11 November 2017

by Lukman Azis

Prediksi Google untuk Augmented Reality di Tahun 2018

Selain smartphone high-end, fitur AR juga akan ditemukan di smartphone murah dalam waktu dekat.

Anda kemungkinan besar pernah bermain game fenomenal Pokemon Go? Game buatan Niantic, sebuah perusahaan sempalan milik Google ini menggunakan teknologi Augmented Reality (AR). Nah, menurut Anda, bagaimana perkembangan teknologi AR tahun depan?

Satu jawabannya datang dari Google. Menurut Vice President of Business and Operations untuk virtual reality (VR) Google, Amit Singh, tahun depan akan ada ratusan juta smartphone Android yang mendukung teknologi AR.

"Saat ini kami sedang dalam tahap membantu para developer, membangun pengalaman, sehingga menjadi kebiasaan sehari-hari". Tutur Singh, seperti dilansir dari PhoneArena saat menjadi pembicara dalam gelaran Web Summit di Lisbon. Sejauh ini Google sudah berinvestasi cukup besar dalam memfasilitasi pengembangan teknologi AR. Salah satunya adalah lewat ARCore, sebuah program pengembangan AR untuk para developer Android yang tugas utamanya adalah menghadirkan kapabilitas augmented reality pada jutaan perangkat Android.

Software Development Kit (SDK) ARCore sendiri sudah dirilis Google pada bulan Agustus lalu. Bedanya dengan Tango, ARCore dirancang agar bisa berjalan tanpa memerlukan hardware tambahan, meskipun saat ini baru mendukung Google Pixel dan Samsung Galaxy S8.

Selain tersedia untuk smartphone high-end, Google juga memprediksi fitur AR akan bisa ditemukan di smartphone kelas menengah dan entry-level, setidaknya dalam waktu yang tidak lama. Singh menambahkan, bahwa peluang untuk memonetisasi konten AR juga sama bagusnya seperti game dan aplikasi belanja.

"Augmented reality (akan menjadi) fitur inti dari sebagian besar Android selama beberapa tahun ke depan dan saat itu terjadi, ia menduga evolusi monetisasi akan terjadi secara alami." Tambah Singh.

[embed]https://youtu.be/ttdPqly4OF8[/embed]


DailySocial sendiri telah mengadakan survei tentang pasar Virtual Reality/Augmented reality - VR/AR di Indonesia. Salah satunya menampilkan hasil survei bahwa pengguna lokal masih belum mengerti tentang AR. Bisa jadi dikarenakan perangkat yang mendukung untuk menghadirkan konten yang 'kaya' masih terbatas.

Jika apa yang diprediksikan Google akan terjadi tahun depan, maka angka ini bisa jadi akan berubah drastis.

Source : DailySocial

Source : DailySocial

Untuk lebih lengkap mengenai survei VR/AR, Anda bisa mengunduhnya lewat tautan ini.