4 February 2016

by Bambang Winarso

Google Safe Browsing Kini Lindungi Pengguna dari Tombol Download Tipuan

Sebuah peringatan akan ditampilkan saat pengguna mengakses situs dengan tombol atau iklan tipuan

Anda tentu pernah menjumpai sebuah halaman situs yang menawarkan iklan atau tombol download dengan penawaran yang seolah-olah ditujukan khusus untuk Anda. Atau biasanya tak jarang yang menawarkan update aplikasi tertentu yang bila diklik isinya tidak “nyambung” dengan apa yang ditawarkan. Teknik penyamaran semacam ini menyimpan resiko yang merugikan pengguna internet, bisa berupa penyusupan malware, pencurian data pribadi dan lain-lain. Namun rupanya Google menangkap strategi “busuk” ini dan telah mempersiapkan perisai baru untuk mencegah hal buruk itu menimpa penggunanya.

Dalam pernyataan terbarunya, Google mengatakan bahwa mereka telah memperluas kemampuan perlindungan toolSafe Browsing yang akan membantu pengguna Chrome dalam mengidentifikasi konten dan iklan samaran yang disisipkan di halaman situs tertentu.

Teknologi ini nantinya bekerja dengan cara memberikan peringatan kepada pengguna apabila situs yang dikunjunginya memuat iklan samaran. Tool juga mampu memberikan peringatan yang sama untuk situs yang mengandung malware atau menerapkan trik licik dengan cara memasang aplikasi atau plugin ke browser pengguna. Pesan peringatannya kurang lebih akan seperti gambar di bawah ini.

Ketika pesan peringatan tersebut dijumpai, Anda tetap punya keleluasaan untuk mengakses halaman tersebut dengan menutup jendela tersebut. Namun disarankan sekali untuk berhati-hati ketika mengklik apapun yang ditampilkan di sana. Biasanya, jika diperhatikan dengan seksama, iklan atau konten yang dimaksudkan Google punya desain, warna, border yang sedikit berbeda dengan desain utama situs. Pengguna dituntut untuk jeli membedakannya.

Google sendiri dalam tulisannya memastikan bahwa ini baru langkah awal, ke depan mereka akan terus mengembangkan fitur Safe Browsing agar pengguna internet - khususnya Chrome dapat lebih terlindungi.

Sumber berita Google dan gambar header Shutterstock.