Penggunaan generative AI di industri video game terus menuai kontroversi. AI memang terbukti bisa membantu dalam berbagai aspek pengembangan game, seperti misalnya untuk pembuatan concept art. Problemnya, terlalu bergantung pada AI dikhawatirkan bisa menghambat output kreatif yang dihasilkan pengembang game. Kalau perlu contoh, kita bisa melihat game berjudul Firmament bikinan Cyan Worlds.
Firmament merupakan game puzzle-adventure yang dikembangkan oleh studio yang sama yang bertanggung jawab atas seri game petualangan legendaris Myst. Belum lama ini, Kotaku memberitakan bahwa Firmament mengemas banyak konten yang dibuat oleh AI. Indikasinya bisa dilihat dari credit game-nya itu sendiri, tepatnya ketika muncul tulisan sebagai berikut:
A.I. Assisted Content
Journals, logs, checklists, newspapers, stories, songs, poems, letters, loosely scattered papers; all backer portraits; all founder portraits; the “sunset” paintings; the art-nouveau wallpaper in the Swan dormitory hallways; propaganda banners; coastal spill decal kit; all voiced mentor, announcer, founder, and other speeches; backer-exclusive content
Saat dimintai keterangan oleh Kotaku, perwakilan Cyan Worlds juga mengonfirmasi bahwa Firmament memiliki konten yang dibuat dengan bantuan AI — bukan sepenuhnya dibuat oleh AI. Salah satu contoh yang diberikan adalah konten voice acting, yang semuanya merupakan hasil rekaman pengisi suara betulan, sebelum akhirnya dimodifikasi lebih jauh menggunakan AI.
Cyan pun tidak lupa bilang bahwa mereka telah mendapat persetujuan dari sang pengisi suara untuk memodifikasi hasil rekamannya menggunakan AI — secara tidak langsung menghindarkan mereka dari kontroversi seputar voice-generating AI yang sempat menjadi perdebatan belum lama ini.
Keputusan Cyan untuk menggunakan AI dalam pengembangan Firmament ini berujung pada kritik pedas dari sejumlah pemain, khususnya mereka yang menjadi backer di Kickstarter. Ya, Firmament merupakan game yang berawal dari sebuah proyek crowdfunding, dan sejak awal kampanye penggalangan dananya berlangsung, Cyan rupanya tidak pernah bilang bahwa mereka akan melibatkan AI dalam pengembangannya.
Dari komentar-komentar yang disampaikan di laman Kickstarter Firmament, beberapa backer pada dasarnya merasa seperti ditipu oleh sang pengembang, sebab mereka tidak akan tertarik untuk menjadi backer seandainya dari awal disebutkan bahwa game ini bakal mengemas sejumlah konten yang dibuat dengan bantuan AI.
Di Steam, Firmament saat ini memiliki skor ulasan “Mixed”. Beberapa pemain mengeluhkan soal narasi dan lore yang terasa begitu dangkal, meski ada juga yang sebatas memberi ulasan negatif karena tidak setuju dengan penggunaan AI dalam pengembangan game.
Dalam ulasannya, PC Gamer memberi Firmament skor 73. Mereka memuji keindahan dunia dalam Firmament, tapi dibuat kecewa oleh plot ceritanya. Yang menarik, PC Gamer memuji voice acting dalam game ini, mengindikasikan bahwa penggunaan AI pun sebenarnya juga bisa memberikan nilai positif dalam suatu game.