12 October 2022

by Glenn Kaonang

10 Jenis NFT yang Perlu Anda Ketahui

Dari PFP NFT, karya seni, sampai yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan seni, inilah jenis-jenis NFT yang perlu diketahui

Dari perspektif yang paling sederhana, non-fungible token atau NFT dapat diartikan sebagai token blockchain yang merepresentasikan kepemilikan atas sesuatu. Sesuatu ini bisa apa saja dan tidak harus berupa objek digital, dan itulah mengapa mengklasifikasikan NFT berdasarkan jenis-jenisnya bakal menjadi pekerjaan yang tak ada habisnya.

Namun berhubung tren NFT sendiri belum berjalan begitu lama, wajar kalau sejauh ini potensinya belum benar-benar tergambarkan secara maksimal. Sampai hari ini, NFT masih sering kali dikaitkan dengan dunia seni, dan itu dapat dimaklumi jika melihat banyaknya proyek NFT, baik yang berskala besar ataupun kecil, yang memang bisa diklasifikasikan sebagai karya seni.

Tidak semua NFT harus berangkat dari ranah seni tentunya. Di artikel ini, saya telah merangkum 10 jenis NFT yang perlu Anda ketahui, baik yang lekat dengan bidang seni maupun yang tidak sama sekali. Berikut daftarnya.

1. PFP NFT atau avatar

Bagi sebagian besar orang, mungkin inilah jenis NFT yang paling mereka kenali. PFP adalah akronim dari profile picture, dan itulah kenapa NFT yang masuk dalam kategori ini kerap digunakan sebagai foto profil di media sosial. Kalau ditanya apa tujuannya, jawabannya mungkin tidak akan jauh-jauh dari pamer alias flexing. Jangankan orang biasa, selebriti pun banyak yang suka memamerkan koleksi PFP NFT-nya di media sosial.

PFP NFT Doodles / Doodles

Secara umum, PFP NFT hadir dalam wujud avatar dengan variasi penampilan yang sangat banyak. Beberapa contoh NFT populer dalam kategori ini di antaranya adalah Bored Ape Yacht Club, CryptoPunks, Cool Cats, Doodles, atau Karafuru dan Jukiverse kalau yang buatan lokal.

2. NFT karya seni 1/1

Seperti dijelaskan oleh NFT Now, kreator NFT dapat memilih untuk memecah karyanya menjadi beberapa edisi selagi masih dalam fase minting. Ini berarti NFT-nya akan tampak identik secara visual, dan yang berbeda hanyalah sebatas nomor edisinya saja.

Alternatifnya, kreator NFT juga dapat merilis karyanya sebagai edisi tunggal, atau bahasa kerennya one-of-one (1/1). Namanya edisi tunggal, artinya cuma ada satu orang yang bisa memiliki aset NFT tersebut, dan ini tidak jarang menjadikan harga NFT-nya melambung sangat tinggi. Dalam beberapa kasus, harga jual NFT karya seni 1/1 bahkan bisa mencapai angka puluhan juta dolar, seperti yang telah dibuktikan oleh artis macam Beeple maupun Pak.

Everydays: The First 5000 Days / Beeple

Dua contoh tersebut memang terjadi dalam konteks lelang yang sebagian besar dari kita mungkin tidak akan pernah alami. Namun kalau Anda ingin mencari tahu lebih banyak soal NFT karya seni 1/1, marketplace seperti Foundation bisa menjadi titik awal yang ideal.

3. NFT karya seni generatif

Karya seni generatif, sesuai namanya, mengacu pada karya seni yang diproduksi oleh algoritma komputer sesuai dengan parameter-parameter spesifik yang ditetapkan oleh artis. Sederhananya, hasil akhir dari karya seni generatif ditentukan oleh barisan-barisan kode yang tercantum. Dalam konteks NFT karya seni generatif, kode-kodenya dapat ditemui di smart contract.

Fidenza / Tyler Hobbs

Daya tarik utama NFT karya seni generatif terletak pada keunikan di setiap aset yang bahkan tidak bisa diprediksi oleh artisnya sendiri. Beberapa contoh proyek NFT karya seni generatif yang populer di antaranya adalah Art Blocks, Autoglyphs, dan Solvency.

4. NFT collectible

NFT berjenis collectible pada dasarnya bisa dianggap sebagai versi digital dari barang-barang koleksi macam kartu basket, kartu bisbol, dan lain sebagainya. Seperti kartu-kartu tersebut, NFT collectible pada umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan tingkat kelangkaan atau rarity-nya. Semakin langka, semakin sedikit jumlah aset NFT yang tersedia, dan semakin tinggi pula harga jualnya di secondary market.

Juga sama seperti trading card, NFT collectible sering kali dijual dalam bentuk bundel bersifat acak, dan kesempatan untuk mendapatkan aset NFT yang langka murni ditentukan oleh keberuntungan masing-masing. Tidak jarang, kolektor yang serius melengkapi koleksinya bakal rela merogoh kocek dalam-dalam demi meminang NFT yang langka dari pengguna lain.

NBA Top Shot / Dapper Labs

Sebagai barang koleksi, NFT collectible sangat ideal ketika dikaitkan dengan IP (intellectual property) yang populer. Itulah mengapa sebagian besar contohnya datang dari dunia olahraga, misalnya NBA Top Shot, LaLiga Golazos, atau Bolafy dan Kolektibel untuk yang kelas domestik.

