Sampai hari ini, NFT dan bahasan seputar Web3 secara luas masih menjadi topik yang memicu perdebatan di kalangan developer game. Namun itu tidak mencegah perusahaan sekelas Ubisoft atau Take-Two Interactive untuk menunjukkan ketertarikannya terhadap ranah game Web3. Baru-baru ini, kedua perusahaan tersebut terlibat dalam pendanaan Seri A senilai $40 juta untuk sebuah studio game Web3 bernama Horizon.
Horizon adalah developer di balik game digital trading card berbasis NFT berjudul Skyweaver. Buat yang familier dengan game macam Hearthstone atau Legends of Runeterra, mereka pasti tidak akan butuh waktu lama untuk memahami gameplay yang Skyweaver tawarkan. Yang berbeda di sini tentu saja adalah utilisasi blockchain Ethereum, dalam konteks ini kartu-kartu yang hadir sebagai aset NFT yang dapat diperjual-belikan antar sesama pemain.
Setelah sibuk mengembangkan dan menguji Skyweaver sejak tahun 2018, Horizon akhirnya meluncurkan versi open beta Skyweaver pada bulan Februari lalu. Namun Skyweaver bukanlah satu-satunya produk besutan Horizon yang berhasil menarik perhatian para investor, termasuk halnya Ubisoft dan Take-Two. Horizon juga punya yang namanya Sequence, sebuah development platform berbasis Ethereum yang dapat digunakan oleh para pengembang game Web3 lain.
Dalam sebuah posting blog, Horizon mengungkapkan bahwa dana segar yang diamankannya ini bakal dipakai untuk mendorong pertumbuhan ekosistem Sequence lebih jauh lagi, sekaligus untuk memperluas konten game Skyweaver. Bukan hanya itu, Horizon juga berniat untuk segera meluncurkan Niftyswap, sebuah decentralized marketplace yang berfokus memfasilitasi perdagangan aset semi-fungible token (ERC-1155).
Baik Ubisoft maupun Take-Two tentu sudah tidak asing lagi namanya di telinga para gamer. Ubisoft adalah pemilik sekaligus pengembang franchise game kenamaan macam Assassin’s Creed dan Far Cry, sementara Take-Two adalah perusahaan induk dari developer dan publisher game kelas kakap macam Rockstar (pengembang franchise Grand Theft Auto) dan 2K Games.
Sebelum berinvestasi di Horizon, keduanya juga sudah lebih dulu melancarkan manuvernya masing-masing di ranah Web3. Menjelang akhir tahun lalu, Ubisoft meluncurkan platform NFT bernama Quartz, meski belakangan mereka mengaku bahwa inisiatif NFT tersebut baru sebatas coba-coba. Take-Two di sisi lain mengungkap rencananya untuk mengakuisisi Zynga Januari lalu, dan Zynga sendiri belakangan dikabarkan tengah sibuk mengembangkan game NFT perdananya.
Sumber: Decrypt.