Dark
Light

Yang Pengen Kita Lihat Dari Koprol

1 min read
March 24, 2010

Menyambung dari fenomena pesatnya perkembangan Foursquare di Indonesia mau ngga mau bikin gue jadi mikir bahwa Koprol, layanan jejaring sosial berbasis lokasi milik anak bangsa sendiri, seharusnya bisa ngga kalah populer dan seru dengan Foursquare maupun Gowalla.

Bagaimanapun juga kalau bicara soal lokasi, secara natural seharusnya pemain lokal punya kesempatan berkembang yang lebih besar karena pasti lebih mengenali medan maupun perilaku penggunanya.

Nah dari situ kepikir deh beberapa poin yang pengen gue liat dari Koprol dan menurut gue bisa bikin penggunanya lebih attached dengan Koprol.

1. Blackberry/iPhone app

Ini yang paling jelas dibutuhkan. Tampilan situs mobile Koprol sudah bagus (walau kadang agak buggy), tetapi untuk sebuah layanan berbasis lokasi, memiliki sebuah aplikasi yang dapat mendeteksi lokasi penggunanya sudah bukan hal yang bisa ditawar lagi.

Koprol sudah memulai ini lewat Werdehel? sebagai teaser sekaligus demo Blackberry App mereka. Gue harap aplikasi penuhnya segera bisa dirilis sebelum para pengguna potensialnya keburu kepincut layanan lain.

2. Approval new venue yang lebih cepat

Ah ini yang suka bikin frustrasi, mau check in tapi venue-nya tidak tersedia. OK terus gue submit ke Koprol untuk dimasukkan, tapi pada saat kunjungan gue berikutnya lagi venue-nya masih belum tersedia juga.

Tentu aja ada pro dan kontranya soal pengendalian venue di sisi Koprol sendiri, yang jelas pro-nya adalah ngurangin tempat-tempat “nyampah” seperti “kamar gue” dan sebagainya. Oh dan sebenernya gue suka banget model hirarkisnya venue-venue di Koprol yang bertingkat, kayak nama restoran yang berada di mall mana yang berada di daerah mana yang berada di kota mana. Ide yang brilian.

Tapi ketidakbisaan orang check in karena venue tidak tersedia menjadi titik major turn-off. Kalau memang Koprol ingin crowdsourcing venue-venue-nya, maka proses approvalnya harus lebih cepat, mungkin dalam hitungan menit, atau merombak sekalian dan membiarkan orang menambah venue baru untuk kemudian dimoderasi oleh Koprol.

3. Real-life Rewarding

Salah satu gimmick dari Foursquare adalah reward berupa badge dan title sebagai insentif dari kegiatan check-in penggunanya. Apa lagi yang bisa ngalahin ini kalau bukan rewarding di kehidupan nyata? Bakal seru banget kalau Koprol bisa menjalin kerjasama dengan venue-venue populer dan memberi insentif orang untuk check-in seperti potongan harga atau semacamnya.

Venue ingin menarik pengunjung datang, dan Koprol ingin penggunanya aktif check-in. Kebutuhan mutual yang wajib ditindaklanjuti.

4. Memperluas cara check in

Yang ini ngga terlalu krusial tapi seru juga untuk dieksplor. Bergantung pada layanan data operator seluler maupun akurasi GPS kadang jadi kendala sendiri saat membuka Koprol untuk check in. Gimana kalau kita bisa check in lewat SMS? Ngirim SMS misalnya “Lagi nongkrong di Sour Sally Pacific Place” dan  kita langsung di check in ke venue yang sesuai. Atau lewat Twitter dengan cara serupa, bisa lewat DM atau pakai hashtag tertentu.

Empat itu sih yang kepikir sekarang. Mungkin ada yang punya ide lain? Yuk kita diskusikan di kolom komentar!

22 Comments

  1. IMHO, they should partner with adaDiskon or something. Daripada capek2 ngurusin advertisers, mending fokus ke appnya and leave it to their partner.

  2. setuju sama rama, menurut gw sih para startup itu punya sisi unik sendiri-sendiri yang ok, jadi kalau digabung atau minimal jalin kerjasama kayaknya bisa bikin masing-masing aplikasi lebih booming lagi…

    IMHO, kerjasama dengan brand besar ok tapi kerjasama dengan sesama startup juga menurut gw bisa bikin value besar yang, di beberapa sisi mungkin akan lebih 'pas' daripada kerjasama dengan brand besar…

  3. Untuk advertisement Ram, IMHO startup/web companies mending ngerjain sendiri ato pake advertising network. Gue sependapat kalo Startup Lokal mending berkolaborasi bersama. Namun kalo urusan duit-2an, kinda risky isn't it?

