4 March 2015

by Yoga Wisesa

Valve Serbu GDC 2015 Dengan Steam Link, SteamVR dan Source 2

Valve memang tak main-main ketika mereka bilang bahwa 'Jagat Steam sedang diperluas'. Sesuai rencana, Valve menumpahkan beragam tool dan device mutakhir di panggung GDC 2015. Beberapa memang sudah bisa ditebak, sebagian ialah update yang ditunggu-tunggu, dan ada pula teknologi inovatif pendukung device hiburan virtual reality.

Mereka menyingkap Steam Link dan sebuah sistem pelacak bernama Lighthouse, memberi update soal Steam Controller dan Steam Machine, serta mengumumkan secara resmi engine Source 2. Di press release, Gabe Newel mengungkapkan optimisme pada kian besarnya industri gaming di PC. Steam tumbuh sebesar 50 persen cuma dalam 12 bulan, dan Valve merupaya mempercepat momentumnya dengan device serta software baru tersebut.

Di tengah-tengah perangkat dan teknologi baru itu, Steam Link terlihat paling menonjol karena hampir tak seorangpun yang memprediksinya. Jika membahas device dari Valve buat ruang keluarga, kita langsung mengingat nama Steam Machines. Steam link sendiri dikenalkan dengan pendekatan a la HP Stream Mini atau CompuLabs Fitlet.

Steam Link merupakan komputer kecil yang tersambung ke sistem gaming utama via jaringan rumah - boleh jadi dari PC biasa ataupun Steam Machines. Ia mempunyai port Ethernet sehingga tingkat latency dapat ditekan seminimal mungkin, menyajikan resolusi 1080p di 60Hz. Link berguna sebagai PC low-powered dan client mandiri untuk menyertai teknologi streaming Steam In-Home. Laman khusus Steam Link sempat muncul, tapi kemudian menghilang.

Info menarik: Valve dan HTC Coba Dominasi Virtual Reality Dengan Vive

Valve tak lupa memamerkan Steam Machines besutan partner hardware Alienware dan Falcon Northwest. Ia akan dibanderol dengan harga menyamai console, namun performanya lebih tinggi. Kustomisasi komponen sangat memungkinkan dan andaikan performa grafis 'rata-rata' belum memuaskan Anda, Steam Machines mampu menyuguhkan resolusi 4K atau 1080p di 120 frame rate. "Membawa kegiatan gaming dan visual kelas dunia melalui keterbukaan platform PC tempat Valve mengakar," begitu ucap founder Epic Games Tim Sweeney.

Dan sebagaimana rumor di awal 2014 - menyebutkan Valve sedang menggarap versi teranyar graphic engine yang mentenagai Half-Life 2, Dota 2 dan CS:GO, akhirnya mereka mengkonfirmasi keberadaan Source 2. Menurut Valve, nilai dari platform PC terletak pada produktivitas penggunanya. Karena konten buatan user semakin esensial, Source 2 tak cuma didesain buat para profesional, tapi juga memungkinkan gamer berpartisipasi dalam pengembangan dan penciptaan permainan favorit. Berita gembiranya lagi, Source 2 tersaji gratis bagi para developer.

Terakhir adalah Lighthouse: sebuah sistem tracking yang digunakan bersama HTC Vive (berbasis SteamVR) melalui dua base station. Ia dapat terintegrasi ke beberapa device bersamaan termasuk televisi, smartphone, headset dan periferal input. Valve bermaksud menyediakan Lighthouse secara cuma-cuma ke semua produsen hardware, jika mereka menginginkannya.

Steam Machines, Steam Link dan versi retail Steam Controller akan diluncurkan bulan November 2015. Steam Link dan Steam Controller dibanderol di harga serupa, yaitu US$ 50.

GDC 2015 juga menandai ulang tahun Steam ke-13. Valve mengabari, kini ada 125 juta pengguna aktif platform distribusi digital ciptaan mereka di seluruh dunia.

Sumber: Steam Database. Via PC Gamer. Gambar lain: Steampowered.com.