Perkembangan industri video game memang memiliki berbagai kejutan. Beberapa game dapat naik dan menjadi populer dengan cepat, namun ada juga yang harus turun dan mungkin bahkan akhirnya ditutup. Hal tersebut sama seperti yang dialami oleh game-game berikut ini:
Fortnite Khusus Tiongkok akan Ditutup Pada Pertengahan November Mendatang
Popularitas Fortnite di seluruh dunia membuat Epic Games juga ingin mendapatkan pasar besar di Tiongkok. Bahkan mereka merilis judul khusus yaitu “Fortress Night” yang dibuat khusus untuk Tiongkok dan hanya tersedia lewat penyedia internet resmi Tiongkok saja.
Berita tersebut disebarkan oleh akun Twitter iFireMonkey yang memperlihatkan laman pengumuman penghentian tes dari Fortress Night tersebut yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris.
Fortnite China is shutting down November 15th @ 11 AM CT
Spotted by @itsarkheops pic.twitter.com/exAfO7BnrL
— iFireMonkey (@iFireMonkey) October 31, 2021
Dalam pengumuman tersebut dituliskan bahwa tes yang dilakukan terhadap Fortress Night telah berakhir dan mereka akan mematikan pendaftaran pengguna baru pada 1 November 2021 dan mematikan server game-nya pada 15 November 2021 mendatang.
New World Dikabarkan telah Kehilangan sekitar 135.000 Pemain dalam Sepekan
Game terbaru dari Amazon Games, New World memang sempat menjadi sangat populer di kalangan para gamer beberapa pekan lalu. Namun popularitas tersebut ternyata tidak berlangsung lama, karena hanya sebulan setelah dirilis game ini langsung kehilangan banyak pemainnya.
Lewat data yang tersedia oleh Steam Charts dapat terlihat bahwa game MMO ini kehilangan sekitar 135.000 pemain setiap minggu sejak dirilis pada akhir September lalu. Padahal sebelumnya game ini pernah mencetak rekor pemain online bersamaan hingga 913.027 pemain.
Namun pada akhir Oktober lalu tercatat bahwa jumlah pemain dari New World kini hanya tinggal 508 ribu pemain. Berarti sekitar 400 ribu atau hampir separuh dari jumlah pemainnya telah non aktif. Penurunan drastis ini disebut karena game-nya yang sering mengalami ‘crash’ dan bahkan di beberapa kasus membuat kartu grafis yang digunakan rusak atau bricking.
Ubisoft Disebut Ingin Kembangkan Game Blockchain-nya Sendiri
Setelah menyatakan bahwa mereka akan lebih berfokus pada game-as-service, kini Ubisoft dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk masuk ke ranah Cryptocurrency. Lewat proyek yang disebut REVV Motorsport, Ubisoft akan memungkinkan pemain untuk mendapat imbalan berupa kripto bernama REVV Token.
REVV Motorsport ini disebut sebagai game Play-to-Earn (P2E) dan merupakan proyek jangka panjang dari Ubisoft. Sang CEO Yves Guillemot mengatakan bahwa Ubisoft tengah berencana untuk membuat proyek yang dapat mengimplementasikan blockchain organik mereka sendiri.
“Seperti yang Anda lihat, bisnis ini selalu berkembang dengan banyak revolusi baru yang terjadi. Salah satu revolusi ini menurut kami adalah blockchain. Blockchain ini akan membuat lebih banyak manfaat, baik dari segi bisnis dan juga pemain,” ujar Yves.