Valuasi Epic Games, developer dari Fortnite dan Unreal Engine, kini mencapai US$17,3 miliar (sekitar Rp253,7 triliun). Nilai perusahaan tersebut naik setelah mereka mendapatkan pendanaan sebesar US$1,78 miliar (sekitar Rp26,1 triliun), termasuk investasi dari Sony sebesar US$250 juta (sekitar Rp3,6 triliun). Setelah ronde pendanaan ini, Tim Sweeney masih akan menjabat sebagai CEO dari Epic Games.
Dua investor lama Epic Games, KKR dan Smash Ventures, ikut mengucurkan dana segar ke Epic Games. Dalam ronde pendanaan kali ini, juga ada beberapa investor baru yang menanamkan invsetasi di Epic, seperti Baillie Gifford, Fidelity Management & Research Company, Lightspeed Venture Partners, Ontario Teachers’ Pension Plan Board, David Tepper, serta dana yang ada di bawah tanggung jawab Black Rock serta T. Rowe Price Associates.
“Dukungan dari investor kami, yang merupakan pemimpin di industri finansial, akan mempercepat Epic untuk merealisasikan visi kami untuk membangun ekosistem digital menggunakan teknologi 3D real-time, layanan yang menghubungkan jutaan orang, dan toko digital yang menawarkan model bisnis yang adil,” kaat Sweeney dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari VentureBeat.
Epic Games merupakan perusahaan tertutup, jadi mereka tidak mengumumkan laporan keuangan mereka ke masyarakat umum. Namun, Epic dikabarkan memiliki keuangan yang sangat sehat berkat Fortnite. Game battle royale tersebut kini memiliki 350 juta pemain terdaftar. Memang, tidak semua para pemain tersebut aktif bermain. Meskipun begitu, Fortnite tetap sukses mendapatkan pemasukan besar. Menurut SensorTower, sejak diluncurkan 2 tahun lalu, pendapatan Fortnite telah menembus US$1 miliar (sekitar Rp14,7 triliun) pada Mei 2020.
Menurut narasumber VentureBeat, berkat pandemi, pemasukan Fortnite pada April 2020 mencapai US$400 juta (sekitar Rp5,9 triliun). Epic berkata, pada bulan April, para pemain Fortnite menghabiskan waktu 3,2 miliar jam untuk memainkan game battle royale tersebut.
Sementara itu, pada 2019, Epic melaporkan bahwa pemasukan mereka menembus US$4,2 miliar (sekitar Rp61,6 triliun) dengan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) mencapai US$730 juta (sekitar Rp10,7 triliun). Pada 2020, pemasukan Epic diperkirakan akan mencapai US$5 miliar (sekitar Rp73,3 triliun) dengan EBITDA US$1 miliar (sekitar RP14,7 triliun).