Dark
Light

Siapkah Groupon menghadapi Indonesia?

1 min read
December 15, 2010

Sebuah berita dari e27 mengungkapkan beberapa fakta yang seperti mengarah ke usaha Groupon untuk masuk ke Indonesia melalui salah satu perusahaan yang baru diakuisisinya yaitu CityDeal. Terlihat di website Groupon bahwa mereka mulai mengumpulkan user baru untuk nantinya akan dikirimkan deal-deal dari Indonesia, dan halaman registrasi juga terlihat menggunakan bahasa Indonesia.

Di situs tersebut juga terlihat bahwa Groupon tidak sekedar masuk ke Jakarta, melainkan sampai ke Bandung, Bekasi, Depok, Palembang, Surabaya, Makassar, Semarang dan beberapa kota besar lainnya. Hal ini menarik, karena bahkan pemain lokal-pun belum ada berani keluar dari Jakarta dan Bandung. Seperti Groupon memang ambisius untuk menguasai dunia, dan akan segera launching di Indonesia dalam “beberapa  minggu” lagi.

Benarkah ini pertanda bahwa Groupon sedang bersiap masuk ke Indonesia? Mungkin saja. Masuk ke Indonesia bisa berarti mereka mulai ada presence di Indonesia, atau justru dalam waktu dekat akan mengumumkan akuisisi terhadap salah satu clone mereka di Indonesia? Keduanya memiliki kemungkinan yang sama besar. Namun dari sebuah sumber yang saya dapat dari milis startuplokal, kabarnya Groupon telah mengakuisisi clone yang berbasis di South East Asia dan melalui perusahaan itulah Groupon masuk ke Indonesia. Jadi untuk para clone di Indonesia yang bermimpi untuk diakuisisi oleh Groupon, mungkin anda bisa mulai serius mengembangkan produk dan mengubur impian untuk diakuisisi Groupon.

Namun kalau kita melihat fakta dari groupon clones di Indonesia, belum ada satu-pun yang benar-benar mampu tumbuh pesat dari pertengahan tahun ini. Terbalik dengan keadaan di Amerika dan Eropa dimana infrastruktur pembayaran online sudah cukup solid, model bisnis Groupon bisa melaju kencang dan mengubah budaya orang berbelanja secara online. Kendala memang masih ada di payment gateway, dengan jumlah pemain ecommerce yang masuk ke Indonesia saya pikir tinggal tunggu waktu sampai benar-benar ada layanan yang bisa memfasilitasi pembayaran secara online/mobile di Indonesia.

Masalah yang akan dihadapi Groupon pada dasarnya ada dua, yaitu infrastruktur dan behavior. Dua faktor penghalang ini memang saling berkaitan namun memiliki trigger and antidote masing-masing. Infrastruktur dari sisi sistem pembayaran yang belum solid, dan karena sistem yang belum solid maka behavior belanja online menjadi terhambat dan untuk sekarang masih terbatas di kalangan tertentu saja.

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Twitter Perbaharui Halaman Untuk Kalangan Bisnis

Next Story

Fitur Tambahan Baru di Gmail, Bukan Undo Send Tetapi Restore Contacts

Latest from Blog

Don't Miss

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi
Bekerja di OPPO

Seperti Ini Pengalaman Bekerja Sebagai Trainer di OPPO Indonesia

Deni Suwasta sudah bekerja selama delapan tahun di OPPO Indonesia,