibandingkan dengan game fighting.

Dirilis pada 2019, UFC Esports League merupakan esports simulasi bela diri yang paling populer. Meskipun begitu, skena esports itu masih belum dikenal oleh banyak orang, bahkan di dalam ekosistem esports endiri.

Memang, UFC Esports League masih berusaha untuk mengembangkan skena esports-nya. Di masa depan, diharapkan, baik gamers maupun atlet Ultimate Fighting Championship (UFC) bisa bertanding dalam kompetisi tersebut.

Di Desember 2020, UFC bekerja sama dengan Esports Fight League untuk mengadakan UFC Esports Championship. Team Season Grand Finale, yang diadakan pada Januari 2023, menawarkan total hadiah sebesar US$3 ribu.

Di Olympic Esports Week, game simulasi bela diri yang akan disertakan adalah Virtual Taekwondo. Game simulasi itu memanfaatkan motiong tracking di seluruh badan pemain. Hanya saja, saat ini, skena esports untuk Virtual Taekwondo tidak sebesar ekosistem esports dari game simulasi olahraga lain.

Sumber header: Esports Charts