Esports, khususnya sim racing, berkembang pesat selama 2020. Pasalnya, pandemi virus corona membuat banyak kompetisi balapan harus diganti dengan balapan virtual, mulai dari eNASCAR sampai F1 Mobile Racing Esports Series. Dengan begitu, sim racing menjadi semakin dikenal oleh masyarakat.
Legion of Racers merupakan salah satu organisasi sim racing. Didirikan pada 2018, LOR bermarkas di Singapura. Salah satu tujuan LOR adalah mengembangkan ekosistem sim racing. Tak hanya itu, mereka juga membuat akademi sim racing dengan tujuan untuk mengasah para sim racer muda. Tahun ini, mereka masih akan aktif di dunia sim racing. Untuk itu, mereka merekrut beberapa sim racers baru.
Legion of Racers Rekrut 4 Sim Racers Baru
Empat dari enam anggota tim Legion of Racers pada 2020 meninggalkan tim tersebut, yaitu Ar Muhammad Aleef, Jaden Low, Jason Tay, dan Nur Shazliezhan. Untuk menggantikan keempat pembalap virtual tersebut, LOR lalu mengadakan Battle of the Racers, yang diikuti oleh 20 pembalap virtual. Dari kompetisi itu, LOR memilih empat sim racers untuk menjadi anggota tim mereka.
Selain kemampuan untuk memacu mobil di lintasan virtual, ada beberapa hal lain yang LOR pertimbangkan sebelum merekrut Moreno Pratama, Dillan Tan Qi Long, Javier Lai, dan Fadtris Isa. Salah satunya adalah komitmen. Kepribadian menjadi hal lain yang LOR pertimbangkan sebelum merekrut seorang pembalap virtua. Selain itu, LOR juga mencari sim racer yang punya kemampuan untuk berkomunikasi serta bisa bekerja sama dalam tim.
“Dalam dua tahun belakangan, Legion of Racers tumbuh pesat. Seiring dengan itu, kami ingin memberikan kesempatan lebih banyak pada para sim racers di kawasan Asia Tenggara,” kata Melvin Moh, co-founder LOR, seperti dilaporkan oleh The Online Citizen. “Kami tidak sabar untuk turun dalam kompetisi sim racing pada 2021. Kami percaya, tim baru kami, yang berisi para sim racers muda dan berbakat, akan dapat merealisasikan rencana kami dengan baik.”
Berikut enam sim racers yang masuk dalam roster LOR untuk 2021:
1. Andika Rama Maulana, 27 tahun, Indonesia
2. Luis Moreno, 29 tahun, Filipina
3. Moreno Pratama, 18 tahun, Indonesia
4. Dillan Tan Qi Long, 11 tahun, Singapura
5. Javier Lai, 19 tahun, Singapura
6. Fadtris Isa, 17 tahun, Singapura
Seperti yang bisa Anda lihat pada daftar di atas, dari semua pembalap virtual LOR, Dillan Tan Qi Long merupakan sim racer yang termuda. Berumur 11 tahun, dia masih menjadi murid dari Pei Chun Public School. Meskipun masih muda, Dillan Tan sudah memiliki pengalaman sebagai pembalap go-kart sebelum bergabung dengan LOR.
“Menjadi pembalap LOR memberikan kesempatan bagi saya untuk membawa keahlian saya dalam balapan go-kart ke arena balap virtual,” kata Dillan Tan. “Saya bangga bisa menjadi bagian dari tim Legion of Racers untuk tahun 2021. Saya harap, saya akan bisa belajar banyak dari rekan-rekan satu tim saya.”
Kemampuan Dillan Tan sebagai pembalap juga diakui oleh Andika Rama, yang diangkat sebagai kapten LOR pada tahun ini. “Dia super talented. Tinggal perlu di-guide dengan benar,” jawab Rama ketika ditanya apa dampak umur Dillan Tan yang masih sangat muda pada karirnya sebagai sim racers dan LOR sebagai tim. “Dia juga sangat aktif. Dia mau belajar, nggak tahu sedikit, dia langsung nanya.”
