Dark
Light

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

2 mins read
August 14, 2023
Industri game di Indonesia maih akan mengalami pertumbuhan. | Sumber: Pexels

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi COVID-19. Namun, setelah pandemi mulai teratasi, pertumbuhan industri game mulai melambat. Hal ini juga terjadi di industri game Indonesia pada 2023, ungkap Darang S. Candra, Director for Southeast Asia and East Asia Research, Niko Partners.

“Selama pandemi, pertumbuhan industri game di Indonesia, dan negara-negara lain, meningkat pesat karena game menjadi salah satu hiburan utama yang dapat diakses pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” kata Darang kepada Hybrid.co.id melalui email. “Setelah pandemi mereda, kami melihat ada pelambatan pertumbuhan karena mode hiburan lain dapat diakses kembali secara luas. Patut diingat bahwa industri ini tetap bertumbuh, meski tidak sepesat di masa pandemi.”

Industri Game Indonesia di 2023

Pada pertengahan 2023, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Indonesia mencapai 278,69 juta jiwa. Sementara itu, Niko Partners memperkirakan, jumlah gamers di Indonesia pada 2022 mencapai 180 juta orang. Hal itu berarti, sekitar 64,5% penduduk Indonesia merupakan gamers.

Darang mengungkap, ke depan, seiring dengan semakin populernya game di masyarakat, jumlah gamers di Tanah Air pun akan naik. Tentu saja, kenaikan jumlah gamers di Indonesia juga akan disertai dengan kenaikan pemasukan industri game. Pada 2022, total nilai industri game mobile dan PC Indonesia sudah mencapai mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliun.

“Patut diingat bahwa angka ini tidak mencakup industri konsol, industri esports, dan industri lain terkait game,” ujar Darang. “Berdasarkan tren yang kami amati, nilai industri game Indonesia pada 2023 akan meningkat jika dibandingkan dengan 2022.”

Kebanyakan gamers di Indonesia adalah gamers mobile. | Sumber: Pexels

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), diketahui bahwa tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 78,19%. Hal itu berarti, sekitar 215,6 juta orang di Indonesia merupakan pengguna internet.

“Peningkatan penetrasi ini masih didorong oleh penggunaan internet yang kian jadi kebutuhan masyarakat, khususnya semenjak pandemi Covid-19 pada 2020,” kata Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, dikutip dari situs resmi APJII.

Sekarang, ada banyak game yang menawarkan fitur online. Dan terbukti, sebagian besar pengguna internet di Indonesia merupakan gamers. Niko Partners memperkirakan, sekitar 50% dari pengguna internet kabel atau landline yang dapat mengakses PC merupakan gamers. Sementara di kalangan pengguna internet mobile, persentase gamers bahkan lebih tinggi. Sekitar 80% dari pengguna internet seluler bermain game.

Faktor Pendorong Pertumbuhan Industri Game Indonesia

Setelah pandemi telah mulai teratasi, pertumbuhan industri game di Indonesia memang melambat. Namun, hal itu bukan berarti industri game akan berhenti tumbuh sama sekali. Dia berkata, “Pertumbuhan industri game Indonesia akan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat Indonesia. Selama kedua hal tersebut meningkat, dapat dipastikan nilai industri game dan jumlah gamers juga akan tumbuh.”

Salah satu faktor di balik pertumbuhan industri game di Indonesia, ungkap Darang, adalah meningkatnya daya beli masyarakat, khususnya untuk membeli smartphone, PC, atau konsol game. Hal lain yang akan mendorong pertumbuhan industri game di Tanah Air adalah meningkatnya minat generasi muda akan livestreaming game dan esports.

Naiknya minat akan esports jadi salah satu alasan di balik pertumbuhan industri game di Indonesia. | Sumber: Kemenparekraf

Memang, sekarang, menjadi pemain profesional tidak hanya merupakan mimpi di siang bolong. Gamers yang berhasil mendapatkan kontrak sebagai pemain profesional akan mendapatkan gaji, sama seperti pekerja kerah putih. Walau, kemungkinan seseorang bisa menjadi pemain profesional memang kecil. Kabar baiknya, industri esports tidak hanya berisi gamers profesional. Orang-orang yang tertarik untuk berkarir di industri competitive gaming juga bisa mengambil peran lain, mulai dari menjadi pelatih atau manajer tim sampai masuk ke dalam event organizer.

Meskipun industri game di Indonesia diperkirakan masih akan tumbuh, tetap ada beberapa faktor yang akan menjadi penghambat dari pertumbuhan industri itu. Darang mengungkap, salah satu faktor tersebut adalah infrastruktur internet yang belum merata di Indonesia.

Tingkat penetrasi internet di Indonesia memang sudah mencapai hampir 80%. Sayangnya, jangkauan internet ini tidak merata di Indonesia yang berbentuk sebagai negara kepulauan. Sebagai contoh, di ibukota Jakarta, tingkat penetrasi internet bisa mencapai 84,65%. Sementara di Papua, yang memiliki tingkat penetrasi internet paling rendah, hanya ada 26,32% masyarakat yang sudah bisa mengakses internet.

Daftar 10 provinsi dengan tingkat penetrasi internet paling tinggi. | Sumber: KataData

Akses internet yang tidak merata bukan satu-satunya faktor yang bisa menghambat pertumbuhan industri game di Indonesia. Dua faktor lain yang bisa memperlambat laju perkembangan industri game di Tanah Air adadalah regulasi baru yang dapat berdampak negatif ke game dan pembiaran pada pembajakan game.

Sumber header: Pexels

Inovasi HP Lipat
Previous Story

Galaxy Z Fold5 Tawarkan Inovasi HP Lipat Ringan yang Kokoh untuk Produktivitas

Next Story

5 Alasan Memilih Tablet Premium Samsung Galaxy Tab S9

Latest from Blog

Don't Miss

H3RO Land dari Bima+, Teman Mabar Anak Esports

Salah satu bentuk dukungan untuk perkembangan esports di tanah air

Pentingnya Industri Telekomunikasi untuk Kembangkan Industri Game dan Esports

Nilai dari industri game meroket selama pandemi COVID-19. Bahkan setelah