Dalam waktu yang hampir bersamaan dengan penambahan auto-caps dan auto-timing yang mulai diimplementasikan pada YouTube, Twitter juga melakukan perubahan (lagi?) pada tampilan situs mereka. Tapi perubahan ini layak untuk diceritakan, bukan hanya karena kegunaannya seperti perubahan add description kemarin, tapi lebih pada visi-nya.
What are you doing? Itulah pertanyaan pertama yang ada di halaman home ketika anda membuka Twitter. Pertanyaan ini mencoba mengajak para user untuk berbagi kegiatan, berbagi hal-hal yang sedang dilakukan, apa pun itu. Kini, pertanyaan itu sudah berubah, Twitter telah resmi mengubah pertanyaan mendasar ini menjadi: What’s happening?
Memang, dengan berubahnya pertanyaan mendasar ini Twitter tidak ingin merubah perilaku user mereka dalam menggunakan Twitter, seperti juga yang dijelaskan pada blog resmi mereka.
Tapi, saya justru melihat bahwa perubahan ini adalah langkah awal untuk Twitter dalam menghadapi pola informasi yang ada di dalam mesin microblogging mereka sendiri. Saya dan beberapa teman saya yang bergerak dalam bidang media, juga mungkin banyak orang lain, menggunakan Twitter untuk mencari informasi real-time, alih-alih sebagai tempat ngobrol, Twitter justru menjadi sebuah sumber informasi yang luas untuk berita-berita paling up date, dan terutama real-time.
Ingat peristiwa gempa kemarin, trend Twitter ternyata bisa lebih cepat dari kanal berita real-time, user yang ada di daerah gempa begitu cepat memberikan update real-time tentang gempa di daerah mereka. Bahkan tweet real time seperti ini juga menjadi semacam alarm awal bagi para pencari berita untuk melengkapi data up date real-time berbagai peristiwa.
Dan untuk kebenaran satu peristiwa, Twitter menyediakan link, baik berupa gambar, artikel lebih lanjut, sampai video. Kemampuannya dalam menyebarkan informasi, adalah hal yang paling menarik dari Twitter. Bahkan up date simposium atau seminar juga dapat disebarkan lewat microblogging yang satu ini, sampai-sampai menteri pun kini meng-up date jadwal kerja mereka di Twitter. 🙂
Pola perilaku tweet people ini tidak hanya terjadi di Indonesia, yang menempati posisi 13 dari hasil rangking Alexa 22 nov 2009, tapi terlebih di negara pengguna terbesar Twitter yaitu USA.
Sedikit banyak, karena data inilah Twitter kemudian melakukan perubahan pertanyaan mendasar pada situs mereka: dari bertanya sedang apa menjadi apa yang sedang terjadi.
Pertanyaan ini juga menjadi tanda bahwa superioritas Twitter pada konten real-time sangat diperhitungkan, dengan mengajukan pertanyaan “what’s happening”, Twitter mau mengajak user untuk, bukan hanya memberikan penjelasan atas apa yang user lakukan pada saat itu, tapi lebih pada analisa mereka- para user- tentang berbagai hal yang sedang terjadi dilingkungan mereka, melalui 140 karakter yang bisa dilengkapi foto, video serta link.
Karena itulah, kenapa bagi saya, perubahan kecil tentang pertanyaan ini justru menjadi perubahan mendasar dan fundamental dalam ber-Twitter ria, karena bisa jadi dengan perubahan ini, user tidak lagi menulis “lagi mau makan nih…” tapi menambahnya dengan informasi tambahan, “lagi mau makan nih, di tempat anu, tadi di jalan macet total http://bit.ly/inifotonya”.
Jadi, seperti yang ditulis Biz Stone di blog resmi Twiiter: “What are you doing?” isn’t the right question anymore, pertanyaan itu kini berubah menjadi “What’s happening?”
Bagaimana pendapat anda? Apakah perubahan ini akan mengubah cara orang menggunakan Twitter?
Share pendapat anda pada kolom komentar.
pasti berubah, karena twitter lebih ingin menjadi sebuah “information network” daripada “social network” =)
setuju, apalagi pasti lebih mudah menjual “Information” daripada “social” 🙂