Dark
Light

Xendit Berinvestasi ke Startup Fintech Filipina Dragonpay

1 min read
August 4, 2021
Xendit Investasi Dragonpay
Xendit dan Dragonpay memiliki produk fintech yang mirip

Startup fintech asal Filipina, Dragonpay, mengumumkan telah mendapatkan pendanaan strategis dari Xendit. Aksi ini menyusul ekspansi yang dilakukan oleh Xendit ke pasar Filipina sejak tahun lalu; ini menjadi basis operasi kedua mereka setelah di Indonesia.

Didirikan sejak tahun 2010, Dragonpay menyediakan solusi pembayaran mirip seperti yang disediakan oleh Xendit, termasuk di dalamnya kapabilitas payment gateway. Di pasar Filipina sendiri, Covid-19 tengah mempercepat adopsi sistem pembayaran online, karena sebelumnya transaksi tunai masih mendominasi.

Investasi ini melanjutkan pendanaan seri B yang diterima Dragonpay tahun 2020 lalu. Diharapkan dukungan Xendit dapat mempercepat inovasi produk dan ekspansi layanan sehingga dapat merangkul lebih banyak pedagang [online] mengadopsi layanan pembayaran digital.

Startup Indonesia di Filipina

Gojek, JavaMifi, Kredivo, Passpod Dana Cita, Investree, dan Kredit Pintar adalah daftar startup lokal yang saat ini sudah mulai menjajakan layanannya di Filipina.

Dalam sebuah kesempatan, Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan bahwa pasar UMKM untuk bisnis fintech di sana masih sangat besar potensinya. Perbankan belum memberikan pelayanan secara menyeluruh, padahal sektor ini menyumbang 35% terhadap PDB negara, mempekerjakan lebih dari 60% tenaga kerja lokal.

Menurut laporan e-Conomy SEA 2020, ekonomi internet di Filipina telah membukukan GMV hingga $7,5 miliar di tahun 2020. Diproyeksikan bertumbuh hingga $28 miliar pada tahun 2025 mendatang. Dengan lebih dari 108 juta populasi [terbesar kedua di SEA setelah Indonesia], pasar ini akan menjadi signifikan. Meskipun saat ini secara nilai masih berada di peringkat ke-6 setelah Indonesia, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura.

Investasi ke startup Filipina

Salah satu pemodal ventura yang sudah mulai menjajaki ekosistem startup di Filipina adalah Venturra Discovery. Awal tahun ini mereka berinvestasi ke Podcast Network Asia (PNA), startup podcast di sana.

Kepada DailySocial, Partner Venturra Discovery Raditya Pramana menyampaikan bahwa Filipina memiliki banyak keunikannya. Tidak sekadar populasinya yang besar, tetapi secara demografi penduduknya relatif muda, buying power juga semakin meningkat.

Terkait hipotesisnya untuk berinvestasi di startup podcast di sana ia menyampaikan, secara kultur Filipina banyak dipengaruhi dengan budaya Amerika. Konten podcast yang sudah banyak dan berkualitas di Amerika menjadi populer di Filipina dan itulah yang membuat industri podcast di sana bisa berkembang lebih dulu dibanding negara Asia Tenggara lainnya.

Previous Story

OPPO Umumkan Teknologi Under-Screen Camera (USC), Tawarkan Pengalaman Layar Penuh

Next Story

Game Director Assassin’s Creed Kepalai Pengerjaan Remake Dead Space

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan

Team Vitality akan Buat Tim Free Fire India, Muncul Game Tiruan dari Unpacking di Mobile

Ada berbagai berita menarik di industri game dan esports pada