  4. Untuk point ke 4, check in dengan SMS? Wah, bakal banyak yang nyampah check in tanpa perlu ke venue-nya langsung, dong 🙂

  5. er, emangnya sekarang perlu ke venue-nya buat check in?

    anyway technically, Koprol bisa jalin kerjasama dengan operator untuk verifikasi lokasi si pengirim SMS. ribet dan panjang sih urusannya, makanya gue taro di nomer 4 😀

  6. Poin 3) pasti sudah dipikirkan Koprol dgn business account-nya. Poin 1) juga pasti sedang dalam pengembangan lebih lanjut, setelah Werdehel muncul.

    Utk poin 2), ide yg dulu pernah kulempar adalah adanya “camat wilayah”. Selama ini kan, proses approval tempat baru (setahuku) terpusat oleh admin Koprol sendiri. Akan lebih cepat kalo approval di beberapa wilayah tertentu (berdasarkan area atau kota) bisa diwakilkan kpd Koprolers terpercaya. Misalkan, utk approval tempat2 di Bandung diberikan kpd “camat” B_Kops, wilayah Depok dan sekitarnya kpd “camat” Sikodok, dsb..

    Usul user-moderated approval juga bisa diimplementasikan, sih. Kalo nggak salah, Urbanesia juga menerapkan sistem kyk gitu kan, utk menentukan validitas sebuah toko milik user. Cuma risikonya, bakal ada potensi satu venue yg punya beragam nama, sebutan, & informasi. Misalkan, ada yg nambahin Pondok Kelapa Mall, PKM, Pd. Kelapa Mall, & Mall Pondok Kelapa — padahal yg dimaksud tempat yg sama.

  7. Hoo gitu yah, ga pernah pake Koprol, sih. Pakainya Gowalla. Kalau Gowalla, lebih dari 300m udah ga bisa check in. 😀

    Saya kira sama.

    Tapi, kalau bisa check in tanpa harus ke venue, location based-nya ga terlalu bermanfaat dong.

  8. Utk poin 3), Koprol pastinya sudah memikirkan hal itu dgn business account-nya. Semoga dlm waktu dekat, kerja sama dgn Red Mango, Tian Xi, & Soyjoy bukan sebatas media promosi aja. Bagi2 voucher dong 😉

    Utk poin 1), BB app pasti juga sudah dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Tapi, Werdehel juga sepertinya belum terlalu besar gaungnya.

    Utk poin 2), memang ini juga yg aku rasakan. Ide yg pernah aku lempar dulu, adanya approval tempat oleh “camat wilayah”. Selama ini, proses approval (setahuku) cuma bisa dilakukan terpusat oleh admin Koprol. Padahal, jobdesc-nya kan bukan cuma menangani approval. Coding & bug fixing juga tetap harus dilakukan, alias multitasking :p

    Nah, mungkin approval di beberapa wilayah tertentu bisa dibantu oleh beberapa Koprolers terpercaya. Terutama di wilayah2 yg komunitasnya sudah terbentuk. Misalnya, approval tempat2 di Bandung diwakilkan kpd “camat wilayah” B_Kops, di Depok kpd “camat wilayah” Sikodok, dsb.. Tinggal interface/backend-nya aja yg perlu dipikirkan. *tinggal?* :p

    Alternatif user-moderated approval sebenarnya bisa saja dilakukan. Kalo nggak salah, Urbanesia juga memakai sistem ini kan, untuk validasi toko/bisnis yg dibuat user? Jadi ada tombol Report gitu utk melaporkan toko2 yg fiktif.

    Tapi, risikonya adalah munculnya beberapa nama & identitas berbeda utk suatu tempat. Misalnya, user A nambahin Pondok Kelapa Mall, user B nambahin Mal Pondok Kelapa, user C nambahin PKM. Padahal, tempat yg dimaksud sama saja.

