Niko Partners: Izin Publikasi Game di Tiongkok Mulai Kembali Lancar

Jumlah game yang mendapatkan izin publikasi pada Q1 2023 jauh lebih banyak dari kuartal sebelumnya

Tiongkok merupakan negara dengan pasar game terbesar di dunia. Menurut Newzoo, di 2022, jumlah gamers di Tiongkok mencapai 744,1 juta orang, sementara total pemasukan industri game mencapai US$45,8 miliar.

Sayangnya, meluncurkan game di Tiongkok bukan perkara mudah. Beijing punya peraturan yang ketat untuk industri game. Agar bisa diluncurkan di Tiongkok, sebuah game harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah. Peraturan ini berlaku baik untuk game buatan developer lokal maupun  perusahaan global.

Masalahnya, pada 2021, pemerintah Tiongkok sempat membekukan izin publikasi untuk game baru. Hal ini membuat banyak developer game kelimpungan. Kabar baiknya, pada 2022, pemerintah Tiongkok mulai kembali membuka perizinan untuk publikasi game. Hanya saja, jumlah game baru yang mendapatkan izin dari pemerintah masih cenderung sedikit. Tampaknya, di tahun 2023, pemerintah Tiongkok akan kembali membuka akses bagi developer untuk mendapatkan izin publikasi game.

Tren Pemberian Izin Publikasi Game di Tiongkok Pada 2023

Sepanjang 2018, pemerintah Tiongkok memberikan izin publikasi untuk 2.040 game lokal dan 55 game global. Dalam empat tahun ke depan, jumlah game yang mendapatkan izin dari pemerintah Tiongkok terus turun. Di 2019, jumlah game lokal yang mendapatkan izin untuk rilis hanya mencapai 1.385 game, sementara jumlah game impor naik menjadi 185 game. Di 2020, sebanyak 1.314 game lokal dan 97 game impor mendapatkan izin untuk dirilis di Tiongkok.

Jumlah game yang mendapatkan izin pemerintah Tiongkok. | Sumber: Niko Partners

Pemerintah Tiongkok membekukan izin publikasi game di 2021. Alhasil, di tahun tersebut, hanya ada 679 game lokal dan 76 game impor yang boleh dirilis di Tiongkok. Setahun kemudian, pada 2022, jumlah game yang mendapatkan izin dari pemerintah kembali turun. Tahun lalu, hanya ada 468 game lokal dan 44 game impor yang mendapatkan izin untuk diluncurkan.

Kabar baiknya, data dari Niko Partners menunjukkan, pada Q1 2023, pemerintah Tiongkok telah memberikan izin publikasi untuk 261 game lokal dan 27 game impor. Hal itu berarti, jumlah game yang mendapatkan izin di empat waktu bulan pertama 2023 mencapai 56% dari total game yang dirilis sepanjang 2022.

Karena itulah, Niko Partners memperkirakan, di 2023, National Press and Publication Administration (NPPA) akan memberi izin publikasi pada lebih dari 1.100 game. NPPA merupakan badan pemerintah di Tiongkok yang bertanggung jawab untuk merilis ISBN, lisensi bagi game baru.

ISBN untuk game di Tiongkok. | Sumber: LinkedIn

Sepanjang Q1 2023, setiap bulan, pemerintah Tiongkok memberikan izin rilis pada 87 game lokal. Angka ini tidak jauh berbeda dengan jumlah lisensi game yang dikeluarlan oleh pemerintah sebelum pembekuan izin publikasi pada Agustus 2021.

Sementara untuk game impor yang dibuat oleh developer asing, pemerintah Tiongkok mulai memberikan izin publikasi pada Desember 2022. Ketika itu, ada 44 game internasional yang mendapatkan izin untuk diluncurkan. Pada Maret 2023, Beijing kembali memberikan izin publikasi pada 23 game impor. Niko Partners memperkirakan, sepanjang 2023, pemerintah Tiongkok akan memberikan izin publikasi pada game-game asing sebanyak 2-3 kali lagi.

Dalam laporan terbarunya, Niko Partners juga menyebutkan, ke depan, mendapatkan izin publikasi untuk game mungkin tidak semudah di era sebelum 2018. Namun, pemerintah Tiongkok juga tampaknya tidak akan sepenuhnya membekukan proses perizinan publikasi game. Tren yang muncul di Q1 2023 tampaknya kemungkinan akan menjadi tolok ukur baru.

Pemerintah Tiongkok batasi durasi waktu bermain gamers di bawah umur. | Sumber: BBC

Kepatuhan perusahaan-perusahaan game akan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok menjadi alasan mengapa mereka tidak lagi membekukan izin publikasi untuk game. Belakangan, perusahaan game memang berusaha untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan pemerintah, termasuk tentang pembatasan waktu bermain bagi gamers di bawah umur. Pemerintah Tiongkok bahkan berani menyatakan bahwa mereka telah berhasil mengatasi kecanduan game pada anak-anak.

Memang, salah satu alasan pemerintah membekukan izin publikasi game adalah munculnnya kekhawatiran bahwa game menyebabkan kecandungan, khususnya di kalangan gamers di bawah umur.

Izin Publikasi untuk Game Impor

Pada Desember 2022, pemerintah Tiongkok memberikan izin rilis pada 44 game buatan developer asing. Dari semua game tersebut, sebanyak 11 game merupakan game buatan perusahaan Korea Selatan.

Hal ini menarik karena game buatan perusahaan Korea Selatan tidak pernah mendapatkan izin untuk dirilis di Tiongkok pada periode Maret 2017 sampai Desember 2020. Ketika itu, pemerintah Tiongkok melarang peluncuran game buatan Korea Selatan karena alasan geopolitik. Selain game-game asal Korea Selatan, kebanyakan game impor yang mendapatkan izin untuk dirilis pada akhir 2022 adalah game-game buatan developer Jepang, Amerika Serikat, Polandia, dan Kanada.

Jika dibandingkan dengan izin publikasi untuk game impor, lisensi untuk game buatan perusahaan Tiongkok bisa diproses dengan lebih cepat. Develoepr game Tiongkok dan perusahaan game global sadar akan hal itu. Karena itulah, beberapa perusahaan global memutuskan untuk bekerja sama dengan developer Tiongkok saat membuat game baru dari franchise mereka.

Sebagai contoh, untuk membuat Age of Empires Mobile, Microsoft menggandeng perusahaan Tiongkok. Dalam kerja sama ini, developer Tiongkok akan mendapatkan lisensi untuk mengembangkan game mobile dari Age of Empire. Tak hanya itu, mereka juga punya hak untuk merilis game tersebut secara global. Alhasil, Age of Empire Mobile berhasil mendapatkan izin publikasi sebagai game lokal. Contoh perusahaan lain yang melakukan hal ini adalah SNK dengan Metal Slug: Awakening.

Sumber header: ZDNet