2022 menjadi saksi atas sejumlah momen besar yang terjadi di ranah NFT, mulai dari diretasnya Axie Infinity sampai berubahnya Ethereum menjadi blockchain yang ramah lingkungan. Di saat yang sama, kita juga melihat banyak brand besar menjalani debutnya di segmen Web3 di tahun 2022. Meta, Starbucks, Reddit, semuanya melangkah maju di Web3 dengan perencanaan yang matang.
Strategi yang dijalankan masing-masing brand tentu berbeda, akan tetapi hampir semuanya memiliki satu persamaan: mereka sama-sama memanfaatkan infrastruktur blockchain Polygon. 2022 bisa dibilang merupakan tahun keemasan Polygon, dan tren tersebut sepertinya masih akan terus berlanjut di tahun ini.
Dalam artikel ini, saya akan menyoroti sejumlah brand besar yang terjun ke Web3 dengan mengandalkan bantuan Polygon. Namun sebelumnya, ada baiknya kita lebih dulu mengenal Polygon secara singkat.
Apa itu Polygon?
Sering kali disebut sebagai solusi Layer 2 untuk Ethereum, Polygon sebenarnya jauh lebih besar dari itu. Kalau Anda berkunjung ke situs Polygon, di situ Anda bisa menemukan banyak sekali produk teknologi berbasis blockchain yang mereka kembangkan, salah satunya solusi Layer 2 itu tadi.
Namun produk terlaris Polygon sebenarnya adalah Polygon Proof of Stake (PoS), yang teknisnya merupakan sebuah sidechain Ethereum. Tidak seperti Layer 2, sidechain merupakan sebuah blockchain terpisah yang memiliki sistem keamanannya sendiri. Alur kerja sidechain juga tidak melibatkan sesi penyetoran data ke Ethereum layaknya Layer 2. Sederhananya, Polygon merupakan sebuah blockchain yang benar-benar mandiri, namun ia tetap bisa terhubung ke jaringan Ethereum dengan mudah.
Koneksinya dengan Ethereum inilah yang menjadi salah satu daya tarik utama Polygon. Brand yang tertarik membangun inisiatif Web3 tidak perlu khawatir proyeknya akan tersingkirkan dari cakupan Ethereum yang begitu luas, tapi di saat yang sama mereka bisa menikmati efisiensi dan kecepatan yang ditawarkan oleh Polygon. Pada praktiknya, ini sering kali berarti brand bisa menjanjikan tarif transaksi NFT atau gas fee yang sangat rendah kepada konsumennya.
Daftar brand besar yang masuk ke Web3 via Polygon
Pada bulan Juli 2022, Reddit meluncurkan koleksi NFT pertamanya. Proyek bertajuk “Reddit Collectible Avatars” itu dibangun di atas ekosistem blockchain Polygon, dan Reddit secara gamblang mengutarakan alasannya memilih Polygon adalah karena tarif transaksinya yang rendah beserta emisi karbonnya yang relatif rendah.
Dengan lebih dari 50 juta pengguna aktif, Reddit tentu tidak ingin membebankan tarif transaksi yang berlebihan ke begitu banyak orang setiap kali mereka minting NFT. Strategi tersebut terbukti berhasil, sebab inisiatif NFT Reddit ini berhasil menjaring pengguna dalam jumlah masif.
Berdasarkan data yang dihimpun platform analitik Dune, per 12 Januari 2023 ini sudah ada sekitar 8,1 juta NFT Reddit yang berhasil di-mint. Aset-aset NFT tersebut juga tidak dimonopoli oleh kalangan tertentu saja yang berkantong tebal, sebab Dune mencatat ada sekitar 5,8 juta wallet yang menyimpan NFT Reddit.
Starbucks
Debut perdana Starbucks di ranah Web3 adalah Starbucks Odyssey, sebuah program keanggotaan berbasis NFT yang dibangun di atas program Starbucks Rewards yang sudah sukses sejak lama. Sama seperti Reddit, Starbucks juga memilih Polygon atas alasan kelestarian lingkungan, dengan klaim bahwa jaringan Polygon mengonsumsi energi yang jauh lebih rendah ketimbang blockchain yang memakai mekanisme proof-of-work.
