19 July 2022

by Glenn Kaonang

Apa Sebenarnya Web3 Itu? Menyingkap Web3 (Bagian 1 dari 3)

Perspektif dari tiga pemimpin ekosistem di Asia: Klaytn, 500 Global, dan NUS Asian Institute of Digital Finance

Artikel ini merupakan artikel hasil kerja sama antara Hybrid.co.id dan Block71. Artikel diterjemahkan dari artikel asli yang bisa dibaca lewat tautan ini

-- Sebagai bagian dari sebuah panel di Innovfest x Elevating Founders di Singapura pada bulan Juni, tiga pemimpin ekosistem di Asia berkumpul bersama untuk menyingkap revolusi Web3 yang tengah menjamur.

 

Pembicara kami adalah:

Emir Hrnjic: Direktur Akademis, UCLA-NUA EMBA | Kepala Pelatihan Fintech, NUS Business School | Asian Institute of Digital Finance, National University of Singapore

Aaron Koh: Kepala Bagian Pemasaran, Klaytn Foundation

Ee Ling: Direktur Eksekutif Global Programs, 500 Global

 

Dibawakan oleh Hussein Sulaiman, Kepala Program di BLOCK71 Indonesia, para panelis membahas tentang: apa itu Web3 (lanjut ke bawah), 'musim dingin' pendanaan, dan potensi pengembangan masa depan di Web3.

Silakan lanjut membaca untuk mendapatkan intisarinya – atau tonton langsung percakapannya secara penuh pada video di bawah!

 

1. Perjalanan ke masa lalu – dari Web 1.0 ke 3.0

Aaron: Ini tentang evolusi dari Web1, yang saat itu sebatas "read-only" di internet dan situs Anda – menjadi Web2, tempat Anda bisa membaca sekaligus menulis. Web2 adalah Facebook, Instagram, dan TikTok, tempat Anda diperbolehkan membuat konten.

Lalu Web3 itu sebenarnya tentang apa? Dari pandangan kami, ini adalah ekonomi milik kreator konten. Bagaimana kita bisa menciptakan likuiditas dan mobilitas dari konten yang kita buat? Bukan hanya untuk Anda sendiri, tetapi juga untuk semua orang. Hal ini memungkinkan kita untuk memonetisasi dan memiliki likuiditas serta aksesibilitas untuk semua orang.

Sebagai contoh – jika Anda pernah mendengar tentang Axie Infinity, ini merupakan game play-to-earn, dan ini memungkinkan pengguna untuk menciptakan konten dan lalu memiliki elemen PDB (produk domestik bruto). Dalam konteks crypto, kita menyebut elemen ini dengan istilah "tokenomics" – yang mampu meningkatkan aksesibilitas sekaligus menambahkan nilai moneter pada upaya yang telah Anda kerahkan ke aktivitas.

 

2. Ini membentuk suatu lingkaran penuh – atau begitulah menurut kami

Emir: Pertama-tama, [Web3] merupakan sebuah istilah yang sulit dipahami.

Pada kenyataannya, kita masih mencoba memahami apa itu Web3. Belum lama ini ada survei informal yang dilakukan terhadap pembaca Harvard Business Review di LinkedIn pada Maret 2022, dan 70% dari mereka tidak tahu apa arti Web3. Ini sangat penting ketika kita berbicara mengenai hal ini karena pertama-tama, istilahnya sulit dimengerti. Ini masih sedang dicetak.

Kita telah mendengar penjelasan yang sangat baik dari Aaron, bahwa Web1 itu read-only, Web2 itu read-and-write, dan Web3 itu read-write-and-own. Tokenisasi ini penting karena kreator konten sekarang dapat memiliki bagian dari ekonominya.

Web1 itu sepenuhnya terdesentralisasi dan dibangun di atas protokol open-source. Web2 sedikit banyak membawa ini menjadi tersentralisasi dalam sejumlah perusahaan teknologi besar yang banyak membantu kita, bukan? Namun juga membantu mereka mendapatkan kuasa yang amat besar.

 

Jadi sekarang kita malah, dalam taraf tertentu, bergerak menuju ke arah aslinya — kita mencoba untuk mendemokratisasi dan mendesentralisasikan semuanya lagi.

 

3. Nilai utilitarian Web3

Aaron: Apa sebenarnya nilai riil dari blockchain atau crypto?

 

Banyak istilah yang kita lontarkan saat ini, seperti metaverse dan NFT (non-fungible token), apa makna sebenarnya? Apakah mereka hanya sebatas mirip AR (artificial reality), atau malah cuma jpeg?

Saya pikir dari sikap dan sudut pandang kami, NFT memiliki jauh lebih banyak utilitas di baliknya. NFT dapat digunakan sebagai identitas digital berkat sifatnya yang non-fungible. Lebih lanjut, dalam ranah metaverse, itu sebenarnya bukan cuma blockchain sendirian, tetapi juga AR, AI, dan semua yang dipadukan untuk membentuk suatu pengalaman digital yang immersive. Terakhir, dalam konteks ekonomi kreator: NFT adalah aset dalam game.

Bagaimana cara kita menciptakan kesepadanan dan mobilitas di dalam dan luar game? Apa yang terjadi jika Anda bermain, lalu setelah beberapa saat jadi muak dan ingin meninggalkan game-nya? Semua likuiditas yang Anda miliki akan terkunci dalam game tersebut. Lalu bagaimana kita bisa menambahkan elemen PDB, atau elemen tokenomics, untuk memungkinkan pengguna atau pemain memiliki exit liquidity?

Saya percaya dari bencana yang dialami Luna, akan ada utilitas baru dan kasus penggunaan baru yang muncul — untuk dapat melibatkan semua orang dalam ruang Web3.

 

4. Komunitas untuk bertumbuh melewati musim dingin

EE Ling: Bahkan baru sebulan yang lalu, ketika kita melihat proyek-proyek NFT di luar sana, kita mendengar orang-orang berbicara tentang membangun komunitas — rasanya agak mirip seperti Web2.

 

Kita sudah berbicara tentang membangun komunitas sejak Web2, di startup, di akselerator — kita selalu berbicara tentang membangun komunitas "ini". Kita punya buku tentang itu. Lalu mengapa kita harus menyinggungnya di Web3?

 

Namun sekarang, dalam periode musim dingin Web3 ini, orang-orang justru melihat kembali ke komunitas. [Proyek Web3] yang masih bertahan, yang aset digital dan tokennya masih dipegang banyak orang, adalah proyek yang memiliki visi selaras dengan para pemiliknya. Mereka merasa berada dalam komunitas yang memiliki nilai dan visi yang sama. Kita di sini untuk bertahan dan saling mendukung satu sama lain.

Saya pikir ini adalah sesuatu untuk dipikirkan mengenai apa yang akan kita buat, dan apa yang akan keluar dari semua [musim dingin] ini. Menurut saya yang pada akhirnya menjadi landasan itu semua akan ditentukan oleh orang-orang yang ingin memiliki sesuatu bersama dan membangun sesuatu bersama.


Tentang Block71

We care a lot about the why and what behind our startups, and how BLOCK71 can support communities to sustain long-term impact. This panel was held in line with the BLOCK71 Global Startup Runway programme - and our efforts to shine the spotlight on our ecosystem partners and Founders.

BLOCK71's Global Startup Runway is a year-long intensive equity-free incubation programme designed to help the most promising Founders leverage BLOCK71 and our partners' global network and expertise to take on uniquely Asian markets, and scale high-impact solutions to create value for society and industry.

Learn more at bit.ly/block71-seasia4

Applications for Cohort 4 are now open: bit.ly/block71gsr-seaapply