Industri game terus tumbuh. Pada 2020, total pemasukan industri game diperkirakan hampir mencapai US$160 miliar. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan industri game adalah pandemi virus corona. Asia Tenggara merupakan salah satu pasar game yang masih berpotensi untuk tumbuh. Begitu juga dengan Timur Tengah dan Afrika.
Untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika, Arab Saudi menjadi salah satu negara utama yang mendorong pertumbuhan pasar gaming. Pada 2019, populasi di Arab Saudi mencapai 34,27 juta orang. Jika dibandingkan dengan populasi Indonesia — yang mencapai lebih dari 270 juta orang — populasi Arab Saudi memang jauh lebih sedikit. Meskipun begitu, banyak gamer di Arab Saudi yang tidak segan untuk mengeluarkan uang saat bermain game. Berikut data lengkapnya.
75% Warga Perkotaan di Arab Saudi Bermain Game
Banyak warga Arab Saudi yang mengisi waktu luangnya dengan bermain game. Faktanya, sekitar 75% dari total masyarakat perkotaan bermain game. Dari 34 juta warga Arab Saudi, sekitar 21,1 juta orang merupakan gamer.
Meksipun industri game masih sering diidentikkan sebagai dunia pria, para perempuan di Arab Saudi juga aktif bermain game. Buktinya, 72% perempuan di Arab Saudi bermain mobile game. Sebagai perbandingan, persentase laki-laki yang bermain mobile gamer adalah 73%, hanya 1% lebih tinggi dari populasi gamer perempuan. Satu hal yang harus diingat, jumlah gamer perempuan yang bermain di PC dan konsol lebih sedikit dari para pemain mobile game, seperti yang bisa Anda lihat pada grafik di bawah.
Para mobile gamer di Arab Saudi menghabiskan cukup banyak waktunya untuk bermain. Berdasarkan data dari Newzoo, hampir 25% dari netizen Arab Saudi bermain mobile game dalam 5 hari setiap minggu. Hanya saja, angka ini turun drastis di kalangan gamer konsol atau PC. Di Arab Saudi, persentase gamer PC dan konsol yang bermain pada 5 hari dalam seminggu tidak mencapai 10%. .
Genre Favorit Gamer Arab Saudi
Di Indonesia, genre favorit para mobile gamer adalah strategi, diikuti oleh MOBA dan action/adventure. Sementara tiga genre favorit gamer PC di Indonesia adalah MOBA, strategi, dan shooter. Jika dibandingkan dengan gamer Indonesia, gamer Arab Saudi punya preferensi genre game yang jauh berbeda. Para gamer Arab Saudi senang untuk bermain game kasual. Genre game favorit mereka adalah puzzle. Sekitar 39% netizen di Arab Saudi mengungkap, mereka senang bermain game puzzle di mobile. Memang, kebanyakan gamer di sana mengaku bahwa puzzle solving merupakan bagian favorit mereka saat bermain game.
Sementara itu, game olahraga menjadi genre favorit gamer Arab Saudi kedua setelah puzzle. Sebanyak 34% netizen Arab Saudi memainkan game dengan genre olahraga. Melihat betapa populernya game olahraga di Arab Saudi, tidak aneh jika FIFA menjadi franchise game paling populer dari negara tersebut. Genre game favorit ketiga di Arab Saudi adalah racing, dengan jumlah pemain mencapai 31% dari populasi online di Arab Saudi. Adventure menjadi genre game favorit keempat. Jumlah pemain dari game adventure di Arab Saudi diperkirakan mencapai 29% dari total populasi online.
Dalam laporan tentang kebiasaan spending para gamer Arab Saudi, Newzoo juga membahas tentang alasan para gamer bermain game. Sebagian besar gamer mengaku alasan mereka bermain game adalah untuk mengisi waktu luang. Hal ini menjelaskan mengapa kebanyakan gamer di Arab Saudi senang bermain game kasual yang tidak membutuhkan waktu lama atau komitmen.
Selain itu, para gamer di Arab Saudi juga bermain game untuk bersosialisasi atau melarikan diri dari realita. Selama pandemi, memang banyak orang yang memilih untuk bermain game sebagai pelarian diri dari realita. Karena itulah, pada tahun lalu, Animal Crossing: New Horizons sempat sangat populer. Game juga menjadi tempat yang aman bagi orang-orang untuk berkumpul bersama teman dan keluarga tanpa harus khawatir akan physical distancing. Terakhir, keinginan untuk menang atau berkompetisi menjadi alasan terakhir mengapa para gamer di Arab Saudi senang untuk bermain game.
Bisnis Industri Game di Arab Saudi
Tiongkok merupakan negara dengan pasar gaming terbesar, diikuti oleh Amerika Serikat dan Jepang. Tiongkok dan Amerika Serikat diuntungkan oleh populasi mereka yang besar. Jumlah penduduk Tiongkok mencapai hampir 1,4 miliar orang, sementara AS 328 juta orang. Jika dibandingkan dengan dua negara itu, populasi Arab Saudi memang jauh lebih kecil, hanya mencapai 34 juta orang. Namun, hal itu bukan berarti pemasukan industri game di negara juga kecil.
Pada 2020, total pemasukan industri game di Arab Saudi mencapai US$1 miliar, naik 41,1% dari 2019. Sebagai perbandingan, total pemasukan industri game Indonesia menembus US$1,1 miliar pada 2018. Ketika itu, jumlah penduduk Indonesia mencapai 267 juta orang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah gamer di Arab Saudi tak terlalu banyak, kebanyakan gamer di sana rela mengeluarkan uang demi bermain game.
Newzoo membagi para gamer yang menghabiskan uang dalam game ke dalam tiga kategori: minor spender, average spender, dan big spender. Sekitar 12% netizen Saudi Arabia masuk dalam kategori big spender saat bermain mobile game, sementara 31% merupakan average spender. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kawasan Eropa, yang pasar gaming-nya dianggap telah matang. Di Eropa, jumlah average spender adalah 12% dari total netizen sementara jumlah big spender hanya mencapai 4%.
Kebanyakan big spenders di Arab Saudi merupakan gamer konsol. Sebagian besar para gamer konsol juga merupakan spender. Newzoo memperkirakan, tren ini muncul karena di ada banyak game free-to-play di mobile dan PC. Padahal, mendorong para pemain gratis untuk mengeluarkan uang bukanlah hal mudah, khususnya para mobile gamer. Meskipun begitu, mobile game tetap memberikan kontribusi terbesar pada total pemasukan industri game di Arab Saudi. Alasannya adalah karena jumlah mobile gamer tetap lebih banyak dari gamer PC atau konsol. Memang, seperti Indonesia, Arab Saudi juga merupakan negara mobile-first.
Menurut Statista, pemasukan di industri mobile game di Arab Saudi akan mencapai US$344 juta pada 2021. Angka ini diduga masih akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 10,3%. Hal itu berarti, pada 2025, pasar mobile game di Arab Saudi diduga akan bernilai US$509 juta.
Sumber: Newzoo