Mogul, developer dari platform turnamen esports, menjual 397 juta lembar saham yang dihargai AU$0,01 per lembar. Secara total, mereka mendapatkan AU$3,97 juta (sekitar Rp38 miliar). Pendanaan kali ini dipimpin oleh CPS Capital. Investasi yang mereka dapatkan ini akan mereka gunakan untuk mengembangkan teknologi Branded Hubs, biaya operasi kegiatan untuk meningkatkan pendapatan, pengembangan platform mogul.gg, dan ekspansi internasional.
“Kami senang karena kami mendapatkan dukungan yang signifikan melalui penjualan saham ini, mengumpulkan total investasi sebesar AU$3,97 juta,” kata Managing Director, Mogul, Gernot Abl, dikutip dari The Esports Observer. “Minat investor melebihi dari jumlah saham yang kami tawarkan. Sekarang, kami akan menyambut tahun depan dengan semangat, berusaha untuk memonetisasi platform berteknologi kelas dunia milik kami, mengembangkan strategi monetisasi kami, dan terus menjalin kerja sama dengan merek dan organisasi esports ternama.”
Mogul merupakan developer dari mogul.gg, platform matchmaking dan turnamen esports online untuk sejumlah game esports populer, seperti Fortnite, Dota 2, dan Mobile Legends. Platform itu dilengkapi dengan fitur chat dan streaming. Sementara “Branded Hubs” dari Mogul memungkinkan para publisher game untuk membuat kegiatan aktivasi merek di tingkat grassroot. Esports kini memang tengah menjadi pusat perhatian. Pada September lalu, pesaing Mogul, XY Gaming, mendapatkan investasi Seed senilai US$2,5 juta (sekitar Rp35 miliar).
Sementara itu, Managing Director of the Lead Manager, CPS Capital, Jason Peterson mengatakan bahwa mereka senang karena bisa mendukung Mogul. “Kami telah melihat perkembangan yang signifikan sejak tim Mogul meluncurkan Branded Hubs pada Agustus 2019, dan kami bangga untuk bisa menjadi bagian dari masa depan mereka,” ujarnya, menurut laporan The Market Herald.
Seiring dengan semakin dewasanya industri esports, semakin banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal di perusahaan yang bergerak di bidang esports. Tak berhenti sampai di situ, mulai muncul badan permodalan yang mengkhususkan diri untuk mendanai perusahaan gaming dan esports, seperti Hiro Capital. Milyarder yang memiliki tim olahraga tradisional juga mulai tertarik untuk menyokong organisasi esports, seperti yang dilakukan oleh co-founder Alibaba Group, Joe Tsai dengan G2 Esports. Di Indonesia, ada beberapa organisasi esports yang telah mendapatkan dukungan perusahaan venture capital, seperti EVOS Esports dan ONIC Esports.