Unity Technologies mendapatkan investasi sebesar US$1,3 miliar ketika mereka melakukan penawaran saham perdana minggu lalu. Dengan begitu, valuasi Unity sebagai perusahaan mencapai US$13,6 miliar. Sebagai perusahaan, Unity membuat game engine. Jumlah game yang dibuat menggunakan game engine Unity mencapai ribuan, mulai dari mobile game, konsol, sampai PC.
Pada bulan lalu, Unity mengajukan IPO ke Securities and Exchange Commission (SEC). Ketika itu, mereka juga mempublikasikan laporan keuangan mereka untuk pertama kalinya. Sebagian orang terkejut melihat besarnya kerugian yang dialami oleh Unity. Sementara sebagian lainnya kagum karena model berlangganan yang diterapkan oleh Unity bisa memberikan pemasukan dalam jangka panjang.
Pada 2018, pemasukan Unity mencapai US$380,7 juta dengan kerugian sebesar US$131,6 juta. Pada 2019, pemasukan Unity naik menjadi US$541,8 juta. Sayangnya, bersamaan dengan naiknya pemasukan perusahaan, kerugian yang mereka alami juga naik, menjadi US$163,2 juta. Sementara pada semester pertama 2020, pemasukan Unity telah menembus US$3351,3 juta dengan kerugian sebesar US$54,1 juta.
Saat perusahaan melakukan IPO, biasanya, investor yang akan membeli saham perusahaan akan ditentukan oleh bank investasi. Namun, tidak begitu dengan Unity. CEO Unity, John Riccitiello mengatakan bahwa investor yang membeli saham perusahaan mereka ditentukan oleh tim manajemen Unity berdasarkan data. Salah satu kriteria investor mereka adalah perusahaan yang akan mempertahankan saham mereka di Unity dalam waktu lama.
“Kami ingin memilih investor yang bisa membuat kami bangga sebagai rekan mereka,” kata Riccietiello, seperti dikutip GamesBeat. Dia bergabung dengan Unity pada 2014 setelah meninggalkan Electronic Arts. Menurutnya, salah satu kelebihan Unity jika dibandingkan dengan pesaing mereka, seperti Unreal Engine buatan Epic Games, adalah pasar mobile game, yang nilainya memang terus naik dari tahun ke tahun.
“Epic adalah perusahaan yang sangat baik, dan mereka punya beberapa fitur hebat yang kami gunakan sebagai perbandingan,” ujar Riccietello, menurut laporan CNN. “Tapi… saya tidak menganggap mereka sebagai pesaing.”
Salah satu sumber pemasukan Unity adalah biaya langganan untuk game engine mereka. Biaya berlangganan yang Unity kenakan pada developer beragam, mulai dari US$399 sampai US$2.400 per tahun, tergantung pada besar studio game yang menggunakan engine tersebut.
Selain dari biaya langganan, Unity juga mendapatkan pemasukan dari iklan, bisnis yang tengah mengalami kesulitan saat ini. Pasalnya, belum lama ini, Apple memutuskan untuk berhenti menggunakan Identifier for Advertisers (IDFA), yang bisa digunakan oleh pengiklan untuk melakukan targeted advertising. Apple melakukan ini demi melindungi privasi para penggunanya. Dan hal ini akan membuat bisnis periklanan mobile menjadi semakin sulit, yang dapat menjadi masalah bagi Unity.
Unity mengaku, salah satu risiko bisnis mereka adalah karena mereka sangat menggantungkan diri pada sistem operasi buatan perusahaan lain. Padahal, peraturan penggunaan di operasi sistem itu bisa saja sewaktu-waktu berubah.
Game engine Unity adalah salah satu teknologi paling penting dalam game. Software yang dikembangkan menggunakan Unity telah dijalankan di lebih dari 1,5 miliar perangkat. Unity mengklaim, engine buatan mereka juga digunakan di lebih dari 50% mobile game, game PC, dan game konsol. Mereka memperkirakan, potensi pasar mereka di bisnis game, iklan TV, dan film animasi mencapai US$29 miliar. Sejauh ini, beberapa game populer yang menggunakan Unity sebagai game engine antara lain Pokemon Go, Call of Duty: Mobile, dan Fall Guys.
Sumber header: Gaming Street