Tak hanya marak di pasar internasional, tren game NFT juga cukup berkembang di Indonesia. Melihat konsep play-to-earn yang memberi kesempatan untuk mendapat keuntungan dari game yang dimainkan, wajar kalau gamer tanah air pun juga semangat mencicipi game NFT.
Namun hal yang lebih penting adalah, saat bicara soal game NFT, kita rupanya tidak hanya berperan sebagai konsumen semata. Pasalnya, tidak sedikit developer game lokal yang juga sibuk mengerjakan game NFT, dan beberapa di antaranya pun terbukti mampu menuai sukses.
Di artikel ini, saya telah merangkum 6 game NFT asal Indonesia yang wajib untuk dicoba. Memang tidak semuanya sudah dirilis secara penuh, tapi yang pasti masing-masing telah menawarkan versi yang sudah bisa dimainkan sekarang juga. Tanpa perlu panjang lebar, berikut daftar lengkapnya.
Daftar game NFT dari pengembang lokal
1. Avarik Saga
Avarik Saga adalah game NFT asli Indonesia yang mengawinkan elemen-elemen khas JRPG dengan mekanisme play-to-earn. Total ada 8.888 NFT karakter yang terdapat dalam game ini, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga class yang berbeda, yakni Knight, Archer, serta Wizard.
Avarik Saga mengusung lore yang cukup mendalam, yang terpusat pada peperangan antar empat faksi: Ignis, Terra, Glacia, dan Tenebris. Selain NFT karakter, Avarik Saga juga punya dua jenis NFT lain, yaitu armor dan weapon. Game ini juga memiliki tokennya sendiri yang bernama $VORTEM.
Versi penuh Avarik Saga saat ini masih sedang dalam tahap pengembangan yang dibantu oleh Agate. Untuk sekarang, pemain bisa langsung mencoba minigame-nya melalui browser.
2. Koisan World
Terinspirasi salah satu game NFT tersukses, Axie Infinity, lahirlah game berjudul Koisan World dari sebuah studio asal Bandung bernama sama. Kalau di Axie Infinity yang dibudidayakan dan dipertarungkan adalah hewan axolotl, di Koisan World binatangnya adalah ikan koi.
Meski banyak mengambil inspirasi dari Axie Infinity, Koisan World tetap menawarkan sejumlah keunggulan. Seperti yang dijelaskan oleh pengembangnya sendiri, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan reward harian secara maksimal di Koisan World relatif lebih singkat. Bukan hanya itu, Koisan World juga menawarkan fitur-fitur berguna seperti sistem referral dan clan reward.
Berdasarkan informasi di situsnya, Koisan World saat ini tercatat memiliki lebih dari 7.000 pengguna aktif, dengan total lebih dari 23.000 aset NFT yang sudah terjual. Layaknya Axie Infinity, Koisan World juga hadir membawa marketplace NFT beserta tokennya sendiri yang bernama $KIC.
3. Eizper Chain
Game NFT karya anak bangsa yang berikutnya adalah Eizper Chain. Mengadopsi jenis permainan action RPG, Eizper Chain hadir membawa empat jenis NFT yang berbeda: hero, NPC, monster, dan senjata. Sistem persenjataannya sendiri pun multi-tier, yang menurut tim pengembangnya cukup langka di kalangan game play-to-earn.
Satu kelebihan Eizper Chain adalah model free-to-play yang diusung, yang berarti pemain bisa mulai bermain tanpa harus menyiapkan modal terlebih dulu. Game ini dibangun di atas ekosistem blockchain Solana, dan versi beta-nya sudah sempat dirilis pada bulan Maret lalu. Saat ini, tim Eizper Chain sedang sibuk mengerjakan versi mobile dari game-nya bersama dengan Agate.
4. Battle of Guardians
Siapa yang menyangka kalau game fighting berbasis NFT yang satu ini merupakan buah pemikiran sebuah studio game indie asal Denpasar, Bali? Ya, Battle of Guardians adalah game gelut ala Tekken maupun Street Fighter, tapi dengan elemen NFT sebagai bumbu penyedapnya.
Dikembangkan menggunakan Unreal Engine di atas jaringan Solana, Battle of Guardians diklaim bakal menawarkan lebih dari 40 karakter yang semuanya dapat dimainkan secara gratis (free-to-play). Karakter-karakter tersebut nantinya dapat disintesis menjadi karakter baru yang lebih kuat, akan tetapi fitur ini tentunya butuh modal uang dari masing-masing pemain.
Battle of Guardians sejauh ini masih belum sepenuhnya rampung, akan tetapi versi beta-nya sudah bisa diunduh melalui itch.io. Baru-baru ini, Battle of Guardians juga sempat menjadi sorotan setelah menjadi salah satu judul game yang dipertandingkan di turnamen Piala Presiden Esports 2022.
5. Mythic Protocol
Dari empat game sebelumnya, dua di antaranya dibantu pengerjaannya oleh Agate. Lalu bagaimana dengan Agate sendiri? Tidakkah salah satu studio game tersukses di Indonesia ini juga tertarik menggarap game NFT-nya sendiri? Tentu saja mereka tertarik, dan ini pada akhirnya melahirkan sebuah game ambisius berjudul Mythic Protocol.
Berbeda dari kebanyakan game NFT, Mythic Protocol tidak terlalu memprioritaskan aspek play-to-earn. Yang jadi fokus utama di sini justru adalah gameplay-nya, sementara utilisasi blockchain akan dijadikan pelengkap yang menambah nilai permainan secara keseluruhan.
Gameplay-nya sendiri memadukan genre action RPG dan roguelite, dan ini sudah bisa dicoba langsung melalui versi demo-nya yang berjudul Mythic Protocol: Retainer Academy — atau Anda juga bisa membaca impresi hands-on-nya di sini.
6. Evermore Knights
Game NFT lokal yang terakhir adalah Evermore Knights besutan studio Nomina Games. Terinspirasi JRPG klasik dengan sistem pertarungan turn-based, Evermore Knights ingin menghadirkan pengalaman yang lebih istimewa lagi dengan memanfaatkan NFT, baik untuk karakter maupun persenjataannya.
Evermore Knights dibangun di atas jaringan blockchain BNB Chain milik Binance, dan versi closed beta-nya baru saja diluncurkan pada bulan Oktober lalu. Satu hal yang paling menarik dari Evermore Knights adalah, ia merupakan bagian dari ekosistem game Web3 bernama Creo Engine, dan aset NFT-nya diklaim interoperable dengan deretan game lain yang tergabung dalam ekosistem tersebut.