Andika Rama Ditunjuk Sebagai Kapten LOR
Selain merekrut empat sim racers baru, LOR juga mempercayakan posisi kapten pada Andika Rama Maulana. Hybrid.co.id lalu menghubungi pria yang akrab dengan sapaan Rama ini. Melalui pesan singkat, dia mengkau tidak tahu bagaimana proses di balik penunjukannya sebagai kapten.
“Tiba-tiba saja, sang owner team nge-assign aku sebagai kapten tim/leader untuk season 2021,” ujar Rama. “Bisa jadi, karena pada 2020, aku kelewat aktif, mulai dari ikut balapan, terus paling aktif ngobrol internal. Mungkin karena itu, aku dipercaya untuk nge-lead anak-anak, biar lebih aktif lagi.”
Saat ditanya tentang bagaimana perasaannya ketika ditunjuk sebagai kapten, sambil tertawa, Rama menjawab, “Pusing.” Lebih lanjut dia menjelaskan, “Lebih karena ada beban sebagai kapten. Kalau kemarin, mungkin beban saya cuma apa saya bisa berprestasi atau nggak. Kalau sekarang, bebannya jadi double. Saya juga harus bisa mengawal anak-anak, agar bisa tumbuh bersama menjadi lebih baik.” Dia sadar, setiap anggota tim LOR bertanggung jawab atas performa mereka masing-msaing. Namun, sebagai kapten, dia juga merasa bahwa dia harus dapat memberikan panduan yang tepat agar rekan timnya bisa berkembang.
Rama bercerita, sebagai kapten, dia akan punya tugas untuk “membangun chemistry” antar anggota LOR. Selain itu, dia juga bertanggung jawab untuk mengoordinasi menu latihan serta membangun komunikasi yang baik dalam tim. “Soalnya, dalam tim, komunikasi itu kan penting banget ya. Kalau hanya jago, tapi nggak bisa ngobrol atau ngasih input ke rekan tim, kan susah juga,” ujarnya. “Makanya, aku merasa, peranku sebagai kapten tuh di situ, buat jadi jembatan bagi rekan-rekan satu timku.”
Dalam roster LOR tahun ini, ada empat sim racers baru. Meskipun begitu, Rama yakin, hal ini bukan masalah. “Chemistry sih bisa banget dibangun. Soalnya, sim racing kan lebih ke individual saat balapan,” jelasnya. “Mungkin kalau game seperti Dota 2, PUBG, dan lain-lain, harus saling kenal dekat dengan anggota tim. Tapi, kalau di sim racing, hal ini tidak terlalu berpengaruh saat balapan. Kecuali kalau balapan endurance, yang 1 mobil bisa 2-4 drivers. Kalau itu, harus enak tek-tokannya.”
Rama mengatakan, hubungan antar anggota tim juga memegang penting dalam persiapan sebelum balapan. Misalnya, dia memberikan contoh, saat latihan atau membuat setup bersama. Selain itu, kemampuan berkomunikasi antar tim juga penting ketika mereka ingin menyampaikan opini pada rekan mereka. Rama mengaku, mengurus anggota tim LOR akan menjadi tantangan baru baginya. Namun, dia optimistis, dia sanggup melakukan hal itu. “Untungnya, aku juga sudah kenal dengan anggota roster baru, walau dulu bukan satu tim. Jadi, nggak dari nol banget,” katanya.
Sementara soal industri sim racing pada 2021, Rama percaya, jika pandemi masih berlanjut,maka ekosistem sim racing juga akan terus berkembang. “Memang sempat turun pas akhir 2020 kemarin, karena udah ada orang-orang yang mulai beraktivitas lagi. Tapi, euphoria dan komunitasnya tetap semakin besar, nggak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia,” ungkapnya. “Saya yakin, seyakin-yakinnya, sim racing bakal naik lagi. Because, the cheapest way to start your career at motorsport is sim racing.”
Sumber header: 9tro