Juli lalu, OPPO membuktikan bahwa kemajuan di bidang teknologi pengisian daya cepat bukan berarti konsumen bakal berkutat dengan charger yang berukuran bongsor. Beragam inovasi, salah satunya pemanfaatan material semikonduktor Gallium nitride (GaN), turut memiliki andil dalam menjaga ukuran charger tetap ringkas meski output dayanya terus bertambah besar.
Di industri aksesori, saat ini semakin banyak pabrikan yang menciptakan charger GaN. Semua charger GaN pada dasarnya menawarkan satu kelebihan, yakni output yang besar dalam ukuran yang ringkas. Namun sebagian ada juga yang menawarkan fitur unik seperti kemampuan untuk ditumpuk (stackable), sehingga satu colokan listrik dapat dipakai untuk menyuplai daya ke puluhan perangkat.
Puluhan? Ya, saya tidak salah ketik. Charger GaN terbaru dari brand HyperJuice berikut ini sangat inovatif karena pengguna bisa menumpuknya hingga sebanyak 16 unit sekaligus. Kalau masing-masing unitnya memiliki output 100 W, berarti total output-nya bisa mencapai 1.600 W, dan itu dari satu colokan listrik saja.
Lalu kalau masing-masing unit charger-nya mengemas empat port (3x USB-C dan 1x USB-A), berarti total ada 48 port USB-C dan 16 port USB-A yang siap dipakai dari satu colokan listrik saja.
Oke, mungkin sebagian besar dari kita tidak perlu mengisi ulang perangkat sebanyak itu. Namun setidaknya charger ini tetap mampu menawarkan nilai ekstra: selagi menjalankan tugasnya mengisi ulang perangkat mobile, ia juga dapat merangkap peran sebagai adaptor untuk perabot elektronik lain, bahkan yang mebutuhkan asupan daya sebesar 1.500 W sekalipun. Dengan kata lain, satu colokan listrik yang dihuninya bisa dibagi bersama perangkat lain yang juga membutuhkan.
Secara fisik, dimensi charger ini rupanya lebih kecil lagi daripada charger 100 W HyperJuice sebelumnya. Buat yang tidak membutuhkan output sebesar itu, tersedia pula model lain dengan output 65 W yang ukurannya bahkan lebih mungil ketimbang kemasan permen Tic Tac, tapi di saat yang sama masih mendukung skenario tumpuk-menumpuk itu tadi.
Satu-satunya hal yang mengecewakan dari kedua charger HyperJuice ini adalah, barangnya cuma tersedia di Amerika Serikat dan Kanada, sebab jenis colokannya adalah yang berbentuk gepeng, dan pengembangnya tidak menyarankan penggunaan perangkat ini bersama adaptor colokan.
Harganya juga tidak murah. Model 65 W bakal dipasarkan seharga $80, sedangkan model 100 W-nya seharga $100. Untuk sekarang, perangkat sedang ditawarkan melalui situs crowdfunding Kickstarter, tapi seperti yang saya bilang, sayang sekali kita di Indonesia tidak bisa ikut menjadi backer.
Sumber: The Verge.