  9. Utk poin 3), Koprol pastinya sudah memikirkan hal itu dgn business account-nya. Semoga dlm waktu dekat, kerja sama dgn Red Mango, Tian Xi, & Soyjoy bukan sebatas media promosi aja. Bagi2 voucher dong 😉

    Utk poin 1), BB app pasti juga sudah dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Tapi, Werdehel juga sepertinya belum terlalu besar gaungnya.

    Utk poin 2), memang ini juga yg aku rasakan. Ide yg pernah aku lempar dulu, adanya approval tempat oleh “camat wilayah”. Selama ini, proses approval (setahuku) cuma bisa dilakukan terpusat oleh admin Koprol. Padahal, jobdesc-nya kan bukan cuma menangani approval. Coding & bug fixing juga tetap harus dilakukan, alias multitasking :p

    Nah, mungkin approval di beberapa wilayah tertentu bisa dibantu oleh beberapa Koprolers terpercaya. Terutama di wilayah2 yg komunitasnya sudah terbentuk. Misalnya, approval tempat2 di Bandung diwakilkan kpd “camat wilayah” B_Kops, di Depok kpd “camat wilayah” Sikodok, dsb.. Tinggal interface/backend-nya aja yg perlu dipikirkan. *tinggal?* :p

    Alternatif user-moderated approval sebenarnya bisa saja dilakukan. Kalo nggak salah, Urbanesia juga memakai sistem ini kan, untuk validasi toko/bisnis yg dibuat user? Jadi ada tombol Report gitu utk melaporkan toko2 yg fiktif.

    Tapi, risikonya adalah munculnya beberapa nama & identitas berbeda utk suatu tempat. Misalnya, user A nambahin Pondok Kelapa Mall, user B nambahin Mal Pondok Kelapa, user C nambahin PKM. Padahal, tempat yg dimaksud sama saja.

  10. agak susah kalo cuma mengandalkan kesadaran pengguna, klo promosi juga butuh duit gede. Tapi kalo produknya bagus dan penggunanya banyak, pasti menyebar secara viral.

    Facebook dan Twitter kan nggak pernah pasang iklan/promosi toh? 🙂

  11. Semua tetep bergantung kpd usernya. Mau jujur atau ngga, mau ngasitau lokasi kita atau ngga 🙂
    Gowalla memanfaatkan GPS dari BB/iPhone ya? Kalo pake mobilephone biasa, gimana tuh?

  12. dulu pertama kali dengar koprol dan location based-nya aku sempat mikir bahwa ketika aku login maka koprol akan menunjukkan secara langsung sedang dimana aku sekarang..

    setelah eksplor lebih lanjut, baru sadar kalo harus check in dan tidak terbatas mau check in yg sesuai atau tidak sesuai dengan lokasi kita sekarang..

    kalo dari aku sih.. kayaknya bakalan keren kalo notifikasi pertama yang dateng dari koprol saat kita login adalah posisi aktual kita berada, dan tempat check in pun terbatas hanya yang disekitar saja, tapi seperti yang sudah dibilang diatas, fitur seperti ini sepertinya butuh dukungan dari banyak pihak, misal penyedia jaringan..

    tapi.. why not? we want koprol to be better right? 🙂

  13. iya mas setuju, alahkan lebih baik lagi kl seandanya koprol bisa mendeteksi lokasi aktual user tanpa harus check in.. jika venue nya memang blm tersedia, minimal venue yang terdekat dgn lokasi user yang terdeteksi.. saya juga pernah dger (notsogeeky), kl check in otomatis sdh ada di app blackberry, tpi untuk pengguna browser biasa dan java kayaknya blm ada..

  14. iya benar jga, untuk apa base locationnya kl check in bisa boongan .. 😀
    memang bagusnya koprol check in otomatis,

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Pendekatan Baru Google Untuk China

Next Story

Pemimpin Baru Yahoo! Asia Pasifik

Latest from Blog

Don't Miss

Lewat Platform LOKASI dan Dheket, Bhumi Varta Technology Hadirkan Layanan Pemetaan dan Analisis Bisnis

Diluncurkan pada pertengahan tahun 2018 lalu, Bhumi Varta Technology (BVT)
Menikmati ruangan kerja open space dengan desain minimalis Lokasi coworking space / DailySocial

DStour #36: Mengunjungi Coworking Space “Lokasi” yang Memiliki Desain Minimalis

Terletak di Bandung Jawa Barat, coworking space Lokasi memiliki desain