Otherside, platform metaverse bikinan Yuga Labs (kreator Bored Ape Yacht Club), akhirnya resmi beroperasi. Pada tanggal 17 Juli kemarin, Yuga Labs menggelar uji coba perdana Otherside bersama sekitar 4.500 pengguna. Dijuluki Voyagers, ribuan pengguna ini merupakan para pemilik aset NFT Otherdeed dan sejumlah developer yang akan membantu pengembangan Otherside ke depannya.
Uji coba sekaligus tech demo tersebut berlangsung mulus, terutama jika melihat respon positif dari para partisipannya di Twitter. Lewat sesi pengujian yang pertama ini, Yuga Labs pada dasarnya bermaksud untuk memberikan gambaran terkait kapabilitas dari platform metaverse yang mereka bangun. Di saat yang sama, mereka juga meluncurkan litepaper yang menjelaskan tentang Otherside secara lebih merinci.
Dikatakan bahwa Otherside akan memulai fase pertamanya yang berjudul The Voyager’s Journey lewat sebuah “narrative gameplay experience” dengan alur cerita yang dipecah menjadi 11 bagian. Selain mengungkap misteri pada jalan ceritanya, di fase ini para Voyagers juga dapat mulai mengembangkan kontennya sendiri di atas lahan virtual Otherdeed, sekaligus mengeksplorasi apa saja yang bisa dipanen, diracik, maupun diperdagangkan di Otherside.
Buat yang tidak tahu, Yuga Labs meluncurkan koleksi NFT Otherdeed pada 30 April lalu. Secara total, ada 100.000 lahan virtual yang tersedia, namun yang dijual ke publik hanya 55.000 saja, dan 45.000 lahan virtual sisanya disimpan untuk para pemilik NFT Bored Ape, Mutant Ape, karyawan Yuga Labs, dan mitra-mitra pengembang.
Di OpenSea, harga terendah untuk satu aset NFT Otherdeed berada di angka 2,71 ETH (± 62 jutaan rupiah) saat artikel ini ditulis. Tentu saja, ini adalah harga untuk lahan dengan ukuran terkecil dan yang masuk tier paling rendah. Nantinya, Yuga Labs juga berniat mendistribusikan 100.000 NFT Otherdeed ekstra kepada para Voyagers yang berkontribusi terhadap pengembangan Otherside.
Otherside dan prinsip metaverse yang interoperable
Otherside merupakan proyek kolaborasi Yuga Labs dengan penyedia teknologi gaming asal Inggris, Improbable. Jauh sebelum tren metaverse meledak, Improbable sudah berupaya mewujudkan dunia virtual berskala besar lewat teknologi yang dikembangkannya, dan bahkan sempat menarik perhatian perusahaan sekelas Google.
Demi mewujudkan ambisi Yuga Labs di Otherside, Improbable meminjamkan teknologinya yang bernama Morpheus. Ini merupakan gabungan beberapa teknologi yang revolusioner, utamanya solusi networking yang memungkinkan ribuan pemain dalam satu ruang virtual yang sama untuk saling berinteraksi, tapi dengan konsumsi bandwith hanya sebesar yang biasa dihabiskan oleh game battle royale dengan 100 pemain.
Watch me Jump through the Portal!! Omg I made it to the @OthersideMeta!! 🤯🤯 🤯EPIC!! 💯🔥🔥🔥🔥 @Improbableio #BAYC #Voyager LFG!!!! pic.twitter.com/nXl6k7lYqP
— Megan Morrow (@morrow_megan) July 16, 2022
Selain optimasi jaringan dan performa, Yuga Labs dan Improbable juga memastikan bahwa platform metaverse yang dibangunnya bisa bersifat interoperable. Artinya, konten atau objek yang dibuat oleh komunitas pengguna nantinya tidak hanya bisa dinikmati di Otherside, melainkan juga di platform metaverse lain.
Tentu saja itu bukan tugas yang mudah, namun Yuga Labs dan Improbable yakin mereka bisa mengatasinya lewat solusi bernama Open Object Standards. Dari perspektif yang paling sederhana, standar baru ini dibuat untuk menjadi acuan developer pihak ketiga dalam membangun apapun di metaverse. Jadi selama developer menggarap sesuatu dengan merujuk pada Open Object Standards, maka bisa dipastikan hasilnya akan sepenuhnya kompatibel dengan Otherside maupun proyek metaverse lain yang dibangun menggunakan teknologi milik Improbable.
Itu semua tidak akan lengkap tanpa software development kit (SDK) dari Yuga Labs dan Improbable sendiri. Siapapun pada dasarnya bisa memanfaatkan SDK ini untuk menciptakan objek di Otherside. Namun kalau ingin merealisasikan objek tersebut dan menjadikannya sebagai aset permanen, maka Anda butuh mengumpulkan resource di Otherside sebagai bagian dari gameplay maupun perdagangan antar pemain. Semakin besar dan kompleks objeknya, semakin banyak resource yang dibutuhkan.
Tak bisa dimungkiri, Otherside merupakan salah satu proyek metaverse paling ambisius yang ada sejauh ini. Nama besar Bored Ape Yacht Club dan eksklusivitasnya memang merupakan salah satu faktor utama di balik popularitas Otherside, namun konsep keterbukaan dan transparansi yang diangkat Yuga Labs semestinya juga bisa menjadi daya tarik tersendiri buat Otherside.
Via: Cointelegraph.