Sekarang, semakin banyak game yang menggunakan model bisnis Free-to-Play (F2P). Dan pada game F2P, mekanisme ekonomi dalam game bisa berpengaruh pada pemasukan developer.
Karena, ekonomi dalam game bisa mengubah pengalaman bermain para gamers. Jika developer berhasil membuat ekonomi dalam game yang seimbang, hal ini bisa meningkatkan performa game, baik dari segi pemasukan maupun tingkat engagement para pemain.
Dalam Games Industry, Julie Shuemaker, Senior Vice President of Revenue, Create, Unity Technologies membahas tentang beberapa hal yang harus diperhatikan oleh developer saat membuat ekonomi dalam game.
Gunakan Soft Currency dan Premium Currency
Semua game F2P biasanya memiliki dua jenis mata uang: soft currency dan premium currency. Soft currency adalah mata uang yang bisa pemain dapatkan dengan melakukan aktivitas dalam game, seperti menyelesaikan misi.
Nama soft currency pada setiap game bisa berbeda-beda, seperti koin, gold, atau zenny. Namun, biasanya, soft currency akan jadi mata uang utama yang bisa digunakan oleh para pemain untuk melakukan transaksi dalam game, mulai dari membeli senjata dan armor, consumable items seperti potions, sampai melakukan upgrade skills.
Sementara itu, premium currency merupakan mata uang dalam game yang bisa pemain beli menggunakan uang. Idealnya, premium currency memiliki nilai yang lebih tinggi dari soft currency.
Sama seperti soft currency, nama dari premium currency juga bisa berbeda-beda. Sebagai contoh, premium currency di Mobile Legends dan Free Fire adalah diamonds, sementara PUBG Mobile menamai premium currency-nya UC.
Berbeda dengan soft currency yang bisa digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan sehari-hari para pemain, premium currency biasanya hanya bisa digunakan untuk membeli items eksklusif atau items kosmetik.
Shuemaker menjelaskan, dalam game yang memiliki mekanisme Players vs Players (PVP), penting bagi developer untuk menyediakan items kosmetik yang tidak mempengaruhi status karakter dalam game.
Karena, jika pemain bisa menghabiskan uang untuk membeli items demi memperkuat karakternya, hal ini akan membuat game mendapatkan cap “Pay to Win” (P2W).
Dan game P2W punya masalah tersendiri. Salah satunya, membuat para non-spenders — gamers yang tidak menghabiskan uang dalam game — merasa terasing. Padahal, kebanyakan pemain game-game gratis adalah orang-orang yang memang tidak menghabiskan uang sama sekali.
Source dan Sink
Dalam dunia nyata, aliran ekonomi terbagi menjadi dua: pemasukan dan pengeluaran. Begitu juga dengan ekonomi dalam game. Dalam mendesain ekonomi di game, developer harus memikirkan metode bagi pemain untuk mendapatkan sumber daya (sources) dan cara bagi gamers untuk menghabiskan sumber daya tersebut (sink). Ketika sources dan sink dalam game seimbang, pemain akan terdorong untuk aktif dalam ekonomi di game.
Soft currency adalah salah satu sumber daya utama yang bisa pemain dapatkan. Jadi, tidak heran jika kebanyakan kegiatan dalam game bertujuan untuk mendapatkan soft currency.
Sebagai contoh, ketika pemain menyelesaikan misi atau ketika pemain berhasil mendapatkan pencapaian tertentu, pemain akan bisa mendapatkan hadiah berupa koin atau gold.
Mengingat nilai dari premium currency harus lebih tinggi dari soft currency, maka metode untuk mendapatkan premium currency dalam game pun harus dibatasi. Biasanya, game menawarkan dua cara untuk mendapatkan premium currency.
Pertama, dengan membelinya menggunakan uang asli di dunia nyata. Kedua, pemain bisa mendapatkan premium currency setelah mereka menyelesaikan tugas khusus atau sebagai hadiah dari event khusus.
Misalnya, ketika developer merayakan ulang tahun game, mereka akan memberikan sejumlah premium currency pada pemain. Sesekali memberikan premium currency pada para pemain bisa meningkatkan tingkat engagement para pemain.
Selain itu, tidak tertutup kemungkinan, pemain yang sudah merasakan kemudahan yang didapatkan berkat premium currency akan terdorong untuk menghabiskan uang lebih banyak untuk membeli premium currency dalam game.
Selain memikirkan cara bagi pemain untuk mendapatkan sumber daya, developer juga harus menciptakan metode bagi pemain untuk menghabiskan sumber daya yang mereka punya.
