Meski sudah dirilis di Indonesia sejak 2009 silam, Point Blank (PB) mungkin masih berhak menyandang predikat salah satu game PC paling populer di Indonesia. Usianya di industri game tanah air bahkan melampaui tren DotA ataupun Dota 2 yang mulai redup beberapa waktu lalu.
Meski game ini juga mungkin memegang rekor pergantian publisher terbanyak di Indonesia (dari Gemscool, Garena, sampai akhirnya kembali ke pangkuan developer-nya, Zepetto) dan popularitasnya sempat turun naik, game ini masih ditemukan di setiap icafe ataupun warnet yang fokus menyuguhkan game ke para penggunanya. Di tengah gempuran pasar mobile gaming beserta industri esports-nya yang sekarang lebih laris di Indonesia, Zepetto juga masih rutin menggelar berbagai event PB setiap tahunnya.
Lalu bagaimana rencana Zepetto menghadapi tahun 2020 ini? Bagaimana sebenarnya pandangan mereka terhadap esports dan korelasinya terhadap usia game-nya?
Lukman Risky Eldandi, Project Manager PT. Zepetto Interactive Indonesia, mewakili Zepetto menjadi narasumber perbincangan kali ini.
Ia pun mengawali ceritanya dengan menjelaskan kondisi pasar PB di 2019 dan awal tahun 2020. “Pada tahun 2019, Point Blank masih menempati posisi pertama untuk kategori online (First Person Shooter) FPS. Meskipun banyak serbuan game mobile, PB masih menjadi tujuan utama para user di warnet-warnet Indonesia. Setelah sebelumnya dipegang oleh Garena, tahun 2019 juga dianggap sebagai tahun kembalinya PB ke tangan Zepetto. Untuk awal tahun 2020 ini, kami masih menjadi online FPS nomor 1 di Indonesia dan terus berusaha untuk tetap mempertahankan gelar tersebut di tahun-tahun ke depan.”
Seperti yang saya tuliskan tadi sebelumnya, PB sendiri masih sangat aktif menggelar berbagai kompetisi baik tingkat lokal, nasional, ataupun internasional. Berikut ini adalah daftar turnamen Point Blank yang dikirimkan Zepetto ke kami:
PB Support Camp = Skala Warnet
PB Warnet War = Skala Nasional – U17
PB Junior League = Skala Nasional – U17
PB Ladies League = Skala Nasional – Ladies
PB Indonesia Qualifier = Skala Nasional – Men
PB National Championship = Skala Nasional – Men
PB Star League = Skala Pro Player – Men
PB SEA Tournament = Skala International – Men & Ladies
PB World Challenge = Skala International – Men & Ladies
PB International Championship = Skala International – Men & Ladies
Mengapa PB masih eksis sampai hari ini, meski sudah berusia 11 tahun? Lukman pun menjelaskan, “karena usia Point Blank yang sudah 11 tahun dan masih berjalan hingga saat ini, hal itu yang menjadikan game ini dikenal oleh semua kalangan. Point Blank juga selalu konsisten dan terus berkembang bersama dengan Troopers (sebutan buat para pemain PB); baik dengan selalu mengadakan berbagai macam turnamen kelas nasional dan internasional, hingga update-update yang kami hadirkan sesuai permintaan para Troopers.”
Ia sebenarnya juga mengakui bahwa serbuan game-game mobile memang berpengaruh terhadap pasar gamer PB namun ia berargumen bahwa perbedaan genre yang menjadikan PB masih diminati oleh pecinta game PC di Indonesia.
Lalu sebenarnya apa korelasi antara event esports dengan jumlah pemain di dalam game? Bagaimana pandangan Zepetto mengenai hal ini?
“Tentu saja pasti ada hubungan atau kolerasinya antara event esport dengan jumlah player di dalam game. Event-event tersebut merupakan barometer sebuah game FPS karena user akan terus memainkan game tersebut apabila masih memiliki nilai kompetitif atau terus melaksanakan turnamen online. Pasalnya, user yang bermain game tersebut akan memiliki jenjang ke atas sehingga mereka tidak hanya bermain untuk kesenangan dan mengisi waktu saja, tetapi ada kesempatan untuk menjadi atlet esport pada game tersebut. Jika game tersebut tidak memiliki skema kompetisi online/esport, kemungkinan besar para user akan cepat bosan dan merasa tidak ada tantangan dalam bermain game tersebut.” Terang Lukman.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan Garena beberapa waktu lalu. Kala itu mereka juga mengatakan jika percaya bahwa esports dapat memperpanjang usia game dengan menciptakan interaksi antara produk dengan penggunanya.
Lalu apa saja rencana Zepetto untuk Point Blank di tahun 2020 ini?
Ia pun bercerita tentang strategi mereka tahun ini. “Untuk 2020 kami terus melakukan pembenahan dari tiap lini, seperti update ataupun pengembangan konten yang mengacu pada keinginan user dan mengikuti tren yang berkembang di tahun ini, serta menyelenggarakan turnamen online baik skala lokal, nasional, ataupun internasional.”
Mengingat cheat adalah salah satu penyakit kambuhan di ekosistem Point Blank, Zepetto juga masih menjadikan masalah tersebut sebagai salah satu fokus di 2020.
“Namun, poin penting dalam game ini adalah kami terus menangani isu penggunaan program ilegal, yang mengizinkan user dapat menggunakan cara-cara curang dalam memainkan Point Blank sehingga merugikan user lain dan melukai makna bermain sportif. Untuk mengatasi masalah ini, kami telah mengembangkan sistem pencegahan terhadap penggunaan program ilegal atau cheat yang dinamai Cheat Blocker dari CRYPTECT. Setelah sistem ini diterapkan ke dalam game, user yang melakukan pelanggaran akan langsung dikenai pembatasan akses game (banned). Sampai saat ini, sistem Cheat Blocker masih berjalan dengan baik di dalam game. Hal ini terbukti dari berbagai komentar user yang terus menerus diungkap di sosial media Official PB. Mereka merasakan pengalaman bermain yang lebih baik dan menyenangkan, karena tidak lagi menemui pengguna cheat saat bermain. Selain itu, kini kami juga telah menambahkan proses otentikasi melalui email yang didaftarkan saat pembuatan akun baru. Penambahan otentikasi kode ini menjadikan user yang ingin berbuat curang akan berpikir ulang jika ingin menggunakan program ilegal.” Terang Lukman mengakhiri perbincangan kami.
Mengingat PB memang game kompetitif, tentunya masalah cheat memang tak bisa dipandang sebelah mata. Namun setidaknya Zepetto menyadari masalah tersebut dan masih fokus dalam pencegahannya.
https://youtu.be/ScKaPfd4ioM
Bagaimana perjalanan Point Blank di tahun 2020 ini? Apakah mereka terus bisa bertahan di tengah gempuran game-game mobile? Belum lagi, di PC mereka juga harus berhadapan dengan game-game FPS yang tak kalah populer di pasar internasional, seperti Valorant yang sempat pecahkan rekor penonton di Twitch meski masih dalam tahap Beta, Rainbow Six: Siege, atau bahkan CS:GO sepertinya tak akan pernah mati…
Sumber Feat Image: PB Indonesia