Uni Eropa Bakal Buat Strategi Jangka Panjang untuk Industri Game dan Esports

Uni Eropa juga hendak melakukan investigasi akan akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft

Pemasukan industri game pada 2022 diperkirakan akan mencapai US$197 miliar. Jadi, tidak heran jika pemerintah dari berbagai negara mulai menunjukkan ketertarikan pada industri game. Tidak terkecuali Uni Eropa.

Belum lama ini Komite Budaya dan Edukasi dari Parlemen Eropa (CULT) mengajukan resolusi, mendorong Uni Eropa untuk membuat strategi jangka panjang terkait industri game. Seminggu setelah resolusi itu diajukan, Parlemen Eropa mengadakan pemungutan suara. Dan pada 10 November 2022, badan legislatif Uni Eropa mengesahkan resolusi terkait industri game dan esports.

Uni Eropa Sahkan Resolusi Terkait Game dan Esports

Ketika mengajukan resolusi terkait industri game, CULT meminta Parlemen Eropa untuk meningkatkan jumlah dana yang dikucurkan untuk industri game. Harapannya, dukungan dana ini akan meningkatkan jumlah game yang dibuat oleh developer di Eropa. Pada 2022, melalui program Creative Europe, Uni Eropa memberikan EUR6 juta untuk mendanai pengembangan game. Namun, CULT menganggap, dana ini tidak cukup.

Seperti yang disebutkan oleh VentureBeat, masih belum diketahui apakah Uni Eropa juga akan menawarkan insentif lain selain dana, seperti tax breaks. Pasalnya, beberapa negara -- seperti Kanada dan Australia -- telah menerapkan insentif berupa pemotongan pajak untuk perusahaan-perusahaan game.

Satu hal yang pasti, jika Uni Eropa tidak bisa memberikan insentif yang lebih baik untuk perusahaan game, para developer game akan pindah ke negara lain yang menawarkan insentif yang lebih menarik.

Anggota Parlemen Eropa juga mulai menyadari nilai ekonomi dari game. Karena, selama pandemi COVID-19, game merupakan satu-satunya industri budaya dan kreatif yang justru mengalami pertumbuhan. Ketahanan industri game dalam menghadapi krisis jadi salah satu argumen CULT untuk mendorong Parlemen Eropa untuk memberikan dukungan lebih pada industri game. Hanya saja, industri game Eropa dianggap mengalami kekurangan talenta berkualitas.

Dengan disahkannya resolusi akan industri game, anggota Parlemen Eropa akan diminta untuk membuat strategi jangka panjang demi mengembangkan industri game. Strategi itu akan mencakup sisi investasi dan juga regulasi.

Fakta bahwa Uni Eropa mengesahkan resolusi ini merupakan bukti bahwa mereka mulai memperhatikan geliat industri game dan esports. Rappoteur Laurence Farreng dari CULT mengatakan, salah satu alasan mengapa Uni Eropa harus memperhatikan industri game dan esports adalah karena game dan esports memiliki nilai budaya dan ekonomi. Alasan lainnya adalah karena kurangnya representasi perempuan di industri game dan esports.

Sementara itu, beberapa MEP lain mendukung resolusi ini karena game dianggap sebagai industri yang bisa menarik pekerja berkemampuan tinggi. Mereka juga percaya, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengimplementasikan sejumlah regulasi anti-candu, khususnya larangan implementasi loot box dalam game.

Uni Eropa tampaknya ingin memperketat regulasi terkait loot box. | Sumber: PC Gamer

Keputusan Uni Eropa untuk mengesahkan resolusi terkait game dan esports ini memang kabar baik. Namun, Nepomuk Nothelfer, peneliti hukum Eropa mengatakan, masalah berikutnya yang harus dihadapi oleh Uni Eropa adalah implementasi dari resolusi ini.

"Saya merasa, tugas yang sebenarnya baru akan dimulai setelah resolusi disahkan," kata Nothelfer pada Esports Insider. "Biasanya, beban kerja berat ada sebelum resolusi disahkan. Karena, setelah resolusi disetujui, Anda sudah punya rencana dan bisa mengimplementasikan rencana tersebut. Tapi, keadaan industri esports sangat rumit... Saya percaya, tahap setelah resolusi justru akan memakan waktu lama."

Investigasi akan Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft

Menariknya, sebelum Uni Eropa mengesahkan resolusi terkait game dan esports, mereka telah mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan investigasi antitrust mendalam tentang akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft. Sebelum ini, Inggris telah terlebih dulu mengadakan investigasi terkait akuisisi yang bernilai US$68,7 miliar tersebut.

Dalam pernyataan resmi, European Commission mengatakan, alasan mereka mengadakan investigasi ini adalah karena mereka khawatir, akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft akan membuat industri game, khususnya game PC dan konsol, menjadi kurang kompetitif. Mereka percaya, Microsoft punya alasan ekonomi untuk membatasi distribusi franchise Call of Duty ke PC dan Xbox saja. Menariknya, mereka tidak membahas tentang akuisisi Bungie oleh Sony. Selain itu, mereka juga tidak mengangkat isu eksklusivitas dalam industri game secara umum.

"Tujuan kami adalah untuk memastikan ekosistem game tetap berwarna, demi keuntungan konsumen dari industri yang berevolusi dengan sangat cepat,"kata Margrethe Vestager, European Commissioner untuk bidang kompetisi, dikutip dari VentureBeat. "Melalui investigasi ini, kami akan mempertimbangkan dampak akuisisi Activision Blizzard pada jaringan suplai di industri game."

Uni Eropa akan menyelidiki rencana Microsoft untuk mengakuisisi Activision Blizzard. | Sumber: Engadget

Menanggapi rencana Uni Eropa untuk melakukan investigasi, CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick mengonfirmasi, baik Activision Blizzard maupun Microsoft akan mematuhi keputusan Uni Eropa.

"Kami terus bekerja sama dengan European Commission untuk membahas kekhawatiran terkait rencana akuisisi kami," kata juru bicara Microsoft pada The Verge. "Sony, sebagai pemimpin pasar, mengungkapkan kekhawatiran mereka akan Call of Duty. Tapi, kami telah menyebutkan bahwa kami akan memastikan game itu diluncurkan untuk Xbox dan PlayStation di hari yang sama. Kami ingin memudahkan gamers untuk mengakses game, dan bukan menyulitkan mereka."

Keputusan Uni Eropa untuk melakukan investigasi pada Microsoft dan Activision Blizzard bukanlah hal yang aneh. Sebelum ini, Uni Eropa memang diduga akan melakukan intervensi atas rencana Microsoft untuk mengakuisisi Activision Blizzard.

Meskipun begitu, keputusan Uni Eropa untuk melakukan investigasi bukan berarti akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft sudah pasti akan batal. Uni Eropa menekankan, banyak investigasi akan merger perusahaan yang berakhir tanpa tindakan apapun. Kemungkinan besar, Uni Eropa akan membiarkan Microsoft membeli Activision Blizzard. Namun, mereka akan menentukan beberapa persyaratan, khususnya terkait isu eksklusivitas.

Sumber: Pexels