5. NFT fotografi

Kategori ini mungkin adalah yang bakal paling mudah dipahami. NFT fotografi tidak lain dari foto-foto yang disimpan di blockchain sebagai aset NFT. Sejak tren NFT meledak tahun lalu, sudah banyak fotografer kenamaan yang terjun ke bidang ini dan memasarkan karya-karyanya sebagai NFT fotografi.

Selain di marketplace seperti OpenSea, NFT fotografi juga dapat ditemukan di platform niche seperti Fellowship yang didirikan oleh sederet fotografer kondang. Di tempat lain, ada Getty Images yang bekerja sama dengan Candy Digital untuk menyulap arsip fotonya selama 170 tahun ke belakang menjadi NFT.

6. NFT musik

NFT musik pada dasarnya merupakan karya-karya musik yang dikemas dalam format NFT. Mengapa harus demikian? Karena NFT musik terbukti mampu menjadi sumber pemasukan yang viabel bagi para artis selagi mereka membangun relasi yang lebih dalam lagi dengan para penggemarnya.

Popularitas NFT musik bisa dikatakan melejit berkat kegagalan industri musik dalam menyejahterakan kalangan musisi di era streaming. Banyak musisi yang merasa tidak diperlakukan secara adil oleh platform streaming, sehingga mereka akhirnya melihat NFT musik sebagai peluang yang sangat berharga. Bukan cuma artis indie, bahkan musisi sekelas Muse dan The Chainsmokers pun juga telah ikut meramaikan tren NFT musik.

Kabar baiknya, bagi yang penasaran dengan NFT musik, ada seabrek platform NFT musik yang menanti untuk dikunjungi. Sebagian di antaranya bahkan menawarkan kesempatan untuk berinvestasi dan mendapatkan hak royalti dari NFT musik yang dibeli, seperti misalnya Royal, atau Netra untuk yang buatan lokal.

7. Gaming NFT

Selain PFP NFT, gaming NFT mungkin juga sudah sangat dikenal oleh publik berkat popularitas game play-to-earn macam Axie Infinity. Wujud gaming NFT bisa bermacam-macam, mulai dari skin, senjata, aksesori, sampai karakter dan lahan virtual di metaverse. Meski sebagian besar gaming NFT dapat ditemukan di marketplace bawaan masing-masing game, saat ini juga sudah mulai banyak marketplace pihak ketiga yang secara khusus memfasilitasi perdagangan gaming NFT, seperti misalnya Fractal dan TokenTrove.

NFT lahan virtual Otherdeeds untuk metaverse Otherside / Yuga Labs

Secara umum, gaming NFT eksis untuk memberikan keuntungan material bagi para pemiliknya dari bermain game, meski ada pula yang spesifik dirancang untuk menyempurnakan aspek gameplay, contohnya yang tengah direncanakan oleh game NFT lokal Mythic Protocol. Pencipta Ethereum, Vitalik Buterin, belum lama ini berkomentar bahwa game NFT juga harus fun kalau mau sukses.

8. NFT tiket acara

Selagi ekosistem Web3 bertumbuh, NFT pun terus berevolusi hingga memunculkan kasus-kasus penggunaan baru. Tiket acara adalah salah satu contohnya, dan belakangan semakin banyak penyelenggara event yang menawarkan tiket acaranya sebagai NFT. Bahkan event internasional sekelas Coachella pun juga sudah mulai menerapkan tiket berbasis NFT. Di Indonesia sendiri, ada Synchronize Fest yang menawarkan tiket seumur hidup dalam bentuk NFT.

Ada banyak alasan mengapa NFT tiket lebih dipilih ketimbang sebatas tiket digital biasa, namun yang paling utama biasanya berkaitan dengan fakta bahwa NFT tiket selalu bisa dibuktikan keasliannya berkat data yang terekam pada blockchain. Di samping itu, NFT tiket biasanya juga dapat dipakai untuk mengakses sejumlah keuntungan ekstra yang disediakan oleh pihak penyelenggara.

9. NFT kartu keanggotaan

Kalau tiket masuk acara saja bisa dijadikan NFT, maka kartu keanggotaan pun tentu juga bisa. Fungsinya juga cukup jelas, NFT kartu keanggotaan memberi pemiliknya akses ke sejumlah layanan eksklusif maupun beragam insentif secara langsung. Beberapa proyek PFP NFT yang populer memang ada yang menawarkan mekanisme serupa, akan tetapi belakangan juga mulai bermunculan proyek NFT kartu keanggotaan yang spesifik, macam yang diluncurkan Starbucks belum lama ini misalnya.

10. NFT nama domain atau situs

NFT nama domain mungkin adalah salah satu jenis NFT yang populer tapi kerap dipandang sebelah mata. Secara umum, NFT jenis ini hadir dengan tujuan untuk meminimalkan kasus salah transfer yang kerap terjadi di dunia crypto. Ketimbang harus menghapalkan kombinasi angka dan huruf acak yang membentuk suatu alamat crypto wallet, pastinya akan jauh lebih mudah mengingat-ingat nama seperti "vitalik.eth", dan di sinilah NFT nama domain memegang peranan besar.

Berkat keberadaan layanan seperti Ethereum Name Service (ENS) maupun Unstoppable Domains, pengguna kini dapat dengan mudah membeli NFT nama domain dan menggunakannya untuk berbagai kebutuhan, mulai dari menggantikan alamat crypto wallet, login ke decentralized application (dapp), sampai hosting sebuah situs. Kepraktisan yang ditawarkan NFT nama domain juga menjadikannya banyak diburu di secondary market, khususnya untuk nama-nama yang catchy seperti "beer.eth", yang sempat dibeli cukup mahal oleh produsen bir Budweiser.

Gambar header: Freepik.