Seperti yang pernah dituliskan di artikel DailySocial sebelumnya, Multiply secara resmi mengundang para penjual asal Indonesia untuk menghadiri seminar di Jakarta. Saya menghadiri pertemuan itu bersama dengan sekitar 12 orang lain yang semuanya adalah para penjual yang menggunakan Multiply sebagai sarana jual produk mereka.
Ekspektasi saya sendiri adalah untuk melihat strategi serta rencana apa yang akan dilakukan Multiply untuk mengambil pangsa pasar jual-beli online di Indonesia.
Seperti yang dikabarkan DailySocial, Multiply akan mendirikan kantor di Indonesia, hal ini juga dibenarkan Claudio Pinkus saat saya bertanya tentang kemungkinan kelengkapan operasional kantor mereka di Jakarta, kantor mereka yang akan ‘dibangun’ di Jakarta akan berupa kantor ‘lengkap’ termasuk dengan staf pendukung seperti bagian pemasaran dan yang lainnya, kantor ini diperkirakan akan resmi muncul pada quarter pertama tahun depan.
Lalu apa saja yang dibicarakan pada seminar Multiply pertama di Indonesia beberapa hari yang lalu? Selain berbagai layanan yang diberikan Multiply untuk memanjakan para penjual yang tergabung dalam fasilitas marketplace mereka, Multiply juga menjelaskan tentang berbagai fitur baru yang dinamakan Multiply Money, dimana Multiply akan memberikan berbagai fitur kelengkapan toko online seperti shopping chart, sistem pembayaran, stok barang, dll.
Multiply membuka presentasi atau seminar dengan membagikan beberapa data tentang pengguna mereka, ada sekitar 82.000 toko yang terdapat di Multiply, 6.000 toko baru pada bulan September dan untuk Indonesia ada sekitar 18.000 toko yang dikelola oleh pada penjual dari Indonesia. Untuk pembeli, Multiply menyebutkan bahwa ada sekitar 11 juta tukang belanja yang berbelanja di Multiply, dan 2.5 juta berasal dari Indonesia. Jumlah yang cukup signifikan yang bisa memberikan jawaban kenapa Multiply begitu memperhatikan pangsa pasar di Indonesia.
Multiply juga menjelaskan tentang fasillitas untuk para penjual, yaitu Multiply Promote serta Multiply Trust. Multiply Promote adalah program yang bisa diikuti oleh para penjual yang berfungsi sebagai program romosi toko mereka di jaringan Multiply, serta fasilitas untuk melakukan personalisasi atas iklan yang akan diluncurkan.
Sedangkan Multiply Trust merupakan layanan dari Multiply yang bisa dipilih oleh para penjual untuk memberi label atau tanda bahwa penjual tersebut merupakan penjual terpercaya yang telah diakui oleh Multiply. Ada tiga level yang tersedia: Verified Seller, Verified Business, Trusted Business, yang masing-masing memiliki fasilitas, biaya serta persyaratan yang berbeda.
Yang paling menarik bagi saya adalah penjelasan selanjutnya dari Multiply yang memperlihatkan berbagai fitur yang akan mereka luncurkan pada Q1, yang dinamakan Multiply Money, beberapa diantaranya adalah keranjang belanja yang terintegrasi dengan halaman dari akun Multiply pengguna, berbagai metode pembayaran, baik online maupun offline, sistem untuk memberikan pemeringkatan atas sebuah produk, layout baru yang lebih fokus pada toko online, pelacakan pemesanan serta manajemen stok, dan fasilitas analitik yang diperbaiki.
Dari sekian banyak ada dua fasilitas, yang bagi saya menarik yaitu manajemen stok, serta sistem pembayaran. Sistem yang baru akan dilengkapi dengan keranjang belanja yang telah terintegrasi dengan toko online para penjual, yang bisa memudahkan pencatatan pembelian, termasuk fasilitas penjumlahan angka total belanja layaknya toko online atau fasilitas yang ada di mall online seperti Tokopedia, Plasa, dll. Sistem ini juga dilengkapi dengan manajemen stok dimana penjual tidak perlu lagi memberitahukan pada para pembeli tentang jumlah stok secara manual, dengan sistem ini misalnya, stok barang akan berkurang jika ada pembelian.
Dan yang kedua adalah model pembayaran, Multiply akan menyediakan dua model pembayaran yang pertama In Stock Model, yang berguna bagi penjual dengan barang ready stock atau siap jual, sistem ini juga berjalan tanpa campur tangan penjual (otomatis), penjual akan diberikan notifikasi jika ada transaksi yang terjadi. Sedangkan model pembayaran yang satu lagi adalah Made to Order Model, dimana sistem ini berguna untuk para penjual yang baru menyedikan/mengerjakan barang ketika pesanan terjadi dan barang yang dijual tidak memerlukan stok.
Selain itu, dengan sistem toko online yang baru ini, Multiply akan bertindak semacam perantara pembayaran, mirip dengan rekber (rekening bersama) di Kaskus. Pembeli akan melakukan pembayaran ke Multiply dengan menggunakan cara yang telah disediakan, apakah dengan transfer antar bank, PayPal atau kartu kredit, setelah pembeli melakukan pembayaran maka nantinya Multiply baru akan mengirimkan uang pada penjual. Jadi uang hasil pembayaran akan melewati Multiply dulu sebelum sampai ke penjual, dan untuk fasilitas ini Multiply mengambil biaya berupa potongan sebesar 3 %.