Misalnya, dengan merilis karakter atau item khusus. Dengan begitu, pemain akan terdorong untuk bermain game demi mengumpulkan sumber daya yang mereka butuhkan untuk mendapatkan karakter atau item yang mereka inginkan.
Developer bisa menawarkan items yang beragam, mulai dari senjata, potions, upgrade, kendaraan sampai boosters, extra lives, dan points multipliers. Mengingat semua items tersebut bisa mempengaruhi gameplay, sebaiknya, items tersebut bisa dibeli menggunakan soft currency. Jadi, semua pemain akan bisa membelinya.
Sementara untuk membuat pemain menghabiskan premium currency, developer bisa memperkenalkan items kosmetik. Sesuai namanya, items kosmetik hanya akan mengubah penampilan karakter pemain, tanpa memberikan status atau skills tambahan.
Tapi, items kosmetik biasanya akan memberikan prestise tersendiri pada para pemiliknya. Karena itu, banyak gamers yang rela menghabiskan banyak uang demi mendapatkan skins atau kostum tertentu.
Dengan menciptakan sinks, developer juga bisa meningkatkan tingkat retensi pemain. Karena, pemain yang sudah punya kostum atau skin khusus akan memiliki kesempatan lebih kecil untuk berhenti main game jika dibandingkan dengan gamers yang hanya menggunakan skin dan kostum default.
Buat Target yang Bisa Dicapai
Salah satu cara yang bisa developer gunakan untuk membuat pemain aktif dalam mencari dan menghabiskan sumber daya adalah dengan menciptakan target yang harus pemain capai.
Idealnya, jarak dari satu target ke target berikutnya tidak terlalu jauh. Karena, jika target baru terlalu sulit untuk dicapai, hal ini justru bisa menghilangkan motivasi para pemain. Developer juga seharusnya memudahkan pemain untuk mengerti cara mencapai target yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh, Experience Points (XP) bisa digunakan untuk melacak pencapaian pemain. Tak hanya itu, XP juga bisa menjadi insentif bagi pemain untuk terus bermain.
Memang, XP tidak bisa ditukar dengan items dalam game. Meskipun begitu, XP bisa dijadikan sebagai alat untuk membuka akses ke tiers atau items khusus. Sebagai contoh, hanya pemain yang telah mencapai level maksimal yang bisa menggunakan senjata atau armor legendaris.
Berbeda dengan soft currency atau premium currency, XP juga biasanya tidak bisa dibeli dalam game. Namun, sebagai gantinya, developer bisa menyediakan “boosters” untuk XP. Biasanya, booster berupa consumable item yang berfungsi menambah atau bahkan menggandakan XP yang didapat oleh pemain selama item itu aktif. Bagi pemain yang tidak sabar untuk mencapai level tertentu, booster XP ini akan sangat berguna.
Satu hal yang harus diingat, keberadaan booster XP juga akan memudahkan pemain untuk menyelesaikan semua konten dalam game dan mencapai fase endgame.
Pemain yang sudah ada di dalam tahap endgame biasanya akan menjadi kurang termotivasi untuk bermain game. Untuk menyelesaikan masala ini, developer harus bisa terus menawarkan konten baru agar pemain lama tidak merasa bosan.
Biarkan Pemain Gratis Mencoba Manfaat Premium
Sebagian besar pemain dari game F2P memang tidak menghabiskan uang. Kabar baiknya, hal itu bukan berarti para pemain gratis sama sekali tidak bisa berubah menjadi pemain berbayar.
Untuk membuat para non-spenders tertarik untuk membuka dompetnya, salah satu hal yang developer bisa lakukan adalah dengan memberikan kesempatan pada mereka untuk merasakan keuntungan premium. Dengan begitu, para pemain gratis akan tergoda untuk membeli premium currency dalam game.
Ketika developer menyediakan cara bagi pemain untuk mengumpulkan premium currency dalam game, hal ini bisa memberikan dua dampak positif. Pertama, pemain yang tidak sabar biasanya akan tergoda untuk membeli premium currency demi mendapatkan item yang mereka inginkan.
Hal ini akan mendorong para pemain gratis untuk menghabiskan waktu lebih lama bermain game, demi bisa mendapatkan premium currency untuk membeli items yang mereka mau.
Terakhir, jika developer memberikan hadiah berupa premium currency pada para pemain, hal ini akan membuktikan bahwa game tidak berusaha untuk mengeksploitasi para pemainnya. Tak hanya itu, dengan memberikan sejumlah premium currency pada para pemain, mereka justru bisa terdorong untuk membeli premium currency lebih banyak.
Sumber header: Unity