Tren anti-royalti sedang marak di kalangan marketplace NFT belakangan ini. Satu demi satu marketplace NFT memutuskan untuk menjadikan pembayaran royalti sebagai fitur opsional di platformnya. Bahkan OpenSea pun sempat mempertimbangkannya, meski pada akhirnya mereka tetap mewajibkan pembayaran royalti di platformnya setelah menerima desakan dari publik. Kabar baiknya, keputusan OpenSea ini rupanya memicu salah satu rivalnya untuk mengambil tindakan serupa.
Adalah X2Y2, salah satu rival terkuat OpenSea yang mengumumkan bahwa platformnya kini telah memberlakukan kebijakan pembayaran royalti secara wajib. Di samping untuk proyek baru, kebijakan ini juga berlaku untuk proyek-proyek NFT yang sudah diperdagangkan di X2Y2 sejak lama. Dengan keputusan terbarunya ini, Flexible Royalty sudah tidak lagi diberlakukan.
Langkah X2Y2 ini menarik karena sebelumnya mereka sendiri termasuk sebagai salah satu platform yang memopulerkan tren anti-royalti (di samping SudoSwap). Pada bulan Agustus, X2Y2 menetapkan kebijakan yang mereka sebut dengan istilah “Flexible Royalty”, yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menentukan sendiri besaran royalti yang hendak mereka bayarkan ke kreator asli dari NFT yang diperdagangkan.
Proud to stand with you–and the many brilliant creators in our community–on this critical measure. @the_x2y2 has been removed from our OperatorFilter and we hope other marketplaces will continue to join us. Onwards and upwards 🚀
— OpenSea (@opensea) November 18, 2022
Lewat sebuah utas Twitter, X2Y2 memuji keberanian OpenSea dalam mempertahankan royalti sebagai fitur yang wajib di platformnya. Menurut X2Y2, langkah tersebut jelas membuat OpenSea berisiko kehilangan pangsa pasar. Pasalnya, dengan mewajibkan pembayaran royalti, harga jual NFT di OpenSea pastinya bakal lebih mahal dibanding harga jual aset NFT yang sama di marketplace lain yang tidak mewajibkan royalti.
Keputusan X2Y2 ini disambut baik oleh OpenSea. Lewat sebuah cuitan, OpenSea merespons dan menjelaskan bahwa mereka telah menghapus X2Y2 dari “OperatorFilter”, semacam fitur yang OpenSea rancang untuk mencegah NFT diperdagangkan di marketplace yang tidak mewajibkan pembayaran royalti.
6/
We may have a different view on the best way of handling royalties with OpenSea, yet we respect the code.With OpenSea risking its market share and taking a brave move to defend royalties, they have our respect!
— X2Y2 (@the_x2y2) November 18, 2022
Selain OpenSea dan X2Y2, saat ini masih ada marketplace NFT besar lain yang juga mewajibkan pembayaran royalti di platformnya. Salah satunya adalah Rarible, yang justru mengaitkan pembayaran royalti dengan sistem reward baru yang mereka luncurkan belum lama ini.
Secara umum, tren anti-royalti banyak dilihat sebagai gerakan yang kurang suportif di kalangan kreator NFT. Meski begitu, marketplace macam LooksRare berargumen bahwa masih ada cara lain untuk mendukung kreator selain dengan mewajibkan pembayaran royalti. Contohnya dengan menyumbangkan sebagian dari tarif platform yang diberlakukan langsung ke kalangan kreator.
Via: Decrypt.