Dark
Light

Dari Hadiah Turnamen, Stewie2k Dapatkan Rp14,1 Miliar

1 min read
December 3, 2019

Team Liquid akan bertanding dengan Astralis dalam babak final ECS Season 8 di Texas, Amerika Serikat. Namun, terlepas dari siapa yang menang, salah satu anggota Team Liquid, Jake “Stewie2k” Yip telah mendapatkan pencapaian tersendiri. Pemain berumur 21 tahun ini telah mengumpulkan US$1 juta (sekitar Rp14,1 miliar) dari hadiah turnamen Counter-Strike: Global Offensive, menurut Esports Earnings.

Ini menjadikan Yip sebagai pemain CS:GO asal Amerika Serikat pertama yang mencapai hal ini. Total hadiah turnamen yang didapatkan oleh Yip ini tak termasuk gaji tetap, sponsorship, atau pemasukan lain yang dia dapatkan sebagai pemain profesional. Dalam daftar pemain CS:GO dengan total hadiah terbanyak, Yip duduk di peringkat ke-6. Posisi lima besar diisi oleh anggota tim Denmark, Astralis. Satu hal yang menarik dari pencapaian Yip adalah karena dia berhasil mengumpulkan US$1 juta tanpa harus setia pada satu organisasi esports besar.

Yip memulai karirnya bersama dengan Splyce dan SapphireKelownaDotCom pada 2015. Ketika itu, dia berhasil memenangkan sejumlah turnamen lokal. Pada 2016, dia bergabung dengan Cloud9, yang merupakan salah satu organisasi esports paling besar di dunia. Bersama Cloud9, Yip berhasil memenangkan sejumlah turnamen bergengsi, seperti ELEAGUE Boston Major pada 2018. Dalam dua tahun bersama Cloud9, Yip membawa pulang total hadiah sebesar hampir US$400 ribu.

Sumber: situs resmi Intel Grand Slam
Sumber: situs resmi Intel Grand Slam

Setelah itu, Yip mengambil keputusan mengejutkan dengan meninggalkan Cloud9 untuk bergabung dengan roster SK Gaming yang kemudian menjadi MiBR. Kali ini, karirnya tak berjalan mulus, walau dia tetap berhasil membantu timnya untuk memenangkan sejumlah turnamen seperti Adrenaline Cyber League 2018 dan ZOTAC Cup Masters 2018.

Setelah itu, Yip bergabung dengan Team Liquid. Kepindahan Yip berbuah manis. Dalam iBUYPOWER Masters IV, Team Liquid berhasil mengalahkan rival mereka, Astralis. Sejak saat itu, Team Liquid berhasil memenangkan berbagai turnamen, seperti ESL One: Cologne 2019, ESL Pro League Season 9 Finals, dan IEM XIV Chicago. Mereka bahkan berhasil memenangkan Intel Grand Slam Season 2, lapor Win.gg.

Pencapaian Yip juga merupakan bukti bahwa industri esports kini tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Total hadiah yang ditawarkan turnamen esports sekarang sudah bisa mengimbangi kompetisi olahraga tradisional bergengsi. Kyle “Bugha” Giersdorf berhasil mendapatkan US$3 juta berkat memenangkan Fortnite World Cup untuk kategori Solo. Sementara masing-masing anggota tim OG juga mendapatkan US$3,1 juta setelah memenangkan The International 2019, turnamen tahunan Dota 2 paling bergengsi. Di Indonesia, tim-tim ternama seperti RRQ dan EVOS Esports juga dapat mengumpulkan miliaran rupiah dari hadiah turnamen esports.

Strategi Bisnis JD.ID
Previous Story

Penguatan Logistik Jadi Strategi JD.ID di Tengah Persaingan Ketat Bisnis E-commerce

Next Story

Ovo CEO Jason Thompson talks company strategy, investments, and rumors

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,