Developer dan publisher game asal Perancis, Ubisoft, kini sedang menghadapi masalah besar. Pasalnya, rencana bisnis mereka tengah berantakan, yang bahkan membuat mereka harus membatalkan 3 game barunya.
Keputusan kontroversial tersebut tentu mengejutkan banyak pihak, termasuk para fans di seluruh dunia. Apalagi tahun lalu, Ubisoft telah mendapat investasi hingga Rp4,4 triliun dari Tencent.
Selain itu, pada pertengahan tahun lalu Ubisoft juga telah membatalkan 4 game mereka. Dengan semakin sedikit game yang belum dirilis, kini Ubisoft kembali memangkas 3 game yang bahkan belum diumumkan.
Namun keputusan tersebut juga merupakan ‘efek bola salju’ dari strategi Ubisoft 4 tahun yang lalu. Karena pada saat itu Ubisoft dengan yakin akan membawa judul-judul besar mereka mengikuti tren para pemain.
Sebagai informasi, judul-judul tersebut antara lain adalah Assassin’s Creed, Far Cry, Ghost Recon, Rainbow Six, dan The Division. Tapi sayangnya, investasi besar yang telah dilakukan tidak sesuai dengan ekspekstasi.
Ubisoft bahkan mengakui bahwa peluncuran game-game terakhir mereka tidak memiliki performa seperti yang diharapkan. Bahkan penjualan game mereka ketika musim liburan tahun lalu juga sangat rendah.
Dua game terbaru yang gagal memenuhi harapan Ubisoft antara lain adalah Mario + Rabbids: Sparks of Hope dan juga Just Dance 2023. Hal ini pada akhirnya memaksa Ubisoft untuk mengubah peta strategi bisnis mereka ke depannya.
Salah satu game yang terkena dampak adalah ditundanya perilisan game terbaru Ubisoft, Skull and Bones. Game simulasi ini telah mendapat 6 kali penundaan sejak pertama kali diumumkan.
Bahkan kini Skull and Bones jadi tidak memiliki tanggal perilisan pasti, hanya memiliki jendela perilisan antara 2023 hingga 2024 mendatang. Tentunya ini juga akan berakibat pada game-game lain yang akan dirilis oleh Ubisoft.
Hingga sekarang, Ubisoft masih memiliki daftar tunggu rilis yang cukup padat. Sebut saja Assassin’s Creed Mirage, Avatar: Frontiers of Pandora, Prince of Persia: The Sands of Time Remake, hingga Oddbalers.
Selain itu, Ubisoft disebut berencana untuk memangkas anggaran hingga setidaknya $200 juta. Hal ini berakibat adanya kemungkinan Ubisoft melakukan pemangkasan jumlah karyawan secara besar-besaran.
Ke depannya, Ubisoft kini akan lebih bergantung pada judul-judul dengan skala yang lebih kecil seperti Assassin’s Creed Mirage, dengan rencana lebih detail yang akan diumumkan oleh Ubisoft di kemudian hari.