Gen.G, organisasi esports asal Korea Selatan, dikabarkan akan melakukan ekspansi ke Asia Tenggara. Kabar ini menyeruak setelah Gen.G Esports mengumumkan kerja samanya dengan perusahaan marketing agency bidang olahraga bernama Red Card Global, mengutip laporan Esports Insider.
Belakangan, Gen.G memang sedang mengalami perkembangan yang pesat. Dalam satu tahun terakhir, tim asal Korea Selatan ini telah menerima setidaknya dua kali pendanaan. Satu kali sebesar 46 juta dollar AS dari sejumlah investor Silicon Valley, dan satu kali lagi dari akselerator New York yang sayangnya tidak disebutkan jumlah pendanaannya.
Red Card Global merupakan marketing agency berbasis di Singapura yang sudah cukup lama ada di pasar Asia Tenggara. Berdiri sejak 2005, marketing agency ini terlibat dengan berbagai macam kerja sama di ekosistem olahraga, termasuk dengan brand ternama seperti Coca-Cola, Puma, dan Toyota. Red Card Global memiliki beberapa rekan yang punya nama besar di ekosistem olahraga Asia Tenggara, seperti Asian Football Confederation (AFC) dan International Premier Tennis League.
R Sasikumar, Founder Red Card Global mengatakan. “Esports merupakan satu area bisnis yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Kami telah terlibat dalam berbagai kesepakatan bisnis olahraga tradisional di Asia selama 15 tahun terakhir, dan kami sangat bangga bisa membangun kerja sama dengan Gen.G, memungkinkan rekan baru kami mendapatkan jaringan bisnis yang kuat di Asia Tenggara. Pekerjaan kami sudah dimulai, dan kami mengerjakan ini untuk mencari kemenangan di awal.”
Kerja sama ini tentu dapat membuat pasar esports di Asia Tenggara menjadi semakin berkembang. Menurut laporan Niko Partners pada November 2019, pasar game di Asia Tenggara dan Taiwan diprediksi akan mencapai valuasi sekitar 116,8 triliun rupiah di tahun 2023. Melihat ini, tidak heran jika Asia Tenggara menjadi pasar game dan esports baru yang ingin dikejar oleh raksasa-raksasa industri game dan esports dunia.
Terakhir kali, skena PUBG Mobile Asia Tenggara mungkin bisa dibilang sebagai ekosistem esports paling menarik minat investor dari barat. Beberapa waktu ke belakang kita melihat organisasi sebesar seperti FaZe Clan yang mengakuisisi tim PUBG Mobile Thailand, dan Team Secret yang mengakuisisi tim PUBG Mobile asal Malaysia.
Tidak berhenti sampai situ, pengembang sebesar Riot Games sekalipun kini jadi semakin tertarik dengan kesempatan di pasar Asia Tenggara, dan Indonesia. Ketertarikan ini diungkap sendiri oleh Justin Hulog General Manager Southeast Asia and Taiwan for Riot Games, dalam sebuah wawancara eksklusif bersama Hybrid.
Melihat ini, sepertinya esports di Asia Tenggara terlihat masih akan berkembang selama beberapa waktu ke depan, dan belum akan berhenti.