Berbagai fasilitas dari sistem Multiply Money, termasuk juga fasilitas yang dijelaskan diatas juga diklaim Multiply akan menyerdehanakan proses pembelian, salah satunya dengan sistem checkout, termasuk jika pembeli melakukan pembelian dari dua toko yang berbeda.
Sistem jualan model Multiply ini bisa memberikan banyak manfaat bagi para penjual, setidaknya jualan di jejaring sosial kini bisa memiliki kelengkapan layaknya toko online lain, pengalaman akan social shopping yang ditawarkan Multiply bisa terlihat jelas dari rencana fitur baru ini. Tetapi, fasilitas yang ditawarkan ini bukannya tanpa masalah, pembeli yang ingin melakukan pembelian dengan fasilitas keranjang belanja, checkhout, dan fasilitas lainnya, harus memiliki Multiply Id, artinya dia harus mendaftar dulu dan mempunyai akun di Multiply. Ini tentu akan memberi hambatan bagi mereka yang belum punya akun Multiply atau malas mempunyai akun di Multiply.
Disisi lain, idealnya sistem seperti ini memang bisa menjadi win-win solution bagi Multiply dan penjual. Multiply membutuhkan anggota baru bagi pertumbuhan pengguna mereka, itu sebabnya dengan sistem toko yang baru, pembeli harus menjadi angota Multiply terlebih dahulu, dan jika melihat dari sisi penjual, dengan para pembeli yang sudah mempunyai Multiply Id akan lebih mudah dikontak, karena secara dasar Multiply tetaplah jejaring sosial dimana komunitas pengguna adalah nilai utama dari layanan yang diberikan.
Untuk penjual Indonesia, selain berbagai fasilitas dan fitur baru yang dijelaskan diatas, Multiply juga dipastikan akan serius mengarap pangsa pasar lokal, mereka akan membina komunitas pengguna mereka di Indonesia dengan mengadakan program bernama Multiply University, dimana mereka akan mendekati para calon serta yang telah menjadi penjual secara online dan offline. Multiply juga akan lebih sering mengadakan seminar seperti yang saya hadiri ini, dengan persiapan dan skala yang lebih besar.
Ketika saya tanyakan tentang rencana promo seperti apa yang akan mereka lakukan, Multiply mengatakan mereka tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penempatan iklan di media tradisional di Indonesia, meski belum memutuskan akan memilih media apa, misalnya televisi atau media cetak, namun di tahun 2010 Multiply akan melakukan promosi, terutama bagi para penjual yang telah mendaftarkan diri sebagai Trusted Sellers.
Para penjual memang diberikan pilihan untuk menggunakan sistem serta berbagai fitur yang baru atau tetap pada sistem jualan yang lama, order lewat sms atau email, dan pembayaran dengan sistem transfer antar bank. Jadi bagi mereka yang telah nyaman dengan sistem yang lama, masih diberikan pilihan untuk tetap menggunakan sistem jual-beli yang lama, untuk sistem yang baru Multiply juga tentunya akan menghadapi persoalan edukasi, dimana tingkat literasi akan bisnis online di Indonesia juga masih dalam taraf pembelajaran, baik itu dari sisi penjual maupun pembeli.
Saya juga masih melihat bahwa Multiply masih mempelajari pangsa pasar, perilaku penjual dan pembeli lokal, mungkin kita baru bisa melihat strategi serta eksekusi mereka secara jelas pada quarter pertama tahun depan, dan melihat apakah perkembangan dari Multiply ini akan memberikan keuntungan berlebih bagi dunia jual online di Indonesia dan bagaimana tingkat persaingan yang akan terjadi, tentunya para penyedia jasa e-commerce tidak akan tinggal diam dengan rencana strategi dari Multiply ini.
Satu lagi persoalan yang siap menghadang dari strategi Multiply adalah dunia mobile, meski Claudio Pinkus dari Multiply menjelaskan bahwa Android akan menjadi salah satu pilihan platform mobile yang dipilih oleh Mutiply untuk mengambangkan aplikasi mereka, namun akses Multiply dari ponsel umum yang ada di Indonesia, yang bukan ponsel pintar masih kurang baik, terutama bagi pengguna yang tidak mempunyai akun Multiply.
Dengan rencana pengambangan serta data pengguna asal Indonesia, Multiply menyimpan ambisi besar untuk ikut mengambil kue pangsa pasar pertumbuhan dunia internet, khususnya belanja online di Indonesia, apalagi Multiply telah mendapatkan dana tambahan dari Naspers yang merupakan perusahaan yang fokus pada e-commerce.
Bagaimana dengan pendapat Anda, apakah pergerakan dari Multiply ini akan sukses di Indonesia? Bagaimana tingkat persaingan dengan penyedia jasa e-commerce atau jual-beli online yang sudah ada? Pendapat Anda kami tunggu pada kolom komentar.
Kalau dipikir rasanya para eCommerce perlu belajar dari Multiply disanalah social Commerce mulai dibangun dalam kancah lokal..
saya sudah buat dan hampir fixed pak….maaf mungkin punya saya lebih bagus, saya malah baru tau kalo multiply juga punya rencana sama. salam dari jogja
saya juga baru saja migrasi kepasar multiply.. fitur2 nya kereeen.. 🙂