Riot Games Gandeng Nielsen untuk Penyediaan Data Valuasi Sponsorship Esports

Data ini diharapkan dapat membantu brand mengukur ROI dalam sponsorship esports layaknya olahraga tradisional.

Industri esports adalah industri yang masih terus berkembang pesat. Nilai revenue yang berputar di industri ini diprediksi mencapai US$1,1 miiar di tahun 2019, dan total investasinya secara global telah mencapai angka US$4,5 miliar hanya dalam tahun 2018 saja. Namun masih ada beberapa masalah, salah satunya yaitu kurangnya rekam jejak performa perusahaan (mengingat industrinya pun masih baru) dan masih rendahnya minat para investor untuk menanamkan modal secara jangka panjang.

Untungnya hal itu dalam waktu dekat tampak akan mengalami perubahan. Riot Games, perusahaan raksasa yang kita kenal sebagai pemilik properti intelektual League of Legends, baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan salah satu perusahaan solusi data pasar terpercaya dunia yaitu Nielsen. Kerja sama ini bertujuan untuk mengukur nilai dari kerja sama brand yang terjadi dalam liga ataupun kompetisi League of Legends. Harapannya, data tersebut dapat membantu para brand yang terlibat di industri ini untuk melihat nilai return of investment (ROI) seperti halnya sponsorship di dunia olahraga konvensional.

“Seiring esports terus meraih momentum dengan pengiklan dan pemasar brand, kebutuhan akan verifikasi audiens dan brand exposure oleh pihak ketiga yang independen menjadi penting,” kata Nicole Pike, Managing Director di Nielsen Esports, dalam situs resminya, “Dengan kerja sama ini, kami memiliki kesempatan untuk membantu monetisasi platform Riot Games dan memvalidasi pasar yang sedang tumbuh ini.”

Nielsen sendiri telah terjun ke dunia esportspada tahun 2017 dan telah memiliki layanan sponsorship tracking khusus esports yang bernama Esport24. Ke depannya mereka akan mengukur brand exposure di berbagai kompetisi LoL sepanjang 2019 dan 2020, termasuk North America League of Legends Championship Series (LCS), League of Legends European Championship (LEC), tiga event internasional LoL, serta beberapa liga regional lainnya di Asia.

Rift Rivals 2019 mempertemukan tim-tim LCS melawan tim-tim LEC | Sumber: LoL Esports

Untuk mendukung usaha tersebut, Riot Games akan memberikan akses pada Nielsen untuk mengambil data agregat viewership yang mereka miliki. Termasuk memperbolehkan Nielsen mengakses data dari fitur Pro View yang beberapa waktu lalu baru diluncurkan. Metrik-metrik ini kemudian akan tersedia dalam produk Esport24.

“Kepercayaan dan transparansi adalah komponen vital dalam membangun dan menjaga relasi dengan partner brand,” kata Doug Watson, Head of Esports Insights di Riot Games, “Seiring perusahaan-perusahaan besar berinvestasi di turnamen kami, kami ingin membantu mereka melihat nilai exposure mereka dan mengidentifikasi cara terbaik untuk berinteraksi dengan para penggemar setia kami.”

Selama 12 bulan terakhir, League of Legends Esports telah menjalin kerja sama dengan berbagai brand terkemuka, termasuk Mastercard, Dell/Alienware, State Farm, dan Nike. Dengan adanya data valuasi sponsorship yang lebih transparan dan terukur, tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak brand yang tertarik berpartisipasi, baik dalam LoL ataupun esports secara umum. Tahun 2019 sejauh ini telah menjadi tahun yang menarik bagi industri esports, dan tampaknya masih akan terus bertambah menarik.

Sumber: Adweek, Nielsen Sports