2 March 2018

by Yoga Wisesa

Game Battlefield Selanjutnya Akan Membawa Anda ke Era Perang Dunia 2

Kabarnya, game akan diberi judul Battlefield V.

Demi memastikan proses penggarapannya berjalan optimal, para publisher/developer papan atas kini tidak lagi tburu-buru dalam melepas game blockbuster. Ambil contohnya Electronic Arts. Mereka tidak merilis game Battlefield baru di 2017, mengalihkan fokusnya pada Star Wars Battlefront II serta menyediakan expansion Battlefield 1 demi menjaga ketertarikan gamer.

Absennya seri Battlefield tahun lalu memang mengindikasikan persiapan yang mereka lakukan buat meluncurkan penerusnya. Dugaan ini juga diperkuat oleh laporan dari beberapa informan pada VentureBeat. Sejumlah narasumber menyampaikan bahwa game Battlefield selanjutnya akan membawa pemain kembali ke periode Perang Dunia kedua. Permainan dinamai 'Battlefield 2' oleh tim internal EA, tapi akan diperkenalkan sebagai Battlefield V untuk konsumen.

Perubahan nama itu kemungkinan dimaksudkan agar tidak ada kesalahpahaman yang membuat gamer mengira bahwa permainan anyar itu merupakan remaster dari Battlefield 2, dirilis di tahun 2005. Battlefield 2 orisinal adalah permainan shooter bertema simulasi militer modern, sedangkan Battlefield V dirancang sebagai pelanjut dari Battlefield 1.

Bocoran screenshot Battlefield V.

Narasumber VentureBeat menjelaskan, EA dan DICE punya rencana untuk membawa seri Battlefield kembali ke era Perang Dunia dua sejak bertahun-tahun silam, ketika setting pertempuran futuristis dan modern sedang menjamur. Namun publisher tidak mau melakukannya tergesa-gesa. Hal ini mendorong EA buat mengangkat tema Perang Dunia pertama di Battlefield 1. Saat itu mereka berpikir, jika konsep ini gagal menarik perhatian, mereka akan tetap mengusung latar belakang PD2 di permainan Battlefield berikutnya.

Nyatanya, Battlefield 1 sangat sukses. Penjualannya empat kali lebih cepat dari Battlefield 4, lalu jumlah pemainnya melewati 25 juta gamer di bulan Desember kemarin. Respons positif pemain boleh jadi merupakan efek dari jenuhnya mereka terhadap setting modern/futuristis. Sang kompetitor utama, Activision, mencoba menjawab antusiasme konsumen pada tema 'jadul' dengan merilis Call of Duty: WWII di bulan November silam, dan penjualannya juga sangat baik.

Jika laporan ini akurat, maka Battlefield V merupakan permainan pertama di seri ini yang menyajikan periode Perang Dunia dua dalam sembilan tahun -  terhitung semenjak pelepasan Battlefield 1943. Dan seperti sebelum-sebelumnya, ada peluang besar game akan dilepas di akhir tahun nanti.

Setelah kontroversi Battlefront II, EA perlu memperbaiki citra mereka di mata gamer. Saya berharap agar dalam pengerjaan Battlefield V, developer tak hanya fokus menggarap konten konten, tapi juga memikirkan matang-matang penerapan sistem microtransaction dan metode perilisan add-on, sehingga lebih bisa diterima gamer.