Demam auto battler sudah jadi wabah yang menyelimuti seluruh penjuru dunia. Tidak percaya? Lihat saja apa yang terjadi selama sebulan belakangan. Bukan hanya satu atau dua, tapi tiga perusahaan berbeda mengumumkan produk auto battler mereka masing-masing. Drodo Studio dengan Auto Chess orisinalnya, Valve dengan Dota Underlords, bahkan Riot Games pun meluncurkan mode Teamfight Tactics untuk para penggemar League of Legends.
Genre auto battler juga tampaknya berpotensi untuk menjadi salah satu cabang game kompetitif populer. Tidak butuh waktu lama, Drodo Studio bersama ImbaTV sudah meluncurkan turnamen berhadiah US$1.000.000 di Tiongkok. Valve pun tak mau kalah. Kini mereka menggaet ESL untuk menggelar turnamen offline resmi Dota Underlords pertama di dunia. Serunya adalah turnamen ini akan digelar bersamaan dalam acara ESL One Hamburg 2019.
Dibandingkan dengan turnamen Auto Chess, turnamen Dota Underlords ini memang kalah jauh dari segi uang hadiah. ESL hanya menyediakan prize pool sebesar 5.000 Euro (sekitar Rp80,5 juta). Tapi kelebihannya, ESL memperbolehkan siapa saja yang datang ke acara ESL One Hamburg 2019 untuk berpartisipasi. Beda dari turnamen Drodo yang bersifat invitational alias tertutup untuk peserta undangan.
ESL belum mengumumkan detail lebih lanjut tentang turnamen Dota Underlords ini. Yang jelas acara ESL One Hamburg 2019 itu sendiri akan digelar pada tanggal 25 – 27 Oktober, berlokasi di Barclaycard Arena, Hamburg, Jerman. Venue ini memiliki kapasitas sekitar 16.000 penonton, dan ESL menyediakan berbagai aktivitas hiburan untuk dinikmati para pengunjung. Termasuk di antaranya ESL Shop yang menjual merchandise Dota 2 resmi, lomba cosplay, workshop menggambar, hingga sesi tanda tangan dengan para atlet Dota 2 profesional.
Menu utama ESL One Hamburg 2019 sendiri adalah turnamen Dota 2 berhadiah US$300.000 (sekitar Rp4,25 miliar). ESL mengundang 8 tim untuk langsung bertanding, ditambah dengan 4 tim lain yang datang lewat jalur kualifikasi dari wilayah Eropa/Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS), Amerika Utara, Tiongkok, dan Asia Tenggara.
Sayangnya saat ini ESL juga belum mengumumkan tim apa saja yang akan berpartisipasi dalam turnamen Dota 2 tersebut. Mungkinkah Team Secret, sang juara ESL One Hamburg 2018, akan bisa mempertahankan gelar juaranya? Atau akan muncul juara baru yang tak terduga? Bagaimana dengan Dota Underlords, apakah mampu menyaingi Auto Chess milik Drodo atau malah bernasib nahas seperti Artifact? Akankah ada tim Dota 2 Indonesia yang tampil di ESL One Hamburg, seperti EVOS tahun lalu? Kita tunggu saja jawaban semuanya di bulan Oktober nanti.
Sumber: ESL, Esports Insider