Di Amerika Serikat saja, jumlah anggota Starbucks Rewards telah mencapai angka 28,7 juta orang per November 2022. Meski tidak disebutkan secara terang-terangan, Starbucks tentu tidak ingin jejak karbon perusahaannya membengkak hanya karena jutaan pelanggan setianya membeli NFT dari mereka.
Starbucks juga mendesain Odyssey supaya pengguna tidak sebatas mengoleksi satu NFT dan berhenti sampai di situ saja. Ada sistem poin yang diterapkan, dan itu tentu akan mendorong para pelanggan Starbucks untuk terus aktif mengoleksi NFT. Strategi seperti ini tidak akan bisa berjalan lancar apabila pelanggannya harus membayar gas fee yang mahal setiap kali minting NFT.
Meta
Setelah mengubah nama induk perusahaannya menjadi Meta di tahun 2021, Facebook mulai menambahkan banyak unsur Web3 ke berbagai produknya di tahun 2022. Salah satu yang paling mencuri perhatian publik tentu saja adalah integrasi NFT di Facebook dan Instagram.
Kemudian di bulan November 2022, Meta mengambil langkah lebih lanjut dengan mengizinkan komunitas kreator menjual NFT secara langsung di Instagram, menjadikan Instagram berfungsi layaknya sebuah marketplace NFT. Aset NFT yang hendak dijual juga tidak harus berasal dari tempat lain, melainkan bisa juga yang di-mint secara langsung via Instagram. Blockchain yang menjadi pilihan? Apa lagi kalau bukan Polygon.
Menggandeng nama sekelas Instagram jelas merupakan kemenangan besar bagi Polygon, sekaligus membuktikan kapabilitasnya dalam menjembatani salah satu brand Web2 terbesar ke Web3.
Nike
Oke, ini secara teknis memang bukan debut perdana Nike di ranah NFT, sebab mereka sudah mulai mengeksekusi strategi Web3-nya sejak akhir 2021. Pun demikian, Nike kala itu lebih banyak mengandalkan inisiatif dari studio NFT RTFKT yang diakuisisinya ketimbang ide-ide mereka sendiri.
Memasuki bulan November 2022, Nike menunjukkan bahwa mereka benar-benar serius mendalami Web3 dengan meluncurkan platform NFT-nya sendiri yang diberi nama .SWOOSH. Nike menjelaskan bahwa platform ini bakal menjadi rumah bagi semua kreasi virtualnya, yang sebagian besar bakal berupa aset NFT interaktif.
.SWOOSH murni merupakan proyek orisinal Nike, dan pengerjaannya pun sama sekali tidak dibantu oleh RTFKT. Tidak seperti proyek-proyek NFT besutan RTFKT yang dibangun di Ethereum, .SWOOSH merupakan bagian dari ekosistem Polygon. Hal ini pada dasarnya bisa menjadi jaminan bahwa para konsumen Nike nantinya tidak akan dibebani dengan tarif transaksi yang kelewat mahal dalam setiap pembelian NFT.
Disney, Mastercard, dan lain sebagainya
Seperti yang sempat dibahas secara singkat di awal, Polygon memiliki banyak produk Web3 yang sedang aktif dikembangkan, namun itu rupanya tidak mencegah mereka menjalin kolaborasi dengan sejumlah brand dan perusahaan besar demi mengerjakan proyek yang cakupannya lebih luas.
Salah satu contohnya adalah kolaborasi Polygon dengan Disney. Polygon tercatat sebagai salah satu partisipan program akselerator Disney di tahun 2022, dan Disney sendiri secara terang-terangan bilang bahwa tujuan dari program tersebut adalah untuk membantu mereka membangun berbagai pengalaman immersive berikutnya dengan melibatkan teknologi-teknologi seperti augmented reality (AR), artificial intelligence (AI), dan NFT.
Tren kolaborasi ini pun masih berlanjut di tahun 2023. Yang terbaru, Mastercard mengumumkan program akselerator berbasis Web3 untuk musisi, dan mereka pun juga memilih Polygon sebagai mitra pengembangnya. Melihat rekam jejak Polygon sejauh ini, tidak menutup kemungkinan apabila ke depannya brand-brand besar lain juga ikut menggandeng Polygon dalam menjalankan inisiatif Web3-nya.