Dalam game kompetitif, khususnya game esports, gameplay yang seimbang sangat penting. Karena itulah, saat merilis update untuk game online, developer biasanya tidak hanya memberikan konten baru, tapi juga menyesuaikan konten yang ada.
Untuk karakter yang overpowered (OP), developer biasanya akan melakukan nerfing, alias menurunkan kemampuannya. Sebaliknya, jika ada karakter yang dianggap terlalu lemah, developer akan melakukan buffing, alias memperkuat status dari karakter tersebut.
Keputusan developer untuk terus memberikan update baru dan menyesuaikan mekanisme dalam game mengharuskan para pemain — khususnya atlet esports — untuk terus menyesuaikan diri. Dan hal ini justru memberikan beban mental pada para pemain profesional. Karena, jika dibandingkan dengan olahraga tradisional, game esports jauh lebih sering mengalami penyesuaian.
Namun, balancing merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Dan kini, para pemain dari game online pun sudah tidak lagi heran ketika developer melakukan nerfing atau buffing. Berikut penjelasan lengkap tentang asal usul penggunaan istilah nerfing dan buffing.
Awal Mula Istilah Nerfing
Istilah “nerfing” pertama kali digunakan oleh fans dari Ultima Online (UO), menurut Inverse. Dibuat oleh Origin Systems, UO dirilis oleh Electronic Arts pada 1997.
Ketika itu, tingkat penetrasi internet di Amerika Serikat hanya 18%. Namun, hal ini tidak menghentikan munculnya komunitas gaming di kalangan pemain game online. Selain UO, dua game online lain yang cukup populer saat itu adalah Meridian 69 dan Nexus: The Kingdom of the Winds.
Sebelum merilis UO, Origin Systems tentu saja melakukan pengujian dari game itu. Sayangnya, saat diluncurkan, UO punya satu masalah besar: gameplay yang tidak seimbang. Di UO, sword merupakan senjata superior, lebih kuat dari semua senjata lain, mulai dari bow, staff, sampai axe. Dan pemain UO menyadari hal ini.
Alhasil, ribuan gamers memutuskan untuk menggunakan pedang sebagai senjata. Pemain yang tidak ingin menggunakan pedang harus menggunakan senjata lain, yang lebih lemah.
“Saat diluncurkan, UO memiliki sistem yang sangat tidak seimbang,” kata Lead Producer, UO, Richard Garriott pada IGN di 2017. Dia dan timnya juga sadar bahwa ketidakseimbangan ini membuat banyak pemain merasa marah dan kecewa. “Jika para gamers merasa cukup marah dan kecewa sehingga mereka memutuskan untuk berhenti bermain, hal ini menunjukkan bahwa mereka benar-benar peduli akan UO,” ujar Garriott.
Untuk membuat gameplay yang seimbang, tim Origin Systems pun menyesuaikan status pedang, membuatnya menjadi lebih lemah. Hal ini membuat para gamers menyandingkan pedang di UO dengan nerf toys. Dan muncullah istilah “nerfing“.
“Istilah ‘nerfing‘ mulai digunakan oleh komunitas gaming online karena UO,” kata Lead Developer, Raph Koster dalam blog pribadinya. Dia mengungkap, setelah kemampuan dari senjata pedang disesuaikan, para pemain UO kembali protes. Mereka merasa, pedang yang ada di UO layaknya Nerf swords alias pedang mainan.
Satu hal yang harus diingat, di era Ultima Online, developer tidak bisa serta-merta merilis patch atau update untuk game yang mereka buat. Alasannya, karena keterbatasan teknologi. Di era 1990-an dan awal 2000-an, internet punya banyak keterbatasan. Jumlah pengguna internet pun tidak sebanyak sekarang. Sehingga, jumlah game online yang tersedia pun terbatas.
Jika game yang sudah dirilis memiliki bug atau masalah, developer harus meluncurkan versi baru dari game tersebut. Sebagai contoh, Street Fighter 3 dirilis pada 1997. Setelah itu, game tersebut mendapatkan dua update yang diluncurkan sebagai game terpisah.
Perubahan Makna dari Istilah Buff
Jika istilah nerfing mengacu pada proses untuk melemahkan karakter, istilah buffing digunakan ketika developer justru memperkuat karakter/item/skill tertentu. Namun, pada awalnya, buff memiliki arti yang sedikit berbeda. Di era 1990-an dan awal 2000-an, istilah buff berarti peningkatan kemampuan karakter dalam game. Hanya saja, peningkatan ini biasanya bersifat sementara.
Lawan dari kata buff adalah debuff, yaitu kemampuan untuk memberikan efek negatif pada musuh. Misalnya, membuat musuh menjadi lebih lambat atau menurunkan defense musuh. Sampai saat ini, pengertian buff dan debuff ini juga masih sering digunakan di kalangan gamers. Hanya saja, sekarang, kata “buffing” juga bisa digunakan saat developer memutuskan untuk memperkuat karakter/item/skill dalam game.
Sebelum dikenal di kalangan gamers online, istilah buff dan debuff digunakan di komunitas Tabletop RPG seperti Dungeons and Dragons (D&D). Memang, di D&D, ada class tertentu yang dapat menggunakan skill atau spell untuk memberikan efek positif pada teman atau status negatif pada musuh.
Misalnya, dalam D&D 5e, spell Haste tidak hanya akan memberikan ekstra action pada karakter, tapi juga meningkatkan Armor Class (AC) dan membuat karakter memiliki advantage untuk Dexterity Saving Throws.
Seiring dengan waktu, istilah buff tidak hanya mengacu pada peningkatan kemampuan karakter game, tapi juga ketika developer memutuskan untuk memperkuat karakter/item/skill dalam game.
Sekali lagi, MMORPG-lah yang mempopulerkan penggunaan istilah buff. Kata “buff” digunakan pertama kali oleh pemain Anarchy Online di 2001, ketika game itu diluncurkan.
Sumber: Pexels