Pandemi virus corona layaknya pedang bermata dua bagi para pelaku industri esports. Di satu sisi, jumlah penonton konten esports meningkat drastis. Sepanjang 2020, ada setidaknya dua channel TV khusus game dan esports baru, yaitu VENN di Amerika Serikat dan Loading di Brasil. Di sisi lain, pandemi juga menyebabkan beberapa pelaku bidang esports gulung tikar. Salah satu contohnya adalah OGN, channel game dan esports di Korea Selatan.
OGN di Korea Selatan
OGN — yang dulunya dikenal dengan nama Ongamenet — merupakan channel game dan esports pertama di dunia. Pada awalnya, OGN merupakan bagian dari perusahaan broadcasting On-Media. Namun, setelah merger pada 2010, OGN menjadi bagian dari CJ ENM E&M Division, perusahaan media di Korea Selatan.
Diluncurkan pada 2020, OGN pada awalnya juga mengadakan turnamen esports profesional, seperti Ongamenet Starleague (OSL) dan Proleague. Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penonton OGN memang terus turun. Pasalnya, para publisher game mulai menyiarkan pertandingan esports dari game yang mereka buat sendiri. Pada September 2020, rating penonton OGN berdasarkan Nielsen hanyalah 0,005, menjadikannya sebagai channel dengan rating terendah dari semua channel CJ ENM.
Minggu lalu, beredar kabar bahwa channel OGN akan berhenti beroperasi. Alasannya adalah karena pemasukan mereka dari iklan menuru drastis akibat pandemi. Namun, belum diketahui apakah OGN akan dihapuskan sama sekali atau akan digabungkan dengan channel lain, menurut laporan The Esports Observer.
Loading di Brasil
Berkebalikan dengan keadaan di Korea Selatan, di Brasil, justru muncul channel baru yang mengkhususkan diri untuk menampilkan konten game, esports, dan pop-culture. Channel yang dinamai Loading itu dimiliki oleh oleh Grupo Kalunga, pemilik dari salah satu jaringan retail elektronik terbesar di Brasil. Grup tersebut juga merupakan sponsor utama dari Red Canids Kalunga, organisasi esports yang berlaga di Liga League of Legends Brasil.
CEO Loading, Thiago Garcia menjelaskan, ada tiga hal yang menjadi pondasi dari pembuatan channel Loading. Pertama, Grupo Kalunga memiliki infrastruktur dan frekuensi yang diperlukan untuk membuat channel TV baru setelah membeli channel MTV Brasil, yang tutup pada 2013.
Kedua, Garcia sadar bahwa saat ini, belum ada konten TV Brasil yang menarik bagi generasi muda. Dia menyadari hal ini ketika dia menjabat sebagai Consumer Insights Leader di Globo, perusahaan komunikasi terbesar di Brasil. Terakhir, orang-orang yang bekerja di Loading sangat mencintai game, esports, dan pop-culture. Garcia yakin, rasa cinta itu akan membantu mereka dalam memilih konten yang akan menarik untuk banyak orang.
“Kami sangat suka dunia game dan esports. Kami pasti akan menampilkan banyak konten terkait dua topik itu, termasuk program harian soal game dan esports, serta siaran kompetisi esports,” ujar Garcia, seperti dikutip dari The Esports Observer. “Namun, kami belum bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang hak siar turnamen esports yang telah kami dapatkan.”
Nantinya, konten yang disiarkan di Loading tidak hanya dapat ditonton di TV , tapi juga di TV kabel, layanan video on-demand, live streaming, dan bahkan media sosial. “Loading bukan sekedar channel TV, tapi sebuah platform omnichannel,” kata Garcia. “Kami akan menyesuaikan konten di setiap platform sehingga sesuai dengan fungsi dari masing-masing platform. Semua konten ini akan bisa diakses oleh masyarakat luas secara gratis.”
VENN di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, juga ada channel game dan esports baru. Channel yang dinamai VENN (Video Games Entertainment & News Network) ini mengudara pada Agustus 2020. Selama pandemi, VENN terkena dampak baik dan buruk.
Kabar buruknya, VENN hanya bisa membuka satu studio, yaitu di Los Angeles. Padahal, pada awalnya, mereka berencana untuk membuat dua studio sekaligus: satu di Los Angeles dan satu lagi di New York. Kabar baiknya, selama pandemi, konsumsi konten game dan esports meningkat pesat. Menurut data dari Stream Hatchet, pada Q2 2020, total watched hours di berbagai platform streaming game menembus 7,6 miliar jam, naik 97,9% dari periode yang sama pada tahun lalu.
“TV tengah mengalami masa krisis karena mereka masih menggunakan model bisnis lama,” kata Ben Kusin, salah satu pendiri VENN, menurut laporan CNBC. “Dengan VENN, kami mengubah model bisnis TV.”
Sementara itu, pendiri VENN yang lain, Ariel Horn mengatakan, dia dan Kusin telah belajar banyak tentang industri game, yang bernilai lebih dari US$150 miliar. Melalui VENN, dia ingin menyajikan konten yang sesuai selera generasi muda. Namun, dia mengungkap, VENN juga akan menawarkan konten hiburan lain selain gaming.
Menurut para analis, sekarang adalah waktu yang tepat untuk meluncurkan channel khusus game dan esports seperti VENN. “Konsumsi game tengah naik. jadi, sekarang bukan waktu yang buruk untuk meluncurkan VENN,” kata Piers Harding-Rolls, Research Director of Games, Ampere Analysis. “Sejak awal, VENN memang ingin membangun komunitas dari para penonton. Tanpa itu, mereka tidak akan bisa mendapatkan pemasukan dari iklan.”
Namun, Rod Breslau, konsultan gaming dan esports, juga memberikan peringatan, pada awalnya, VENN mungkin akan kesulitan untuk mendapatkan traksi.
Program Game dan Esports Di Indonesia
Di Indonesia, First Warrior Channel merupakan contoh channel yang secara khusus menampilkan konten game dan esports. Channel yang mulai bisa ditonton pada Oktober 2019 tersebut adalah salah satu channel orisinal First Media. Sebelum peluncuran channel itu, Conten & eSports Director, PT Link Net Tbk, Ferliana Suminto mengungkap, First Warrior Channel akan memiliki lebih dari seribu jam konten terkait game dan esports, mulai dari turnamen esports, ulasan game, sampai reality show, menurut laporan Esports ID.
Sementara itu, stasiun televisi seperti Kompas TV dan NET TV juga mulai membuat program game atau menayangkan turnamen esports. Misalnya, Kompas TV punya program Good Gamer yang tayang setiap Minggu, jam 14.30 dan NET TV pernah menyiarkan pertandingan Serumpun Cup, turnamen PES yang mengadu pemain-pemain terbaik di Indonesia dan Malaysia. Tak hanya itu, RCTI juga menyiarkan pertandingan Mobile Legends Professional League Season 5, walau hanya di layanan video on-demand mereka, yaitu RCTI+.
Sumber header: The Verge