Terakhir saya cek, pengguna Twitter yang berasal dari Indonesia mencapai angka satu juta lebih. Dan tidak heran, beberapa kali kata-kata dalam bahasa Indonesia memang sempat masuk ke trending topic skala global dan membuat kebanyakan pengguna Twitter di seluruh dunia bingung dengan topic seperti ‘Mbah Surip’ atau ‘TriviaJadul’.
Dan fakta ini-pun akhirnya makin tak terbantahkan dengan dirilisnya laporan dari Semiocast seperti yang ditulis di Techcrunch, Bahasa Melayu merupakan bahasa ke-4 terbesar yang ada di Twitter. 6% dari pengguna Twitter berbahasa Melayu, dan ini merupakan gabungan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Malaysia.
Menurut riset yang dilakukan perusahaan asal Perancis itu, jumlah tweets yang menggunakan bahasa Inggris tahun ini hanya 50% turun 25% dari tahun lalu. Adapun 5 besar bahasa yang digunakan di Twitter : Inggris, Jepang, Portugis, Melayu (Indonesia dan Malaysia) dan Spanyol.
Wow, ternyata banyak sekali pengguna Twitter dari Indonesia. Benar-benar pasar yang potensial bukan? 😉
Hmm… Menarik juga bahasa Portugis bisa di nomor 3. Ada 200 juta orang di Portugal+Brazil, dibanding dengan 265 juta di Indonesia+Malaysia. Bahasa Mandarin mana? Rupaya orang Cina lebih suka QQ dibanding Twitter.
brarti ini adalah hal yg bagus.mari kita budayakan lebih banyak trending topic dari indonesia.hehe…
twitter di block oleh pemerintah cina.makanya jarang yg make.pemerintah cina hanya mengijinkan web service yg menuruti peraturan yg dibuat oleh komunis.
gila dahsyat indonesia.. satu juta orang dah melek sosial media!! mantapp.. http://komputeronline.net
“satu juta orang dah melek sosial media!!”
Heuheu… jadi user belum berarti bener-bener “melek” khan? Tuh udah banyak yang jadi korban… 😀
Menjana wang yang banyak dengan twitter.
Walaupun memiliki peringkat ke-4 tetapi yang diriset itu adalah bahasa Melayu (yang juga diartikan sebagai bahasa Indonesia dan Melayu) Kenapa ya, harus disamakan bahasa Indonesia dengan Melayu? I know it's origin comes from Malay, but I think bahasa Indonesia is a whole different language. Padahal saya yakin pengguna berbahasa Indonesia lebih besar dari Melayu itu sendiri. Bukan maksudku untuk membeda-bedakan yah, tapi bukankah itu tujuan adanya pemeringkatan ini.