27 February 2022

by Galih

Beberapa Footage Arma 3 Dipalsukan Sebagai Video Perang Rusia dan Ukraina

Misinformasi menggunakan video game kembali terjadi.

Konflik perang yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina memang menjadi sorotan dunia dalam beberapa hari terakhir. Agresi yang dilakukan oleh Rusia tersebut menjadi topik perbincangan yang cukup panas terutama di dunia maya.

Sayangnya, seperti topik panas lainnya beberapa orang tidak bertanggung jawab mulai menyebarkan informasi salah atau hoaks perihal konflik ini demi mendapatkan popularitas. Salah satunya bahkan menggunakan video-video yang aslinya berasal dari game.

Video game memang sudah sangat biasa masuk ke ranah politik dan konflik baik langsung dan tidak langsung -- mengangkat tema seputar isu-isu sensitif di beberapa negara, ataupun mendorong agenda dari pihak tertentu. Anda bisa membacanya lebih lanjut dalam artikel "Game sebagai alat Propaganda".

Namun untuk kasus ini, beberapa media yang menyebar di media sosial seperti Twitter dan Facebook mulai melabeli video-video dari game perang taktis Arma 3 sebagai video yang diambil dari perang antara Rusia dan Ukraina.

Salah satu video yang paling viral adalah video yang berjudul "Ukraine fire missiles to intercept Russian aircraft's artillery fire". Video tersebut telah diunggah di berbagai akun Facebook dan Twitter dan telah ditonton lebih dari 110,00 orang, dan bahkan dibagikan lebih dari 25.000 kali.

Untungnya, beberapa komunitas dari Arma 3 menyadari bahwa video tersebut merupakan footage dari game yang digunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Para fans Arma 3 ini langsung segera meluruskan video yang tidak benar tersebut hingga akhirnya Facebook dan Twitter menghapus video tersebut.

Video tersebut sendiri memang cukup terlihat meyakinkan karena adegan dalam video-nya terjadi pada malam hari, dan sang kreator menggunakan gerakan kamera layaknya footage yang diambil menggunakan tangan. Anda bisa melihat beberapa footage serupa di video Youtube di bawah ini.

Digabung dengan kompresi video yang dilakukan oleh Facebook maupun Twitter, maka hasilnya video tersebut tampil layaknya sebuah video amatir yang seakan-akan diambil dari medan perang yang sesungguhnya.

Di satu sisi, hal ini merupakan pencapaian yang membanggakan untuk game-game modern yang bisa dibilang memiliki visual yang dapat 'menipu mata'. Namun di sisi lain hal seperti ini juga cukup menyeramkan karena kemungkinan misinformasi semacam ini akan lebih sering terjadi di masa depan.

Maka dari itu dibutuhkan ketelitian dan juga pengecekan lebih lanjut terhadap kebenaran terhadap apapun yang muncul di media sosial.