Dark
Light

EXP Esports Academy Ingin Kembangkan Talenta Esports Dari Berbagai Aspek

2 mins read
November 19, 2019
Sumber: EXP Esports Academy

Ekosistem esports bergeliat semakin lincah belakangan ini. Tak heran, perkembangannya membuka peluang-peluang baru bagi para generasi muda. Banyak orang berpikir, bahwa berkarier di esports adalah menjadi pemain saja. Padahal, ada banyak pilihan karier yang tersedia. Redaksi kami sempat membahas ini saat gelaran Hybrid Day, bahwa berkarier di esports juga bisa menjadi shoutcasterobserver, atau mungkin streamer.

Pasar gaming Indonesia juga terbilang terus berkembang di masa depan. Menurut riset Newzoo tahun 2017, Indonesia memiliki jumlah pemain game terbesar ke-16 di dunia, terbesar kedua di Asia Tenggara, dengan total 43,7 juta pemain. Itu baru permulaan, dan hanya dari aspek gaming saja. Jika melihat ke esports, tahun 2019 ini bahkan setidaknya ada 10 turnamen yang hadiahnya di atas Rp500 juta.

Kendati demikian, perkembangan ini bisa saja terhenti jika tak ada regenerasi di masa depan. Melihat hal ini, EXP Esports Academy hadir mencoba menjawab atas tantangan soal regenerasi talenta esports di Indonesia.

EXP Esports Academy merupakan program pelatihan singkat yang ditujukan bagi para pemain casual yang ingin berkarier dan mengetahui lebih dalam mengenai peluang industri esports di masa depan. Program ini berfokus pada kurikulum yang terdiri dari berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan soft skill.

Sumber: EXP Esports Academy
Sumber: EXP Esports Academy

Bekerja sama dengan berbagai elemen dalam ekosistem esports, program kursus singkat EXP Esports Academy menghadirkan mentor dan pembicara terpilih di dalamnya. Para mentor tersebut datang dari beberapa elemen yaitu: Organisasi esports seperti Aerowolf, publisher seperti Moonton dan Garena, content creator, serta financial institution seperti OCBC NISP.

Kesadaran Akan Regenerasi, dan Meningkatnya Program Pelatihan Esports

Walau industri esports di Indonesia terasa meningkat dengan pesat di tahun 2019, namun soal regenerasi memang masih jadi satu hal yang dikhawatirkan. Senior Editor Hybrid, Yabes Elia, sempat membahas soal ini bersama mantan kepala sekolah SMA 1 PSKD, Yohannes P. Siagian. Sebagai pelopor program esports untuk sekolah, Joey (sapaan akrab Yohannes) merasa bahwa esports di Indonesia terlalu cepat matang. Salah satu penyebabnya adalah karena pemain yang muncul langsung loncat ke tim pro, yang membuat mereka belum siap secara mental.

Fenomena ini juga turut diamini oleh salah satu shoutcaster Free Fire, Muhammad “ManggisKun” Darmawan. Ia mengatakan bahwa beberapa dari tim Free Fire yang sudah jadi juara malah jadi terlena, lalu hanya mengejar exposure saja, dan lupa kewajiban utama mereka sebagai pro player.

Namun demikian, jelang akhir tahun 2019 ini, beberapa elemen ekosistem sepertinya mulai tersadar akan pentingnya regenerasi. RRQ, salah satu organisasi esports besar di Indonesia, baru-baru ini meluncurkan RRQ Academy sebagai caranya mencari talenta esports. Moonton juga dikabarkan sedang mempersiapkan liga kasta 2, untuk mengembangkan ekosistem esports grasroots, dan meregenerasi pemain di liga kasta utama.

Sumber: Dokumentasi Hybrid - Akbar Priono
Dylan Chia, MPL Indonesia Marketing Director, mengungkap akan melaksanakan liga kasta 2 sebagai sarana regenerasi pemain di MPL ID Season 5. Sumber: Dokumentasi Hybrid – Akbar Priono

Program seperti EXP Esports Academy juga menjadi penggerak lain, yang diharapkan bisa membantu regenerasi ekosistem esports di Indonesia. Secara jangka panjang, harapannya tentu adalah agar industri esports tetap ada di Indonesia dan tidak kekurangan talenta-talenta, entah itu pemain, atau para profesional yang bekerja di belakang megahnya panggung esports nasional.

Program pelatihan EXP Esports Academy akan berlangsung selama 2 hari, mulai dari 27 sampai 28 November 2019 di Menara Digitara, Cikini, Menteng. Acara ini berisikan materi soal leadership workshop, training workshop, marketing dan personal branding.

Pendaftaran untuk program ini dibuka sampai tanggal 20 November 2019 mendatang. Untuk mendaftarkan diri, Anda dapat mendaftar pada lewat tautan ini. Informasi lebih lanjut seputar mentor-mentor yang akan memberikan materi bisa Anda dapatkan di laman exp-academy.id.


Disclosure: Hybrid adalah media partner dari EXP Esports Academy.

Previous Story

Ricoh Theta SC2 Adalah Upgrade Signifikan Terhadap Kamera 360 Kelas Entry-Level

Next Story

Valve Umumkan Half-Life: Alyx, Game VR Blockbuster Pertamanya

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,